[RH] ALLAH BERSAMA UMATNYA

daisis Copy

Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, . . . menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya. Kel 31: 16, 17.

[AkhirZaman.org] Kita belum mempelajari Alkitab sebagaimana mestinya. Gantinya menggunakan waktu kita untuk mempelajari bermacam-macam hal hari itu, kita perlu membaktikan waktu tersebut untuk mempelajari Kitab Suci. Kita mau berlutut di hadapan Allah dengan Alkitab kita, dan memohon akal budi dari Allah untuk memahami harta kebenaran. Kita tidak dapat berakar dalam diri kita sendiri, kecuali kita melakukan hal ini, karena segala sesuatu akan digoncang yaitu yang dapat digoncangkan. . . .

Setan sedang memperhatikan supaya ia boleh menguasai pikiran pada saat-saat yang lengah sehingga dengan demikian dapat memilikinya. Kita tidak mau menjadi bodoh terhadap tipu muslihatnya, juga tidak mau ditaklukkan oleh tipu dayanya. la merasa senang dengan gambaran yang melukiskannya sebagai makhluk bertanduk dan berkuku panjang, sebab ia cerdas; yang tadinya adalah seorang malaikat terang. Mereka yang percaya akan kecerdasan mereka akan diyakinkannya bahwa mereka dapat memperbaiki Kitab Suci. Engkau akan menemui ketidaktulusan ini di tempat-tempat yang tinggi. Engkau membutuhkan Roh Kudus Allah, kuasa ilahi untuk bekerjasama dengan engkau supaya mengetahui perangkap yang dipasang iblis, dan menghindarinya. la akan memimpin dunia agama supaya tertawan (lihat II Tes 2:11). Betapa berani mereka melanggar kesucian Kitab Suci! Kita harus membawa hari Sabat Tuhan ke depan. ltu begitu jelas, dan begitu nyata. Hari itu merupakan satu tanda di antara anak—anak Allah dan anak—anak dunia ini . . . .

Kita tidak tahu betapa segera kita akan dikucilkan sebagai warga negara yang tidak patuh pada hukum, sebab penguasa di udara sedang bersiap-siap menguasai pikiran manusia. Kita dapat memilih antara menurut penguasa itu, dan tidak menurut Allah, atau tidak menurut penguasa itu, dan menghormati Allah. Jika kita menurut Allah maka Roh KudusNya tinggal dalam kita, dan kita tidak berperang dengan ungkapan kita sendiri, melainkan dengan perkataan, “Ada tertulis.” Segala sesuatu yang harus kita lakukan harus kembali pada hukum keempat. Bacalah kesaksian Yesus Kristus bahwa tidak setitik pun yang berubah, melainkan tepat seperti yang ditulis oleh jari tangan Allah di atas loh batu. Kita harus mengasihi kabenaran sebab itu adalah kebenaran. Kebenaran itu membuat perbedaan, apakah kita berada di pihak Allah atau tidak. Mungkin engkau dipanggil menghadap pengadilan, dan dalam keadaan yang tiba-tiba ini engkau teringat akan janji Kristus; “Aku berada di sana.” Kita tidak dapat berdiri di atas pasir yang licin, tetapi kita dapat berada di pihak Yesus Kristus. Dan kita dapat berdiri di sana walaupun seluruh dunia melawan kita. . . . Allah telah berjanji, dan la akan menyertai umatNya. —Naskah 11, 28 Maret 1893, “Menyelidiki Kitab Suci.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *