Warga Tiongkok Mulai Stres hingga Frustrasi Jalani Lockdown Covid

Warga Tiongkok Mulai Stres hingga Frustrasi Jalani Lockdown Covid

[AkhirZaman.org] Warga China dilaporkan semakin sering mengeluhkan stres dan frustrasi menghadapi kebijakan penanganan Covid-19 pemerintah yang dinilai sangat ketat.

  1. Warga China mulai stress hingga frustasi jalani lockdown covid

Hampir dua tahun pandemi berkecamuk, hampir dua tahun pula pemerintah China menerapkan strategi nol kasus Covid-19 untuk meredam pandemi.

Stretegi nol kasus Covid-19 terdiri dari penutupan perbatasan, larangan perjalanan internasional, penutupan wilayah (lockdown) parsial ketat, hingga tes massal.

Pemerintah China kerap menerapkan lockdown ketat di tempat-tempat publik, perumahan, hingga kota-kota dengan klaster Covid-19 baru meski hanya mendeteksi satu kasus virus corona.

Kerugian dari strategi pemerintah ini sangat dirasakan oleh sekitar 210 ribu penduduk Ruili. Kota yang berbatasan langsung dengan Myanmar itu telah menghadapi tiga lockdown total dan tes Covid-19 massal yang rutin akibat wabah baru yang bermunculan.

Strategi penanganan Covid-19 itu telah menyeret banyak bisnis dan usaha di kota itu pada ambang kebangkrutan.

Seorang pedagang bermarga Lin di Ruili mengatakan bisnis perhiasannya tengah berada di ujung tanduk. Akibat lockdown, toko Lin yang kerap dikunjungi turis dan penggemar perhiasan kini sepi.

“Kami terus beroperasi, tapi kami terus terbengkalai,” kata Lin kepada AFP.

Rasa frustrasi di antara warga juga terungkap di sebuah unggahan WeChat dari mantan wakil walikota Dai Rongli. Dai mengatakan tindakan itu “memeras tanda-tanda kehidupan terakhir” di luar kota.

Warga Tiongkok Mulai Stres hingga Frustrasi Jalani Lockdown Covid
Sebab, sejak pandemi berkecamuk dan lockdown kerap berlangsung tak ada proyek dan acara yang bisa ia liput lagi.

Seorang warga lainnya juga curhat bahwa hanya orang-orang yang menjalani aturan yang dapat merasakan sedih dan putus asanya berada dalam kondisi yang tak menentu.

“Hanya mereka yang berada dalam situasi ini yang tahu betapa menyedihkan perasaan orang-orang,” tulis seorang warga setempat sebagai tanggapan.

Salah satu bayi balita di Ruili bahkan telah melakukan lebih dari 70 tes swab Covid-19, media lokal melaporkan.

Sementara itu, seorang videografer bermarga Lu mengatakan dia terpaksa menghabiskan tabungan hanya untuk membayar sewa ruang kantornya.

Sebab, sejak pandemi berkecamuk dan lockdown kerap berlangsung tak ada proyek dan acara yang bisa ia liput lagi.

“Saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi,” katanya.

2. Pejabat China banyak yang dipecat jika dinilai gagal kendalikan Covid-19

Di awal pandemi, strategi nol kasus Covid-19 ini memang dianggap manjur. Sebab, hanya dalam beberapa bulan China mampu meredam penyebaran virus corona.
Namun, sejak varian Delta menyebar luas di berbagai penjuru dunia, termasuk China, lonjakan Covid-19 kembali terdeteksi di Negeri Tirai Bambu meski telah menerapkan strategi nol Covid-19.

Sejauh ini, klaster Covid-19 baru telah terdeteksi di lebih dari 40 kota dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu menempatkan jutaan warga berada di bawah lockdown.

Acara pernikahan hingga upacara pemakaman dibatalkan lagi. Sekolah-sekolah kembali ditutup dan ratusan penerbangan domestik pun dibatalkan. Hal ini, kerap membuat ribuan warga yang hendak bepergian terdampar.

Selain warga, para pejabat publik juga mengalami tekanan serupa. Pemerintah pusat kerap memecat mereka yang dianggap gagal mengendalikan Covid-19 di daerah masing-masing.

Tekanan ini membuat pemimpin daerah rela melakukan apa saja demi mengendalikan Covid-19 di wilayah masing-masing.

Salah satu wilayah di China bahkan menawarkan ribuan dolar hadiah bagi mereka yang memiliki informasi terkait wabah Covid-19.


https://bit.ly/3wZ8E70

Satu kondisi yang menimbulkan kecemasan luar biasa, dikeluarkan dari pekerjaan atau bisa jadi terancam keluar dari pekerjaan, sulitnya mendapat bahan makanan dan ditambah wabah yang belum menentu kapan hilangnya. Dan lebih daripada itu karena kehilangan anggota keluarga.

Bisa jadi saat ini Anda tidak berada di posisi mereka, bisa jadi Anda memiliki permasalahan yang lain dalam rumah tangga atau pun lingkungan Anda atau Kesehatan atau pekerjaan. Dan saat ini Anda membutuhkan kabar baik yang dapat membantu Anda lepas dari kecemasan dan masalah-masalah Anda.

Di tengah situasi yang genting serba tidak menentu ini, adalah kabar baik yang sangat diperlukan untuk diperdengarkan atau disampaikan kepada umat manusia. Dan saat ini Tuhan Allah kita memberikan kabar baik bagi Anda dan saya,  apakah itu? “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11:28.

Tuhan tahu dengan pasti apa yang Anda rasakan saat ini dan Dia sangat-sangat rindu membantu Anda menyelesaikan pergumulan Anda. Tetapi kadangkala Anda tidak mendengar suaraNya, bisa jadi Anda membatasi Dia untuk berbicara kepada Anda. Untuk itu Allah rindu supaya Anda melibatkan Dia dalam hidup Anda. Datanglah kepadaNya melalui doa dan hubungan yang dekat dengan Dia melalui belajar firmanNya serta bertobat dari cara hidup kita yang lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *