[RH] Janji-janji Berharga Versus Gambar-gambar Suram

a tender white Copy

“Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya oleh-nya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:3, 4).

[AkhirZaman.org] Adalah oleh iman saya membuat perjalanan menyeberangi Pegunungan Rocky demi menghadiri pertemuan GC yang diselenggarakan di Minneapolis. . . .

Di Minneapolis kami bertemu dengan sejumlah besar delegasi para pendeta. Saya melihat pada permulaan pertemuan itu suatu roh yang membakar saya. Khotbah-khotbah yang salah arah telah disajikan kepada umat sebagai makanan yang mereka perlukan. Sisi yang gelap dan suram dari gambar-gambar itu disampaikan kepada mereka untuk digantungkan pada lorong ingatan. Hal ini tidak akan membawakan terang dan kebebasan rohani apa pun, melainkan keputusasaan.

Saya merasa sangat tergerak oleh Roh Tuhan pada Sabat sore [13 Oktober 1888] untuk menyerukan agar pikiran-pikiran mereka yang hadir boleh datang kepada kasih Allah yang telah dinyatakan kepada umat-Nya. Pikiran itu tidak boleh bertahan pada ciri-ciri penolakan dari hal iman kita. Dalam Firman Allah, yang dapat digambarkan sebagai suatu iaman yang diisi dengan mawar-mawar, bunga-bunga lill dan bunga-bunga berwarna merah muda, kita boleh memetik janji-janji Allah oleh iman, melayakkannya bagi hati kita sendiri, dan menjadi orang-orang berani yang baik—ya, bersukacita dalam Allah—atau kita boleh menjaga perhatian kita untuk tetap pada tanaman-tanaman berduri dan melukai diri kita dengan parah dan meratapi kelompok kita yang keras.

Allah tidak senang mendapati umat-Nya sementara bergantung pada gambar-gambar yang gelap dan menyakitkan pada lorong ingatan. la menginginkan setiap jiwa memetik bunga-bunga mawar, lili dan bunga-bunga merah muda itu, dan menaruh di lorong ingatan janji-janji berharga akan pemeliharaan Allah atas seluruh taman-Nya. la menginginkan kita supaya tinggal atas kebenaran, pengertian-pengerlian kita yang lajam dan jelas, dan me- nerapkannya dalam kekayaannya yang penuh, sena membicarakan sukacita yang dipersi- apkan di hadapan kita. la ingin supaya kita hidup dalam dunia, kendaii bukan daridunia ini, namun pengaruh-pengaruh kasih kita memegang perkara-perkara abadi. Allah ingin su- paya kita membicarakan perkara-perkara yang la sudah persiapkan bagi mereka yang me- ngasihi Dia. Hal ini akan menarik pikiran kita, membangkitkan pengharapan dan harapan kita, dan memperkuat jiwa kita untuk menanggung perselisihan dan pencobaan dalam hidup ini. Selagi kita tinggal pada pandangan-pandangan ini Tuhan akan menopang iman dan keyakinan kita. la akan membuka selubung wajah kita itu dan memberikan kepada kita pandangan-pandangan dari warisan para rasul.

(3SM 163, 164)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *