Apakah Makan Nasi Itu Sehat atau Tidak?

beras Copy

[AkhirZaman.org] Mungkin ada dari anda yang bertanya tanya; “Bila saya makan nasi 3 kali sehari itu sehat atau tidak?” ada juga yang bertanya; “Mana yang lebih sehat, makan nasi beras putih, nasi beras coklat (pecah kulit), atau nasi beras merah?”

Baiklah sebelum kita menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, ada baiknya kita ketahui lebih jauh mengenai beras putih, beras coklat dan kegunaannya masing-masing.

Sebab pada zaman ini masalah beras dan memakan nasi ini sudah merupakan masalah yang sedang menjadi polemik serta jadi perdebatan di berbagai kelompok masyarakat. Sebahagian kelompok tidak setuju bahwa makan nasi itu tidak sehat. Namun ada lagi sekelompok masyarakat yang mempercayai budaya timur mengenai pengobatan atau traditional chinese medition, yang mempercayai bahwa beras ini sangat bermanfaat bagi tubuh. Pendapat golongan golongan ini sebenarnya kembali lagi kepada setiap individu-individu dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai pengetahuan bagaimana proses sampai adanya beras putih, tentu saja berawal dari padi sampai pada beras putih adalah:

1. Perontokan.
Suatu proses untuk melepaskan bulir-bulir padi dari merangnya.

2. Pengeringan.
Untuk mengurangi kadar air dari bulir padi, sehingga bila padi ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dalam lembung padi, sehingga kelak untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.

3. Proses pecah kulit
Padi-padi yang dimasukkan dalam mesin pecah kulit padi, maka dihasilkanlah beras pecah kulit (brown rice), atau beras coklat. Ini adalah proses yang pertama dari penggilingan padi. Di mana beras pecah kulit ini masih mengandung serat kulit arinya yang sebahagian daerah menyebutnya dengan istilah Aleuron atau pericarp atau “Bekatul.”

4. Penggilingan beras
Suatu proses setelah melewati pecah kulit ini adalah adalah proses penggilingan beras yang kedua inilah yang akan menghasilkan beras putih (terlepasnya kulit ari).

Inilah beras yang umum saat ini yang gampang kita jumpai serta berwarna putih dan bersih, yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat. Tentu saja karena rasanya lebih enak dari beras coklat atau beras pecah kulit.

Apakah mengkonsumsi beras yang sudah melalui penggilingan yang kedua itu baik sehat?

Ada studi kasus yang menemukan bahwa golongan masyarakat yang setiap hari mengkonsumsi beras putih (kehilangan kulit ari) akan rentan mengalami penyakit “Diabetes atau kencing manis” Kenapa? Sebab beras yang telah kehilangan kulit arinya sudah kehilangan hampir semua dari serat dari beras ini. Bila beras yang telah kehilangan seratnya ini mengakibatkan gula yang terkandung dalam beras putih itu sangat cepat terserap oleh usus, sehingga kadar gula dalam darah akan melonjak tinggi juga. Efek yang lainnya akan berimbas pada Pankreas yang akan bekerja keras memproduksi insulin yang akan menghantarkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Dan bila kandungan gula masuk ke darah dengan volume yang banyak, maka perlu produksi insulin lebih banyak juga untuk menetralisasi gula darah.  Bila hal ini terus berulang kali dalam waktu yang lama seiring bertambahnya usia seseorang, tentunya saja akan berimbas pada organ tubuh yaitu Pankreas akan mengalami “kelelahan” tentu menghasilkan penyakit diabetes.

Bagaimana dengan beras coklat atau pecah kulit itu sendiri.

Tentu saja ini sama–sama berasal dari tanaman padi juga namun beras putih dan beras coklat berbeda dari prosesnya. Beras pecah kulit tidak mengalami proses penggilingan. Dimana masih terdapat kulit ari, serat yang banyak tentu mengandung vitamin yang tinggi juga (Vitamin B3 atau Niacin). 

Niacin atau Vitamin B3 ini berfungsi untuk kerja jantung serta pembuluh darah anda. Juga mengandung mineral yang disebut Cilenium, yang berfungsi untuk mendukung kerja dari Tiroid dan Ginjal anda.

Dari penjelasan ini maka dianjurkan bagi anda untuk mengkonsumsi beras pecah kulit sebab baik bagi kesehatan anda.

Namun sebahagian yang pernah mengkonsumsi beras pecah kulit mengatakan bahwa: “setelah makan beras pecah kulit ini, perut saya jadi tidak enak”. Ini sebenarnya disebabkan oleh suatu faktor yang disebut Phytic Acid (asam fitat) yaitu: “Jenis Protein yang menghambat kerja enzim dalam pencernaan” yang menyebabkan perut anda terasa kembung.

Saran:
Bagi anda yang hendak mengkonsumsi beras coklat agar “Merendamnya” terlebih dahulu minimal 4 jam agar kandungan Asam Fitat atau Phytic Acid akan jauh berkurang, dan saat mengkonsumsinya akan lebih mudah dicerna oleh tubuh anda.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa beras coklat itu mahal. Apakah ada solusi yang lain…?

Ada juga beras merah yang kandungan nilai gizinya tidak kurang dari beras coklat. Dimana beras merah kaya dengan “Anti Oksidan atau Antosianin” yang tentu saja sangat baik untuk menanggulangi bahaya “Radikal bebas” karena polusi udara yang kian bertambah saat ini.

Bila bagi anda yang masih belum terbiasa untuk mengkonsumsi beras coklat atau beras merah ini, maka anda dapat mencampurnya dengan beras putih dengan perbandingan 50:50 atau 70:30 itu sesuai selera sehat anda saja.

Semoga tips kesehatan ini dapat menolong anda dan keluarga.. salam sehat.

Ezr. Th.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *