[RH] Siasat-siasat Setan

roses Copy

“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung…”  (2 Korintus 3: 18). 

[AkhirZaman.org] Setanlah yang berada di belakang, yang menyediakan gaya-gaya yang membawa kepada pemborosan dalam menggunakan harta. Dalam membentuk gaya-gaya pada zaman ini, ia memiliki maksud yang tetap. la tahu bahwa waktu dan uang yang dipakai untuk menghadapi permintaan-permintaan gaya tidak akan digunakan untuk obyek-obyek yang lebih tinggi, yang lebih suci. Waktu yang berharga disia-siakan dalam memelihara penerapan gaya-gaya yang selalu berubah dan tidak pernah memuaskan. Suatu gaya diperkenalkan tidak lama kemudian gaya-gaya baru disediakan, selanjutnya, dalam rangka orang-orang yang bergaya itu supaya tetap bergaya, pakaiannya harus dimodel kembali. Jadi orang-orang yang mengaku Kristen, dengan hati yang terbagi, menyia-nyiakan waktu mereka, dengan memberikan kepada dunia semua energi mereka. ‘

Beban yang tidak perlu sepenuhnya ini diterapkan dan dengan senang hati ditanggung oleh para wanita kita. Setengah dari beban mereka akibat upaya untuk mengikuti gaya-gaya itu; kendati demikian mereka berhasrat menerima kuk itu, karena gaya adalah ilah yang mereka sembah. Mereka seperti benar-benar berada di dalam ikatan-ikatan perbudakan sebagai seorang budak; dan kendati demikian mereka berbicara tentang kemerdekaan! Mereka tidak tahu prinsip-prinsip utama kemerdekaan. Mereka tidak memiliki pikiran atau selera atau pertimbangan mereka sendiri.

Secara ajaib Setan berhasil mempengaruhi pikiran dengan gaya-gaya berpakaian yang selalu bervariasi. la tahu bahwa selagi pikiran para wanita diisi secara terus-menerus dengan suatu keinginan yang musiman untuk mengikuti gaya, kepekaan moral mereka menjadi lemah, dan mereka tidak bisa bangkit untuk menyadari kondisi rohani mereka dengan benar. Mereka adalah orang dunia, yang tanpa Allah, dan tanpa harapan. Kita tidak mengesampingkan selera dan kerapihan dalam berpakaian. Selera yang benar dalam berpakaian tidak untuk disangkal dan disalahkan. Selagi gangguan-gangguan, hiasan-hiasan, dan ornamen-ornamen yang tidak perlu agar ditinggalkan, kita mendorong para wanita kita untuk mendapatkan bahan yang baik dan tahan. Tidak ada yang didapat dalam upaya menghemat kekayaan oleh membeli produk-produk pabrik yang murah. Biarlah cara berpakaian sederhana dan rapi, tanpa penampilan yang berlebihan.

Wanita-wanita muda yang meninggalkan perhambaan mode akan menjadi hiasan di masyarakat. Orang yang sederhana dan tidak berpura-pura dalam berpakaian dan dalam perilaku menunjukkan bahwa ia mengerti bagaimana seorang wanita yang benar dinyatakan oleh moral yang agung.—Manuscript 106, 1901 (Diterbitkan ulang dalam The Review and Herald, 20 Maret 1958.) ,

 

(3SM 244, 245)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *