Pernikahan Janda Dengan Duda

married-1937005 960 Copy

Pernikahan Dalam Usia Lanjut Yang Membawa Kebaikan. 
[AkhirZaman.org] Saudara Hare yang terhormat: Menjawab surat saudara yang pertama saya terima, saya tidak mempunyai penjelasan mengenai hal yang menjadi perhatian saudara. Saya anjurkan agar saudara meminta nasihat dari saudara Wesley Hare dan istrinya sebab mereka mengenal orang yang saudara maksudkan dan tentu mereka akan menjadi penasihat yang tepat. Saya tahu sebagaimana saudara katakan bahwa saudara merasa kesepian pada usia senja dan jika ada seorang yang dapat anda cintai dan juga mencintai saudara, saya tidak keberatan. Tetapi sebab saya tidak mengenal wanita yang saudara maksudkan, saya tidak dapat berbicara seperti jika saya mengenal kedua belah pihak.

Satu hal yang pasti: Saudara mengenal Dia yang saudara layani bertahun-tahun lamanya akan menjadi Penasihatmu yang tepat. Serahkanlah persoalanmu kepada Dia yang tak pernah melakukan hal yang salah. Waktu yang tersedia untuk kita hidup sekarang, bagi saudara dan saya juga adalah singkat dan kita perlu mematangkan diri untuk kehidupan kekal nanti. Kristus berkata: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu aku mengatakannya kepadamu. Sebab aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yoh. 14:1-3). Marilah kita bergembira dalam pengharapan ini dan usahakanlah agar kecemasan saudara sesedikit mungkin.

Hari Tua Adalah Waktu Untuk Mengaso.
Undangan untuk orang tua dan muda adalah, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Matius 11:28-29). Bersyukurlah kepada Tuhan dengan hati, jiwa dan suaramu akan perhentian yang telah dijanjikan-Nya untuk menyegarkan jiwamu. Adalah merupakan suatu kesempatan bagimu dan bagiku untuk menyambut undangan-Nya dan menikmati perhentian-Nya. Pada akhir perjalanan hidup kita dalam usia senja sekarang ini, sedapat mungkin haruslah kita membebaskan diri dari kekacauan pikiran karena bimbang, dari dukacita atau kecemasan supaya kita mendapat perhentian dalam hidup Kristus. “Sebab kuk yang Ku-pasang itu enak” kata Yesus, “dan beban-Ku pun ringan.”

Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang menaruh pengharapan pada-Nya. Ia akan menjadi yang pertama dan terakhir lagi pula yang terbaik bagi kita dalam segala perkara. Tuhan akan menjadi pertolongan pada waktunya. Dalam tahapan akhir pelayanan kita… Kristus akan memegang tangan kita, memimpin dan menjaga kita. Kiranya Tuhan memberkati dan menguatkan saudara, mudah-mudahan hari-hari terakhir hidup ini menjadi pengalaman saudara yang terbaik, mewangi dengan kelembutan pengaruh kasih-Nya. Semoga Tuhan memberi kelegaan di dalam kasih-Nya, adalah kerinduan hati saya yang sungguh-sungguh bagimu, saudaraku.–Letter 70, 1898.

Pernikahan Kedua Pendeta S.N. Haskell*.
Kami menerima surat saudara Haskell pada malam minggu setelah tutup Sabat. Gembira hati kami mendengar bahwa saudara telah dipersatukan dalam pernikahan yang kudus. Kiranya Tuhan memberkati pernikahan ini agar saudara berdua saling menguatkan dan saling menolong dalam setiap waktu. Kiranya damai dari Allah turun kepada saudara adalah kerinduan dan doa saya yang sungguh-sungguh bagi saudara. “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” (Kis 5:20).

Saya senang, saudara Haskell, bahwa saudara mempunyai penolong (Nyonya Haskell). Inilah hal yang sudah lama saya rindukan. Pekerjaan yang kita laksanakan telah mempersatukan kita di dalam Kristus Yesus untuk menyebarkan pengenalan akan Yesus Kristus. Saudara telah beroleh suatu kesempatan untuk menikmati kebahagiaan dalam hubungan yang baru antara satu sama lain dan di dalam pelayanan injil kepada mereka yang hidup di dalam kegelapan dan kesalahan. Kami bersimpati kepada saudara dan menggabungkan diri di dalam pekerjaan mulia yang saudara dan saya cintai dan itulah satu-satunya tujuan kita yaitu meluaskan kerajaan Kristus dan mengagungkan kemuliaan-Nya. Dalam segala hal yang berhubungan dengan tujuan ini kita bersatu dalam ikatan persaudaraan Kristus, dalam persahabatan dengan makhluk surgawi….

Karena terang yang telah diberikan kepada saya, maka saya merasa pasti bahwa melalui pernikahan, saudara akan menjadi alat yang disucikan untuk memantulkan terang keselamatan kepada banyak jiwa yang sekarang berada di dalam kegelapan dan kesalahan. Saya tahu bahwa saudara hidup bukan untuk kesenangan diri sendiri melainkan untuk Dia yang saudara kasihi dan yang kepada-Nya saudara memberikan pelayanan dan pengabdian.–Letter 74a, 1897.

───────
*Istri Pendeta S.N. Haskell meninggal tahun 1894. Surat ini mengenai pernikahannya yang kedua yang dilangsungkan tahun 1897 pada waktu ia berusia 64 tahun.

Nasihat Kepada J.N. Andrews.
Saya menasihati saudara untuk menikah dahulu sebelum kembali bertugas ke Eropa karena beberapa alasan. Pertama, saudara memerlukan seorang istri untuk merawat dirimu dan tidak pantas memboyong anak-anakmu tanpa ibu yang memelihara dan membentuk tabiat mereka agar menjadi lebih baik dari pola pikirmu. Pikiranmu tidak seimbang. Saudara memerlukan suatu unsur lain dalam pekerjaan yang memang tidak saudara miliki tetapi juga saudara tidak menyadari betapa pentingnya hal tersebut….

Adalah salah sama sekali jika saudara membiarkan diri terus menjadi duda, tetapi mengenai hal ini saya tidak mengatakan sesuatu lagi. Pengaruh seorang wanita kristen yang cakap dan agung akan bermanfaat untuk mengimbangi kecenderungan pikiranmu. Kemampuan saudara untuk memusatkan perhatian untuk memandang dari segi rohani secara mendalam berbagai hal yang berhubungan dengan pekerjaan Allah telah menekan jiwamu; suatu beban kecemasan yang melelahkan tubuh dan pikiranmu. Jika saudara dihubungkan dengan seorang yang mempunyai perasaan yang sebaliknya, yang akan memalingkan pikiranmu dari hal-hal yang suram, seorang yang tidak mau menyerahkan sifat khusus dirinya kepadamu, dan tetap mempertahankan sifat-sifat khusus yang terdapat dalam dirinya dan yang pengaruhnya dapat membentuk pikiranmu, maka saudara akan memiliki kekuatan tubuh sekarang ini selain kuasa untuk melawan penyakit.–Letter 9, 1883.

Saudara ingat surat saya dari Texas yang menganjurkan agar saudara mencari istri dahulu sebelum kembali ke Eropa, bukan? Apakah saudara kira saya berkata demikian tanpa memperoleh terang mengenai hal itu? Percayalah, tak akan saya berikan nasihat yang demikian tanpa alasan yang baik. Kepada saya telah ditunjukkan bahwa saudara terlalu mengikuti pertimbangan dan pikiranmu belaka. Sekiranya saudara lebih menerima nasihat dari orang yang layak saudara percayai dan jangan bersandar kepada perasaan dan kesan yang timbul dalam hatimu, akan jauh lebih baik akibatnya bagi dirimu sendiri juga bagi kemajuan pekerjaan Tuhan.

Kepada saya ditunjukkan bahwa saudara telah melakukan kesalahan dalam rencanamu berangkat ke Eropa tanpa teman hidup. Jika saudara telah memilih seorang wanita yang saleh untuk menjadi ibu anak-anakmu terlebih dahulu sebelum berangkat maka itulah tindakan yang bijaksana dan hal itu akan menambah kegunaanmu sepuluh kali lipat daripada sebelumnya.–Letter 1, 1883.

Campur Tangan Seorang Anak*.
Saya minta kepadamu agar jangan tega mempersalahkan ayahmu. Jangan mempunyai perasaan yang lain terhadap ayahmu sebab ia tidak melakukan sesuatu hal yang dilarang Allah. Hanya pikiran manusia yang mempersalahkan ayahmu. Ia tidak merendahkan martabat anak-anaknya. Ia berjalan dalam kebenaran Tuhan, berlaku adil dan memberi pertimbangan sebagaimana mestinya. Allah membuka jalan baginya agar ia melakukan suatu pekerjaan yang besar dan bermanfaat untuk umat-Nya. Kristus adalah juruselamatnya dan dengan memandang Yesus ia akan diubahkan menjadi serupa dengan Dia.

Ayahmu adalah seorang suami yang lembut dan mengasihi. Puluhan tahun lamanya ia melayani dengan setia istri yang dikasihinya. Tetapi maut telah merenggut belahan jiwanya yang selama ini dipeliharanya dengan penuh tanggung jawab. Tak lama kemudian adiknya perempuan pun meninggal sehingga berantakanlah rumah tangganya. Apakah mengherankan bahwa dalam keadaan seperti itu ia, sesudah ibumu meninggal, berhubungan dengan seorang wanita yang dibawanya ke dalam kebenaran? Wanita ini tidak muda lagi tetapi masih dalam usia yang akan menjadi pertolongan baginya di dalam pekerjaannya. Haruskah usia ayahmu menjadi rintangan bagi dirinya untuk hidup berbahagia?

Sekiranya ayahmu menikah dengan wanita ini, saya percaya Tuhan akan mencurahkan berkat yang limpah kepada mereka berdua. Tetapi melihat munculnya kendala, maka maksud mereka tidak dapat terlaksana. Orang yang menolak untuk menyetujui pernikahan mereka perlu ingat bahwa suatu hari kelak mereka harus menghadapi akibat dari perbuatannya. Tetapi saya harus membiarkan persoalan ini berada di tangan mereka yang memegang peranan di dalamnya. Letter 117, 1902.

Apabila Usia Berbeda Jauh.
Suatu penyebab kemerosotan kekuatan tubuh dan moral manusia pada generasi sekarang adalah perbedaan usia yang sangat jauh antara suami dan istri. Sering terjadi bahwa seorang pria yang sudah tua memilih istri yang berusia muda. Dengan melakukan hal ini, sering hidup suami menjadi lebih panjang sedangkan istrinya mengalami kekurangan daya hidup seperti yang dia curahkan kepada suaminya yang sudah tua itu. Bukanlah tugas seorang wanita untuk mengorbankan hidup dan kesehatannya, walaupun ia sungguh mengasihi seorang pria yang jauh lebih tua dari dirinya. Walaupun ia rela berkorban demi pria yang dikasihinya itu, ia harus mengekang rasa cintanya. Wanita itu harus memikirkan bukan hanya kepentingan dirinya saja. Ia harus mempertimbangkan, jika anak-anak lahir dalam pernikahannya nanti, bagaimanakah keadaan mereka? Lebih buruk lagi keadaannya bagi seorang pria muda yang menikah dengan wanita yang jauh lebih tua dari dia. Banyak kasus memperlihatkan bahwa keturunan dari pasangan suami istri yang perbedaan usianya jauh akan menghasilkan keturunan yang pikirannya tidak seimbang. Mereka juga kekurangan kekuatan tubuh. Dalam keluarga yang demikian,

─────────
*Surat ini ditulis tanggal 28 Juli 1902 kepada anak Pendeta G.I. Butler, mantan ketua MAHK sedunia. Istri Pendeta Butler meninggal pada tanggal 15 November 1901 membuatnya menjadi duda berusia 68 tahun. Karena pengaruh anaknya, ia tidak jadi menikah dengan wanita yang disebut dalam surat ini. Lima tahun kemudian, tahun 1907, ia menikah dengan seorang wanita yang lain.

sering ditemukan watak yang berbeda, aneh dan menyakitkan. Anak-anak mereka sering meninggal pada usia muda dan yang sempat tumbuh menjadi dewasa, dalam banyak kasus, lemah jasmani, pikiran dan moralnya.

Suami yang sudah tua, karena tubuhnya sudah lemah, jarang yang telah siap untuk mendidik anak-anaknya yang masih kecil dengan selayaknya.–2 SM 423, 424.

Perlu Pertimbangan Yang Sehat.
Saudari yang terhormat: Saya baru saja menerima sepucuk surat dari Charles B, seorang siswa di Lodi, California, memohon supaya saya menanyakan kehendak Tuhan mengenai ibunya yang ingin menikah dengan seorang pemuda yang jauh lebih muda.

Saya kaget mendengar bahwa seorang ibu berusia empat puluh enam tahun akan membawa dirinya ke dalam bahaya dan ketidakbahagiaan serta mempertaruhkan kesejahteraan hidupnya karena rencananya menikah dengan pria berusia dua puluh tahun. Ini suatu perkara yang aneh dan nyata-nyata memperlihatkan suatu tindakan yang tidak menggunakan pertimbangan yang sehat. Tuhan menghendaki agar saudari ini mempertimbangkannya dengan hati-hati, apa akibat yang pasti dari tindakan seperti itu.

Dalam hal ini, pasti saudari tersebut berada di bawah pengaruh yang aneh–suatu pengaruh yang bertentangan dengan pimpinan Roh Kudus. Sebagai ibu dari tiga orang anak, ia harus menyadari tanggungjawabnya kepada Allah agar ia bertindak dengan sangat hati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar ia tetap dapat menanamkan pengaruhnya yang baik terhadap anak-anaknya dan tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dalam hati mereka, juga dalam pikiran banyak orang yang mengenalnya. Ia harus menyadari bahwa tanggungjawabnya terhadap Allah dan terhadap anak-anaknya memerlukan pertimbangannya yang paling dalam.

Saudariku, Tuhan tidak merestui perkara ini. Pernikahan seperti itu akan membawa akibat yang aneh–beberapa akibat yang akan memusnahkan pengaruh seorang ibu terhadap anak-anaknya. Sebagai seorang ibu saya mohon kepadamu dengan sungguh-sungguh supaya menjaga pengaruhmu terhadap anak-anakmu sebagai suatu tugas suci. Allah mempercayakan kepadamu suatu tugas suci sebagai ibu dari anak-anakmu supaya membesarkan mereka di dalam pendidikan dan nasihat Tuhan. Tidak pantas bagimu menikah dengan pria berusia dua puluh tahun mengingat keadaan ketiga anakmu yang sedang bertumbuh menjadi pria dewasa.

Pada suatu malam kita telah memperbincangkan hal ini dan saya sudah menyatakan kepadamu ketidaklayakan rencana pernikahanmu. Saya telah menasihatimu untuk bertindak cerdik dalam menolong
anak-anakmu untuk memahami keuntungan orang-orang yang menurut firman Tuhan. Tunjukkan kepada anak-anakmu bahwa engkau bekerja sama dengan Allah dalam usahamu menyelamatkan jiwa mereka.

Pada malam hari ditunjukkan kepada saya bahwa jika engkau teruskan niatmu yang aneh untuk menikah dengannya, setan akan menggunakan ini untuk menghancurkan rasa hormat anak-anakmu terhadapmu kemudian mereka akan memandang rendah terhadapmu sebab tindakanmu yang kurang dipertimbangkan. Setan berusaha menghancurkan pengaruhmu di dalam rumah tanggamu dan di dalam gereja, juga di antara orang yang tidak seiman.

Dalam beberapa tahun yang telah berlalu, kita berkesempatan mengamati pernikahan seperti ini dan akibatnya selalu membawa sengsara yang sangat berat dalam kehidupan keluarga tersebut.

Sekarang saudaraku, saya mengimbau agar engkau bertindak sebagai wanita yang memiliki pertimbangan yang unggul. Teruskan, saya mohon padamu, untuk mempertahankan setiap pengaruhmu dalam memuliakan Tuhan dan untuk memberi nasihat yang bijaksana kepada anak-anakmu. Engkau harus mempertanggungjawabkan kepada Allah bagaimana baiknya engkau menggunakan kuasa pengaruhmu. Demi engkau dan anak-anakmu, batalkanlah niatmu itu.

Sebagai seorang ibu sejati, buatlah dirimu menjadi teladan yang hidup dalam iman kepada Allah dengan demikian engkau akan mempertahankan rasa hormat dan keyakinan anak-anakmu terhadap dirimu. Kalau tidak demikian akan sirnalah rasa hormat dan keyakinan mereka terhadap dirimu.–Letter 26, 1910.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *