[RH] TIDAK ADA PENCOBAAN YANG BISA MEMBUJUK JURUSELAMAT UNTUK BERBUAT DOSA.

membawa kristus

Tetapi mengenai Anak Ia berkata: “Takhta-Mu ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.” Ibrani 1:8.


[AkhirZaman.Org] Di padang gurun Kristus menanggung pencobaan yang tidak dapat dipahami oleh manusia. Di sini Kristus diperhadapkan dengan kuasa halus Setan, malaikat yang jatuh.

Musuh mengejar haluan yang sama kepada Juruselamat seperti yang dia lakukan dengan Adam dan Hawa di Eden. Setan mulai dengan memperdebatkan kedaulatan Kristus. Jikalau Engkau adalah Anak Allah, katanya, beri saya bukti bahwa Engkau adalah….

Setan tahu siapa Kristus ini, karena ketika Juruselamat pergi ke Gadara, roh-roh jahat di dalam dua orang gila di sana berteriak, “Apa urusan kami denganmu, Yesus, Engkau Anak Allah? Apakah kamu datang ke sini untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”

Sewaktu Kristus melewati ujian sebagai Adam kedua, keindahan karakter-Nya bersinar melalui penyamaran-Nya. Setan dapat melihat melalui kemanusiaan-Nya dan kemuliaan kemurnian pribadi Yang Kudus yang dengan Kristus,  setan telah bertemu pada pengadilan surgawi.

Saat Setan memandang Kristus, bangkit dalam benaknya gambaran mengenai dirinya sendiri saat itu, (Lucifer) dimana dirinya memiliki keindahan dan kesucian. Namun sebab meninggikan diri membuatnya berjuang untuk mendapatkan tempat di atas Kristus. Tapi setan telah gagal.

Dapatkah dia sekarang melaksanakan rencananya atas kemanusiaan Kristus yang lemah? Setan tahu bahwa jika dia dapat membujuk Kristus untuk menyerahkan satu catatan dalam kesetiaan-Nya kepada Bapa-Nya, maka setan akan memiliki dunia sepenuhnya dalam kuasa-nya, dan akan dapat memerintah karena hanya dia dalam sifat rohani yang berubah yang dapat memerintah.

Tetapi Satu-satunya yang berusaha Setan coba atasi adalah Tuhan di surga, dan semua upaya si penggoda sia-sia tanpa hasil. Ketika Setan melihat bahwa dia tidak dapat memperoleh kemenangan, dia dibangkitkan oleh kebencian yang ganas.

Kemudian Setan membawa Kristus ke puncak Bait Suci, dan menyuruh Kristus untuk menjatuhkan diri-Nya…. Jadi, setan mencoba menuntun Kristus untuk melakukan dosa praduga. Setan mengingatkan Kristus mengenai pelayanan para malaikat. Tetapi tidak ada pencobaan yang dapat membuat Juruselamat menerima tantangan si penggoda.

Musuh tampaknya memiliki kuasa untuk membawa Kristus ke mana pun dia suka, karena setan selanjutnya membawa Kristus ke gunung yang sangat tinggi, dan di sana disajikan di hadapan-Nya semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka….

Kemudian ke-Ilahian itu bersinar melalui sisi kemanusiaan-Nya, dan para malaikat yang jatuh melihat Yesus dimuliakan di hadapan mereka ketika Dia berfirman, “Enyahlah di belakangku, Setan.” …

Sebagai Panglima di pengadilan surgawi, Kristus terbiasa menerima kehadiran para malaikat. Dan setiap saat selama hidup-Nya di bumi ini Kristus dapat saja memanggil Bapa-Nya untuk dua belas legiun malaikat. Tetapi tidak ada suap, tidak ada godaan untuk menuntun-Nya mewujudkan hak-hak prerogatif Ilahi-Nya, yang tidak dapat mendorong Kristus menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan Allah. —Letter 7, 1900.


—Christ Triumphant, 191. 1-6.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *