Charles Henry Spurgeon: Sang Raja Pengkhotbah

Akhirzaman.org: Setelah menyampaikan khotbah terakhirnya beberapa bulan sebelumnya, sang raja pengkhotbah Charles Haddon Spurgeon meninggal dunia pada bulan Januari 1892, membuat London, Inggris, mengalami kesedihan yang mendalam.

Dia baru berusia 60 tahun.60.000 pelayat datang untuk memberikan penghormatan terakhir saat jenazah Spurgeon disemayamkan selama tiga hari di gereja Metropolitan Tabernacle,

Sebuah gedung berkapasitas 5.600 kursi yang sekarang disebut sebagai ” megachurch“.

100.000 orang berkumpul dengan penuh penghormatan saat prosesi pemakamannya sepanjang dua mil melintasi jalanan. Hari itu, bahkan semua bar ikut tutup.

Menggebu-gebu

Pengkhotbahnya adalah seorang Kristen. Pikirkanlah itu! Kendati demikian, Spurgeon bukan hanya seorang pengkhotbah.

Teman-teman dan para pengkritiknya sama-sama menyebutnya sebagai “Sang Pangeran Pengkhotbah”

Karena penyampaiannya yang begitu menggebu-gebu, semangatnya untuk orang-orang yang tersesat, maupun pendiriannya yang teguh terhadap ajaran doktrin alkitabiah yang ia pahami.

Pengaruh Charles Spurgeon menjangkau jauh melampaui basisnya di London dan di luar masa hidupnya

Ketika Spurgeon berusia 15 tahun, badai salju yang sangat buruk membuatnya tidak dapat pergi ke gereja yang biasa ia beribadah.

Spurgeon akhirnya pergi ke sebuah kapel Metodis yang sederhana, di sana ia mendengar seorang pembicara yang berbicara dengan bahasa yang keras mengenai Yesaya 45:22 yang disampaikan oleh seorang tukang sepatu atau tukang jahit-pemuda itu tidak tahu pasti.

Ini adalah sebuah teks yang sangat sederhana, Saudara-saudara, kata pembicara. Ia berkata, “Di sini tertulis, ‘Lihatlah’.”

Itu hanya membutuhkan sedikit usaha. Hanya dengan “lihatlah”, tanpa mengangkat kaki atau jari Anda, dalam nada yang sama, Allah menggunakan kata-kata orang awam ini untuk berbicara kepada hati Spurgeon.

Hidup Dalam Roh

“Anda terlihat sangat menyedihkan, anak muda,” ucap pembicara itu sambil berbalik menghadap si pengunjung baru.

Jika Anda mengabaikan kata-kata saya, Anda akan selalu sengsara-baik selama hidup Anda maupun setelahnya. Namun, Anda akan diselamatkan jika Anda taat sekarang juga.

Ketika Spurgeon menanggapi nasihat orang tersebut untuk “memandang kepada Yesus Kristus,” hidupnya berubah secara menyeluruh yang menunjukkan hidup dalam Roh.

Spurgeon mulai berkhotbah di daerahnya dalam waktu satu tahun, yang orang mengenalnya dengan sang raja pengkhotbah.

Ia diminta untuk menyampaikan khotbah selama enam bulan kepada jemaat yang beranggotakan 232 orang di London ketika ia masih berusia di bawah dua puluh tahun.

Ia tiba di ibukota negara dan tidak pernah keluar. Dengan tersebar luasnya risalahnya, Spurgeon, seorang pengkhotbah bagi ribuan orang yang khotbahnya dicetak ulang oleh surat kabar di Inggris dan Amerika, terus memberikan dampak pada pelayanan saat ini.

Pengaruh Charles Spurgeon menjangkau jauh melampaui basisnya di London dan di luar masa hidupnya, meskipun penyakit kronis menyebabkan dia meninggal sebelum usia enam puluh tahun.

Apakah Anda ingat ayat atau khotbah tertentu yang berdampak pada perjalanan hidup Anda? Bagikanlah kepada seorang teman.

Anda tidak tahu bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi mereka.

AYAT INTI

“Pandanglah kepada-Ku, maka kamu akan diselamatkan, hai segala ujung bumi, sebab Akulah Allah, dan tidak ada yang lain.” Yesaya 45:22 (KJV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *