[RH] BAGAIMANA ABRAHAM DIBENARKAN

497862 65077669 Copy

“Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: ‘Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran Yakobus 2:23)

[AkhirZaman.org] lman secara umum dinikmati oleh banyak orang, dan mereka setuju bahwa Kekristenan adalah satu-satunya pengharapan untuk jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan. Tetapi untuk mempercayai hal ini secara inlelektual tidaklah cukup bagi keselamatan jiwa. . . . 

Hal ini tidak hanya memerlukan iman saja tetapi juga kepercayaan pada Allah. lnilah iman sejati Abraham, lman yang menghasilkan buah-buah. “Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal ltu kepadanya sebagai kebenaran” (Yakobus 2:23). Ketika Allah mengatakan kepadanya agar mempersembahkan anaknya, itu adalah suara yang sama yang mengatakan kepadanya untuk meninggalkan negerinya dan pergi ke tanah yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Abraham diselamatkan oleh iman kepada Kristus yang sesungguhnya, sama dengan orang berdosa diselamatkan oleh lman kepada Kristus sekarang lni.

lman yang membenarkan selalu yang pertama menghasilkan pertobatan sejati, dan kemudian perbuatan baik merupakan buah iman tersebut. Tidak ada iman yang menyelamatkan yang tidak menghasilkan buah yang baik. Allah mengaruniakan Kristus bagi dunia kita untuk menjadi pengganti bagi orang berdosa. Ketika oleh iman sejati dalam jasa korban perdamaian yang mahal dijalankan, mengaku Kristus sebagai Juruselamat pribadi, maka saat itulah orang berdosa ltu dibenarkan di hadapan Allah, oleh sebab ia telah diampuni.

Yohanes mengarahkan orang banyak kepada Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. la berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia ini.” Ada sesuatu yang besar dalam perkataan “menghapus.” Pertanyaannya ialah, akankah kita terus menerus berbuat dosa seakan-akan mustahil bagi kita untuk menang? Bagaimanakah supaya kita menang? Sebagaimana Kristus sudah menang, itulah satu-satunya cara. la berdoa kepada BapaNya yang di surga. Kita pun dapat melakukan hal yang sama. . . . Bilamana tergoda untuk mengatakan yang salah dan melakukan yang salah maka lawanlah Setan dan katakan, “Aku tidak akan menyerahkan kemauanku kepada pengendalianmu. Aku akan bekerja sama dengan kuasa llahi dan melalui kasih karunia aku akan menjadi pemenang.”—Manuscript 83, 1891.

(3SM194, 195)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *