[RH] Pakaian dan Penampilan yang Pantas

blossoming cherry trees Copy

 “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, . . . tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Petrus 3:3, 4).

[AkhirZaman.org] Dalam berpakaian, sebagaimana qalam segala perkara yang lain, adalah kesempatan kita untuk menghormati Pencipta kita. la menginginkan pakaian kita bukan hanya rapi dan menyehatkan tetapi juga pantas dan terampil;—Education, hlm. 248.

Kita harus berusaha membuat penampilan kita paling baik. Dalam pelayanan kemah sembahyang, Allah menjelaskan secara khusus setiap rincian mengenai pakaian orang-orang yang bertugas dihadapan-Nya. Jadi kita diajar bahwa la mempunyai persyaratan mengenai pakaian orang-orang yang melayani-Nya. Petunjuk yang diberikan sangat khusus mengenai jubah Harun, karena bajunya adalah simbolis. Jadi pakaian para pengikut Kristus harus simbolis. Dalam segala perkara kita harus menjadi wakil-wakil-Nya. Penampilan klta dalam segala hal harus ditandai oleh kerapian, kesederhanaan, dan kesucian.—Testimonies, jilid 6, hlm. 96.

Dengan benda-benda alam (bunga-bunga, bakung) Kristus menggambarkan keindahan nilai-nilai surga, kasih yang sederhana apa adanya, kesederhanaan, kesucian, kepantasan, yang akan membuat penampilan kita menyenangkan Dia. —The Ministry of Healing, hlm. 289.

Pakaian dan pengaturannya terhadap seseorang pada umumnya terdapat pada indeks laki-laki atau perempuan.—— The Review and Herald, 30 Januari 1900.

Kita menghakimi tabiat seseorang dengan gaya busana yang dipakai. Seorang perempuan sederhana yang saleh akan berpakaian dengan sederhana, selera yang dihaluskan, pikiran yang dikembangkan, akan dinyatakan dalam pemilihan suatu penampilan sederhana yang pantas. . . . Parempuan yang sederhana dan tidak berpura-pura dalam pakaiannya dan dalam caranya menunjukkan bahwa ia mengerti bahwa seorang perempuan yang benar ditandai oleh moral yang pantas. Alangkah mempesona, alangkah menarik, kesederhanaan dalam berpakaian, yang dalam penampilan dapat dibandingkan dengan bunga-bunga di padang.— The Review and Herald, 17 November 1904.

(3SM 241, 242)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *