Arab Saudi Soal Penembakan di Wina: Terorisme Tidak Punya Agama

kemanusiaan

[AkhirZaman.org] Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menyampaikan belasungkawa atas penembakan brutal di Wina, Austria. Al-Jubeir menegaskan bahwa serangan Wina adalah kejahatan keji yang bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/11/2020) pernyataan Al-Jubeir ini disampaikan melalui akun Twitter-nya pada Selasa (3/11). Al-Jubeir berduka atas insiden ini sekaligus mengutuk tindakan terorisme tersebut.

“Kami berbagi dengan teman-teman di Republik Austria tentang kesedihan atas kejahatan teroris yang menargetkan orang-orang tak berdosa di Wina. Kejahatan keji ini dan sejenisnya bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan, dan itu menekankan kepada kita bahwa terorisme tidak memiliki agama atau ras,” ungkap Al-Jubeir dalam cuitannya.

Sebelumnya, dilansir AFP, Rabu (4/11/2020) empat orang tewas ketika pria bernama Kujtim Fejzulai, yang digambarkan sebagai simpatisan ISIS berusia 20 tahun, yang pernah mendekam di penjara, melepaskan tembakan dengan sebuah Kalashnikov (senjata semi otomatis) di daerah sibuk Wina, ibu kota Austria pada Senin (2/11) malam waktu setempat, sehari sebelum negara itu memasuki lockdown Corona.

Kelompok ISIS – yang mengklaim banyak serangan di Eropa – mengatakan bahwa seorang “prajurit kekhalifahan” bertanggung jawab atas pembantaian di Wina, demikian menurut badan propagandanya.

Polisi menembak mati pria bersenjata itu pada hari Senin (2/11). Polisi lalu mendatangi 18 alamat berbeda dan melakukan 14 penangkapan saat mereka mencari kemungkinan kaki tangannya dan berusaha untuk memastikan apakah dia bertindak sendiri.

https://bit.ly/2TTvdra

Masa kesusahan, yang semakin menghebat sampai kesudahan, sudah sangat dekat. Tidak ada waktu yang boleh disia-siakan. Dunia digerakkan oleh roh peperangan. Nubuatan Daniel pasal sebelas hampir mencapai kegenapannya.— RH, 24 Nov. 1904.

Masa kesusahan — kesusahan mana tidak pernah terjadi sejak terbentuk suatu bangsa (Dan. 12:1) — sedang menimpa kita, dan kita sama seperti anak-anak dara yang tertidur. Kita harus bangun dan memohon kepada Tuhan Yesus agar dilindung-Nya kita di bawah kepak-Nya yang abadi, dan membawa kita melewati masa pencobaan yang ada di depan kita.— 3MR 305 (1906).

Dunia semakin ingkar akan hukum. Tidak lama lagi kesusahan besar akan timbul di antara bangsa-bangsa, yakni kesusahan yang tidak akan berhenti sampai Yesus datang.— RH, 11 Febr. 1904.

Kita berada di tepi masa kesusahan itu, dan kekacauan yang jarang diimpikan sedang berada di hadapan kita.— 9T 43 (1909) .

Kita sedang berada di pelataran krisis segala zaman. Dengan cepat penghakiman Allah akan berlangsung secara satu demi satu, yaitu api, banjir, dan ge.mpa bumi, dengan peperangan dan pertumpahan darah.— PK 278 (c. 1914). (Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman, hal.2, pf. 2-5)

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik.” (2 Timotius 3:1-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *