[RH] HIDUP UNTUK ORANG LAIN

melayani

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya, menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28.

[AkhirZaman.org] Kita hidup bukannya untuk diri kita sendiri. Kristus datang ke dunia ini hidup bagi orang lain—bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Jika engkau berusaha hidup sebagaimana la hidup, berarti engkau berseru kepada dunia ini, “Lihatlah Manusia di Golgota itu. Dengan ajaran dan teladan engkau menuntun orang lain pada jalan kebenaran.

Dosa yang paling dimanjakan yang begitu banyak, yang menceraikan kita dari Allah dan yang menimbulkan begitu banyak berjangkitnya kekacauan rohani, adalah sifat mementingkan diri sendiri. Tiada jalan kembali pada Tuhan kecuali dengan penyangkalan diri sendiri. Dengan kekuatan diri kita sendiri kita tak dapat berbuat sesuatu; akan tetapi melalui Allah yang menguatkan kita, kita dapat hidup untuk melakukan yang baik bagi orang lain, dan dengan cara beginilah dosa mementingkan diri sendiri disingkirkan. Kita tidak perlu pergi ke negeri-negeri orang kafir untuk menyatakan kerinduan kita untuk mengabdikan segalanya pada Allah dalam hidup yang berguna dan tidak mementingkan diri sendiri. Kita harus melakukan hal ini di dalam lingkaran keluarga, di dalam gereja, di antara mereka yang bergaul dengan kita dan dengan siapa kita mengadakan hubungan. Berbuat baik dalam perjalanan hidup adalah di mana diri akan disangkali dan tidak dipentingkan. Paulus dapat berkata: “Tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut”

(I Korintus 15:31). Yang dimaksudkan ialah setiap hari mati terhadap diri sendiri dalam segala urusan kecil dalam hidup yang menjadikan kita pemenang. Kita harus melupakan diri sendiri di dalam kesenangan melakukan yang baik bagi orang lain. Banyak orang yang sama sekali tidak menaruh kasih kepada orang lain. Gantinya melakukan kewajibannya dengan setia, mereka lebih suka mencari kepelesiran untuk diri sendiri. Dengan tandas Allah memberi satu kewajiban pada semua pengikutNya untuk memberi berkat kepada orang lain dengan pengaruh dan harta mereka. . . . Dengan berbuat demikian kepada orang lain, suatu kepuasan yang manis akan dialami, suatu damai dalam batin akan menjadi pahalanya. Bila keinginan berbuat baik kepada orang lain didorong oleh keinginan yang luhur dan mulia, mereka akan memperoleh kebahagiaan yang sejati dalam melakukan kewajiban yang berlipat ganda dengan setia.

Hal ini akan membawa upah yang lebih besar daripada upah duniawi; karena setiap pelaksanaan kewajiban yang setia tanpa mementingkan diri, dicatat oleh malaikat-malaikat dan bercahaya dalam catatan hidup. Di dalam sorga tidak seorangpun akan memikirkan diri sendiri, atau mencari kesenangan sendiri; akan tetapi semuanya dari kasih yang murni dan sungguh-sungguh, akan mencari kebahagiaan makhluk-makhluk sorga di sekeliling mereka. Jika kita rindu menikmati masyarakat sorga di dalam dunia yang dibarui, maka kita haruslah diperintah oleh prinsip sorga di dunia ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *