[RH] SATU JALAN YANG AMAN

chrysantemun Copy

Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa,” bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Yoh 14:9

Dunia harus diberi amaran, dan sekarang setiap usaha harus dilakukan untuk meninggikan kebenaran. . . . Seluruh peta kebenaran berada di tangan Guru besar itu. Dengan bahasa yang sederhana ia menjelaskan kepada murid-muridNya jalan menuju ke sorga, dan pokok-pokok kuasa ilahi yang tidak berkesudahan.

Pertanyaan mengenai zat Allah adalah merupakan suatu pokok pembicaraan yang olehnya la menyimpan suatu cadangan yang bijaksana, karena seluk-beluk, dan perinciannya menjadi ilmu pengetahuan yang tidak dapat dipahami oleh pikiran yang tidak disucikan tanpa mengalami kebingungan. Mengenai Allah dan kepribadianNya Tuhan Yesus berkata, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenai Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14:9). Kristus adalah wujud gambar pribadi BapaNya.

Jalan yang terbuka, jalan yang aman dijalani menurut hukum-hukumNya, adalah suatu jalan yang tidak selamat bila menyimpang. Dan bilamana manusia mengikuti teori-teori manusia itu sendiri yang terselubung dalam gambaran yang lembut dan memikat, maka mereka memasang suatu jerat untuk menangkap jiwa-jiwa. Di tempat engkau membaktikan kuasamu untuk membuat teori, sebenarnya Kristus telah memberimu suatu pekerjaan yang harus dilakukan. PerintahNya adalah, Pergilah ke seluruh dunia dan jadikanlah sekalian bangsa muridKu, baptiskan mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Sebelum murid-murid mencapai pintu gerbang, di sana sudah tercetak nama yang kudus, yakni membaptiskan orang-orang percaya dengan nama kuasa rangkap tiga dalam sorga. Pikiran manusia terkesan dalam upacara ini, sebagai permulaan kehidupan Kristen. Upacara ini mengandung arti yang sangat banyak. Pekerjaan keselamatan bukan perkara kecil, tetapi begitu besar sehingga penguasa tertinggi sekalipun tersentuh oleh iman manusia yang dinyatakan. Keallahan yang kekal—Bapa, Anak dan Roh Kudus—terlibat dalam perbuatan yang menjadi syarat untuk memberikan jaminan kepada manusia. . .menggabungkan kuasa sorga dengan manusia supaya manusia, melalui daya guna sorga, turut mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan menjadi pekerja-pekerja dengan Kristus bersama-sama.

Kesanggupan manusia dapat dilipatgandakan melalui usaha manusia dan kuasa ilahi. Bersatu dengan kuasa-kuas sorga, kesanggupan-kesanggupan manusia bertambah sesuai dengan iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan, memurnikan, dan mengangungkan manusia secara keseluruhan.—Naskah 45, 14 Mei 1904, “Agar Mereka Menjadi Satu.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *