Presiden Taiwan Ajak Negara-Negara Bangkit “MELAWAN” Tiongkok

Presiden Taiwan Ajak Negara-Negara Bangkit "MELAWAN" Tiongkok

AkhirZaman.org: Presiden Taiwan Ajak Negara-Negara Bangkit "MELAWAN" Tiongkok. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berani bersikap dan membatasi Tiongkok dengan membela kebebasan, menyebut negara tetangganya itu sebagai ancaman global bagi demokrasi.

Dalam sebuah wawancara eksklusif Tsai dengan AFP, pada Senin (25/6/2018), presiden yang menjabat sejak 2016 itu diminta berpendapat terkait tekanan Tiongkok terhadap kedaulatan pemerintahannya.

Menghadapi tekanan yang terus menerus dari Tiongkok, termasuk saat hubungan diplomatiknya dengan negara-negara lain mulai terdampak, Tsai menekankan, akan terus mempertahankan dan memperkuat demokrasi.

“Kami harus melanjutkan dengan memperkuat demokrasi kami, ekonomi dan kapasitas nasional untuk melindungi negara dan nilai-nilai yang berharga bagi kami,” kata Tsai.

Tsai menambahkan, Tiongkok tidak hanya menjadi tantangan bagi pemerintahannya, melainkan juga bagi kawasan dan dunia secara keseluruhan.

“Saat ini (sasarannya) adalah Taiwan, namun besok bisa saja negara lain yang akan menghadapi perluasan pengaruh dari Tiongkok.” “Demokrasi mereka, kemerdekaan, dan kebebasan menjalankan bisnis suatu hari akan terpengaruh Tiongkok.”

“Kita harus bekerja sama untuk menegaskan kembali nilai-nilai demokrasi dan kebebasan kita dalam rangka membatasi Tiongkok dan meminimalkan perluasan pengaruh hegemoni mereka,” kata Tsai.

Meski memiliki pemerintahan yang mandiri, namun Taiwan masih dianggap Beijing sebagai bagian dari mereka, hal yang selalu ditentang Tsai.

Namun demikian, Taiwan hingga kini masih belum berani menyatakan kemerdekaannya dari Tiongkok.

Sementara, Presiden Xi Jinping melihat Tsai sebagai ancaman terhadap integritas teritorialnya yang tidak dapat ditoleransi. Beijing mencurigai Partai Progresif Demokratik yang dipimpin Tsai sebagai pro-kemerdekaan.

Tiongkok terus menunjukkan dominasinya atas Taiwan, mulai dari menggelar serangkaian latihan militer di sekitar pulau, hingga mendesak perusahaan-perusahaan internasional untuk memasukkan Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok dan bukan negara sendiri.

Sejumlah negara yang sempat memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, satu persatu meninggalkannya dan beralih ke Tiongkok. Terbaru adalah Republik Dominika dan Burkina Faso.

Bila peristiwa yang lalu semenanjung Korea menghangat dan walaupun demikian saat ini kembali kondusif dengan kerjasama antar kedua Korea.

Dan sekarang ini seperti jarang terpublikasikan namun bukan menjadi suatu rahasia bagaimana hubungan antara Tiongkok dan Taiwanpun tidak akur, yang sesungguhnya Taiwan belum merdeka dari Tiongkok.

Semoga kedua pemimpin saling memberikan penghargaan serta nilai hormat dalam menjaga perdamaian dunia.

**

“Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”

1Yohanes 4:20, 21.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *