Tiga Pelajaran dari Pohon

akhir zaman

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri. Buah adalah hasil dari pohon. Dari mana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah.Semakin dalam akarnya makin besar nutrisi yang diserap.

Ini berbicara tetang kedekatan hubungan.kita dengan Sang Pencipta sebagai sumber Kehidupan. Sebuah kehidupan yang bergantung pada sumber kehidupan itu sendiri; Yesus sebagai pokok anggur (yoh 15:5) dan tanah dimana akar kehidupan itu tertancap (kol 2:7).

Pengakuan akan hal ini akan membuat kita selalu mensyukuri hidup ini dan tidak hidup dalam kekuatiran.

2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang. Kadang kita protes,kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. Inilah prinsip memberi dan menerima.

Kita ini bukan bekerja untuk hidup,tetapi bekerja untuk memberi buah. Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan. Jadi bukan untuk dinikmati sendiri. Kita sering ingat “cukuplah dirimu dengan apa yang ada padamu”, tapi lupa “engkau telah menerimanya secara  cuma-cuma maka bagikanlah dengan cuma-cuma”.

“Jangan menahan kebaikan untuk setiap  orang yang patut menerimanya”.  Tuhan ingin kita terus berbuah, berbuah, dan berbuah.  Tidak akan pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pelayanan  kita.

3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji,dan biji itu menghasilkan multiplikasi.

Ini berbicara tetang bagaimana hidup kita memberi dampak positif terhadap orang lain. Kita bertindak, berbicara dan memberi ide-ide sebagai suatu inspirasi ataupun teladan yang dapat diikuti oleh orang lain.

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *