“Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus” (Roma 15:29).
[AkhirZaman.org] Dalam banyak hal para pengunjung tidak mengetahui keperluan sistem, dan hubungannya bahwa menghirup udara segar menunjang kesehatan, dan pengaruh menghirup udara berpenyakit yang membinasakan nyawa di dalam kamar seorang yang sakit.
Dalam hal ini nyawa orang sakit itu dibahayakan, dan para pengunjung sendiri dapat ditulari penyakit, dan kehilangan kesehatan, sena kemungkinan nyawa.
Jika demam memasuki suatu keluarga, sering lebih dari satu orang yang menderita demam yang sama. lni tidak perlu terjadi, jika kebiasaan keluarga itu benar. Jika makanan mereka sebagaimana seharusnya, dan mereka memelirhara kebiasaan menjaga kebersihan, dan menyadari perlunya venrilasi, maka demam itu tidak perlu menular kepada anggota keluarga yang lain. Alasan demam terjadi, dan bisa menular kepada para pengunjung, adalah karena kamar orang sakit itu tidak dijaga supaya bebas dari infeksi keracunan, dengan kebersihan dan ventilasi yang baik.
Jika para pengunjung sadar akan perlunya ventilasi untuk kesehatan mereka sendiri, dan juga pasien, tetapi para sanak keluarga, sena orang yang sakit itu, menantang masuknya udara dan cahaya ke dalam kamar orang sakit itu, maka para pengunjung Iebih baik meninggalkan kamar orang sakit itu. Bukanlah kewajiban seseorang me-nanggung risiko diserang penyakit, dan membahayakan hidupnya dengan menghirup udara beracun. Jika orang sakit itu menjadi korban karena gagasan mereka yang salah, dan menutup kamar itu sehingga berkat surga tidak bisa masuk, biarlah mereka berbuat demikian, tetapi jangan membahayakan mereka yang masih harus hidup. Si ibu, atas pengerlian kewajiban, meninggalkan keluarganya untuk berbenah di kamar orang sakit itu, di mana udara segar tidak dibiarkan masuk, dan menjadi sakit karena menghirup udara berpenyakit, yang mempengaruhi seluruh sistem tubuhnya. Setelah suatu jangka waktu penderitaan berat, ia meninggal dunia dengan meninggalkan anak-anak tanpa ibu. Orang sakit, yang mendapat simpati dan perawatan dari ibu ini, menjadi sembuh, tetapi baik orang sakit itu, maupun para sahabat orang sakit itu, tidak ada yang tahu bahwa nyawa yang indah telah dikorbankan oleh sebab kebodohan mereka terhadap hubungan yang disumbangkan udara bersih kepada kesehatan . . . .
Para ibu kadang-kadang membiarkan anak mereka menjaga orang sakit di dalam kamar yang ventilasinya buruk, dan akibatnya, harus merawat mereka selama sakit. Oleh sebab kepedulian ibu terhadap anaknya, ia pun menjadi sakit, dan sering satu atau keduanya meninggal, atau menderita cacat seumur hidup. Ada sebuah katalog kejahatan yang membuat bisa menangis yang asal usulnya dari kamar orang sakit, di mana udara langit tidak dibiarkan masuk. Semua yang menghirup udara beracun ini melanggar hukum-hukum kesehatan mereka, dan harus menderita hukumannya.
( 2SM 457, 458)