[RH] TUNJUKKAN DIRIMU SEBAGAI LAKI-LAKI

jembatan Copy

Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! 1 Kor 16: 13

[AkhirZaman.org] Engkau dapat melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar dan leblh berguna jika engkau mau memupuk kepercayaan yang terang pada Allah, dan janganlah cemas, dan khawatir serta susah seakan-akan Yesus berada dalam kubur, dan engkau tidak punya Juruselamat. la telah bangkit, . . . la telah naik ke sorga, dan menjadi Pembelamu di hadapan takhta Allah. . . .

Para pengikut Yesus tidak perlu merasa heran jika mereka di suruh mengambil bagian bersama Kristus mengenyam penderitaanNya. Bagaimanakah Kristus dapat memandang kepada orang-orang yang bagi mereka la telah berbuat begitu banyak, bagi siapa la telah membayar harga yang tak ternilai, namun mereka tidak pernah menghargai karuniaNya yang besar itu untuk mereka. Pekerjaan para utusan Kristus akan sama dengan pekerjaan Penebus itu. Mereka tidak boleh berharap pada diri sendiri atau bergantung atas diri sendiri. Mereka tidak boleh terlampau membesar-besarkan usaha mereka sendiri. Apabila mereka melihat bahwa orang lain tidak menganggap usaha mereka setinggi yang mereka harapkan, maka mereka merasa bahwa lebih balk pekerjaan mereka berhenti saja. Akan tetapi inilah pekerjaan musuh itu. Kita bukannya hidup untuk manusia, melainkan untuk Allah. Allah menilai pekerjaan kita menurut nilai sepenuhnya. Allah menilai keagungan tabiat, dan apakah manusia menghargainya atau tidak, tabiat semacam itu akan hidup setelah orang itu sudah tiada. Setelah manusia tidak ada lagi yang hendak dilakukan dengan apa saja yang ada di bawah matahari, maka teladan yang ditinggalkannya, kata-kata emas yang diucapkannya, hidup terus sepanjang masa sampai zaman yang kekal. Pengaruh ini yang mirip dengan teladan ilahi tidak pernah akan mati. Kehidupannya telah disambungkan kepada Allah. Kita semua mempunyai pengaruh sendiri-sendiri, kata-kata dan tindakan kita meninggalkan satu kesan yang tak terlupakan. Sudah merupakan kewajiban kita tidak hidup bagi diri sendiri, melainkan demi kebaikan orang-orang lain—bukannya dikendalikan oleh perasaan, tetapi pertimbangan bahwa pengaruh kita adalah suatu kuasa untuk hal yang baik atau buruk. Allah ingin agar pekerja-pekerjaNya seperti yang Daud perintahkan kepada Salomo, “Tunjukkan dirimu sebagai laki- laki.” . . .

Allah tidak berkenan kalau ada di antara wakil-wakilNya yang merasa khawatir, penat, dan lesu, sehingga ia tidak menyebarkan bau harum sorga dalam hidupnya. Kira hanya hidup sekali saja. Yesus telah datang ke dunia kita untuk mengajar kita bagaimana menghidupkan kehidupan tersebut, sehingga kita boleh menyatakan tabiat sorga. Sekali-kali janganlah kita menjadi pengecut, karena hal itu sangat merugikan diri kita sendiri dan orang lain di dalam jangkauan pengaruhnya. Allah menuntut kita memiliki keluhuran budi di bawah kesulitan dan pencobaan. Manusia Duka, yang mengenal kesusahan berada di hadapan kita sebagai teladan kita. “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu di atas takhtaNya” (Why 3:21).—Surat 7, 10 Pebruari 1885, kepada Daniel T. Bourdeau, pekerja terdahulu di Eropa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *