[RH]  Nafas Jiwa

malaikat
Tetaplah berdoa! 1 Tesalonika 5:17.
[AkhirZaman.org] Doa adalah nafas jiwa, saluran dari segala berkat. Begitu …. jiwa yang bertobat memanjatkan doanya, Allah melihat pergumulannya, menyaksikan konflik-konfliknya, dan menandai ketulusannya. Jari-jariNya memberi tekanan, dan Dia mencatat setiap getaran. Bukanlah suatu perasaan yang menggetarkannya, bukanlah suatu emosi yang menggerakkannya, bukanlah suatu kesedihan yang membayanginya, bukanlah sebuah dosa yang menodainya, bukanlah sebuah pemikiran atau tujuan yang menggerakkannya, yang semuanya itu tidak dikenalNya. Jiwa itu telah dijual dengan harga yang tidak ternilai, dan dicintai dengan sebuah kesetiaan yang tidak tergantikan. 
Doa kepada Dokter Besar itu untuk kesembuhan jiwa membawa berkat-berkat dari Allah. Doa menyatukan kita satu sama lain dan juga menyatukan kita kepada Allah. Doa membawa Yesus  ke sisi kita, dan memberikan kekuatan yang baru dan karunia yang segar pada jiwa yang letih dan kacau….. 
Kristus Juruselamat kita telah dicobai dalam segala hal seperti kita alami, namun Dia tidak berdosa. Dia mengambil bentuk alami manusia, berpakaian sebagaimana layaknya manusia, dan kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan-kebutuhan manusia. Dia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara jasmani harus disediakan, kelelahan jasmani untuk dilegakan. Adalah melalui doa kepada BapaNya sehingga Dia bersiap untuk tugas dan pencobaan. Hari demi hari Dia mengikuti rangkaian tugasNya, mencari untuk menyelamatkan jiwa-jiwa…… Dan Dia menghabiskan semalam-malaman dalam doa untuk kepentingan orang-orang yang dicobai….. 
Masa doa-doa malam yang dilewati Sang Juruselamat di gunung atau di padang gurun itu adalah sangat penting untuk mempersiapkan Dia untuk pencobaan-pencobaan yang harus Dia jumpai pada hari-hari berikutnya. Dia merasakan kebutuhan akan penyegaran dan penguatan jiwa dan raga, sehingga Dia boleh menghadapi pencobaan-pencobaan Setan; dan mereka yang sedang berjuang untuk meneladani kehidupanNya akan merasakan kebutuhan yang sama ini…. 
Dia berfirman kepada kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Hanya Kristus yang dapat membuat kita sanggup memberikan jawaban ketika Dia berfirman, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Hal ini berarti bahwa setiap hari diri sendiri ini harus disangkal. Kristus bisa memberi kita penyelesaian yang luhur, kehendak untuk menderita, dan berjuang dalam peperangan Tuhan dengan tenaga yang gigih. Orang yang paling lemah, dengan dibantu oleh karunia ilahi, boleh memiliki kekuatan untuk menjadi lebih dari sekadar penakluk. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *