Ilmuwan Turki: Sebelum Banjir, Nabi Nuh Hubungi Anaknya Pakai Ponsel

ilmuan turki Copy

[AkhirZaman.org] Seorang akademisi asal Turki membuat sebuah pernyataan kontroversial terkait Nabi Nuh.

Dia mengatakan, Nabi Nuh menghubungi putranya dengan menggunakan telepon genggam tak lama sebelum Tuhan mengirimkan banjir ke dunia.

Yavuz Ornek, dosen di Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Istanbul, menyampaikan klaimnya yang kemudian viral ini saat diwawancarai stasiun televisi pemerintah TRT, Sabtu pekan lalu.

“Terjadi gelombang air setinggi 300-400 meter dan putra Nabi Nuh berada jauh dari lokasi ayahnya,” kata Yavuz.

“Kitab suci mengatakan, Nabi Nuh berbicara dengann anaknya itu. Bagaimana mereka bisa berkomunikasi? Apakah itu mujizat? Mungkin saja.”

“Namun, kami percaya Nabi Nuh berbicara dengan anaknya lewat telepon genggam,” Yavuz meengaskan seperti dikutip situs berita Turki Hurriyet Daily News.

Yavuz juga mengklaim, Nabi Nuh membangun kapalnya yang terbuat dari lempengan baja dan kapal tersebut menggunakan energi nuklir.

“Saya seorang ilmuwan, dan saya berbicara atas nama ilmu pengetahuan,” Yavuz menegaskan.

Kisah Nabi Nuh yang membangun kapal untuk menyelamatkan keluarganya dari banjir besar kiriman Tuhan ini dipercayai umat pemeluk agama Islam, Kristen, dan Yahudi.

Para ilmuwan dan petualang sudah lama mencoba mencari bahtera buatan Nabi Nuh itu, tetapi hingga kini belum berhasil.

Pada 30 April 2010, sekelompok ilmuwan mengklaim telah menemukan sisa bahtera Nabi Nuh di bawah salju dan abu vulkanik di Gunung Agri, di wilayah timur Turki.

https://goo.gl/Qr1kz1

Kisah Bahtera dan Nabi Nuh dengan air bah merupakan suatu kisah yang terdapat pada kitab suci beberapa agama. Namun kita yakin bahwa tidak tertulis Nabi nuh berbicara dengan anaknya melalui telepon genggam atau ponsel. Manusia akhir zaman boleh berasumsi demikian, dengan pemikiran yang terbatasnya. Tetapi faktanya tidak tertulis demikian, walaupun kisah Nabi Nuh dan bahteranya dibuat cukup besar, itupun dengan suatu ukuran yang ditentukan oleh Tuhan sendiri.

Semoga kita tidak menambahkan atau mengurangkan apa yang telah tersirat di dalamnya..

Ulangan 4:2; Amsal 30:6 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.; Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.”

(Ezr.th)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *