[RH] PEPERANGAN UNTUK MEMPEROLEH KEMURNIAN


Jagalah kemurnian dirimu. I Timotius 5:22.

[AkhirZaman.org] Untuk mengetahui apa dasar-dasar kemurnian pikiran, jiwa dan tubuh adalah satu bagian penting dari pendidikan. Bilamana tabiat kurang di dalam kemurnian, bilamana dosa telah menjadi sebagian dari tabiat, maka kelak tabiat memiliki satu kuasa yang sangat memikat yang sama seperti minuman keras yang memabukkan.

Kuasa pengendalian diri dan kuasa pengendalian akal dikuasai oleh kebiasaan-kebiasaan yang mencemarkan segenap diri, dan jika kebiasaan-
kebiasaan jahat itu diteruskan, maka otak jadi lemah dan sakit, lalu
hilanglah keseimbangannya. Hal-hal demikian menjadi kutuk kepada diri
mereka dan kepada semua orang yang bergaul dengan mereka….

Sifat-sifat buruk Iebih mudah dibentuk daripada sifat-sifat yang baik,
dan sifat-sifat buruk lebih sukar ditaklukkan. Kecenderungan hati yang
rusak itu bertanggung jawab atas kenyataan yang jelas itu-bahwa jauh
lebih mudah untuk meruntuhkan akhlak orang-orang muda, merusak
buah pikiran mereka tentang akhlak dan corak tabiat kerohanian mereka,
daripada menanam ke dalam kebiasaan-kebiasaan mereka sifat-sifat ke-
adilan dan kebenaran yang sabar, murni dan tidak bercacat cela. Pemanjaan diri sendiri, suka kepelesiran, permusuhan, kesombongan, menghormati diri sendiri, dengki, kecemburuan, akan bertumbuh langsung begitu saja tanpa teladan dan ajaran. Di dalam zaman kita yang berdosa ini
untuk menghasilkan perkara itu yang diperlukan ialah membiarkan
pikiran dan tabiat menurut kecenderungannya. Di dalam dunia yang
alamiah, apabila sebidang ladang dibiarkan begitu saja, maka engkau akan
melihat ladang itu ditutupi belukar dan duri-duri; tetapi jika ladang itu
mau menghasilkan gandum yang baik atau bunga-bunga yang elok, maka
ladang itu haruslah terus dipelihara dan dikerjakan Sekarang kami mengemukakan di hadapanmu pentingnya selalu melawan hal-hal yang jahat. Segenap sorga menaruh perhatian kepada pria dan wanita yang sangat dihargai Allah, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang dikasihi itu mati untuk menebus mereka.

Tidak ada makhluk kejadian lain yang telah dijadikan Allah sanggup mengalami perubahan itu, halus budi, keluhuran budi. Kemudian bilamana manusia menjadi tumpul karena nafsu mereka yang hina itu, terjerumus masuk ke dalam kejahatan, betapa hinanya bagi Allah untuk memandangnya manusia tak dapat mengangan-angankan apa yang mungkin terjadi dan apa yang bisa terjadi padanya kelak. Melalui karunia Kristus Ia sanggup mengalami karena kemajuan pikiran. Biarlah terang kebenaran memancar ke dalam pikirannya dan kasih Allah dituangkan dengan limpahnya ke dalam hatinya agar ia, dengan perantaraan karunia Kristus yang telah mati itu, yang dikaruniakan kepadanya, menjadi seorang yang kuat-seorang anak dunia yang menjadi pewaris hidup yang kekal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *