HARUSKAH BAYI DIBAPTIS?

karena orang tua

[AkhirZaman.org] Beberapa orang memandang upacara pembaptisan sebagai suatu upacara sakti, yang dengan sendirinya, menjamin keselamatan seseorang.

Tapi garis pemikiran itu masuk akal seperti seorang pria yang berjalan ke seorang wanita secara acak di jalan dan memaksanya untuk memasang cincin di jarinya dan kemudian menyatakan bahwa mereka sudah menikah.

Ada lebih banyak hal yang dibaptis daripada dibenamkan di bawah air. Itu melambangkan pertobatan.

Yesus berkata bahwa kita harus dilahirkan dari air dan Roh. Oleh karena itu, tidak seorang pun boleh dibaptis kecuali dia (1) mengetahui kebenaran Allah, (2) mempercayainya, (3) telah bertobat, dan (4) telah mengalami pertobatan.

Tidak ada bayi yang bisa memenuhi syarat di sini. Tidak ada yang berhak membaptis bayi. Faktanya, untuk melakukannya sama sekali mengabaikan perintah langsung Tuhan tentang baptisan.

Orang-orang yang tersesat di gereja, bertahun-tahun yang lalu, memutuskan bahwa bayi yang belum dibaptis akan hilang, tetapi ini secara alkitabiah tidak benar. Itu mencemarkan nama baik Tuhan sebagai tiran yang tidak adil yang akan menghancurkan bayi yang tidak bersalah yang meninggal, hanya karena orang tua yang tidak layak gagal melakukan baptisan.

Ajaran seperti itu tragis di luar kata-kata. Cukup buruk untuk memercikkan bayi dan menyebutnya baptisan. Jauh lebih buruk untuk berpegang pada konsep yang tidak alkitabiah bahwa bayi hilang selamanya karena orang tua yang ceroboh gagal melakukan tugas mereka.

Meskipun bayi dan anak kecil tidak memenuhi syarat untuk dibaptis, itu tidak mengecualikan mereka dari kerajaan Allah. Ingatlah kata-kata Yesus: “Biarlah anak-anak kecil datang kepada-Ku, dan jangan melarang mereka; karena itulah kerajaan surga ”(Matius 19:14). Kristus menanggapi secara positif para ibu yang membawa anak-anak mereka kepada-Nya untuk diberkati. Sekarang, praktik pengabdian anak adalah alkitabiah dan selaras dengan tindakan Yesus. Itu menegaskan keinginan orang tua untuk membimbing anak-anak mereka ke suatu titik di mana mereka akan, atas kemauan mereka sendiri, menerima Kristus dan suatu hari akan dibaptis.

AYAT INTI
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *