[RH] OBAT-OBAT ALAM LAIN DISEBUTKAN (3)

tanaman hijau Copy

“Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis . . . . Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat”(Yehezkiel 47:12).

[AkhirZaman.org] Bunga-bunga Semanggi—Panen Pertama—Saya memiliki suatu permintaan. Akankah anak-anak ini senang mengantarkan kepada Saya semanggi bahkan lebih banyak daripada yang mereka lakukan tahun lalu?

Jika mereka bisa melakukan hal ini, mereka akan melakukan bagi saya dengan kredit yang besar. Saya tidak bisa melakukan-nya di sini. Kami tidak memiliki semanggi yang tumbuh di sini. Hasil panen pertama adalah disukai, tetapi jika ini” terlambat, panen kedua lebih baik diamankan.-Letter 1 , 1872 (Kepada suatu keluarga di Michigan).

Teh yang Digunakan sebagai Obat dan Bukan sebagai Minuman.—Saya tidak menggunakan teh, entah teh hijau atau hitam. Tidak satu sendok pun yang masuk ke dalam melewati bibir saya selama bertahun-tahun terkecuali ketika menyeberangi lautan, dan sekali semenjak saya menggunakannya sebagai obat ketika saya sakit. Dalam kondisi-kondisi yang seperti itu teh memberikan kesembuhan. Saya tidak menggunakan teh ketika kamu bersama saya. Saya selalu menggunakan semanggi merah, sebagaimana yang saya katakan kepada kamu. Saya telah menawarkan kepada kamu hal ini, dan mengatakan kepada kamu bahwa ini adalah minuman yang baik, sederhana dan menyehatkan . . . . Saya belum pernah membeli teh selama bertahun-tahun. Karena mengetahui pengaruhnya saya tidak berani menggunakannya, terkecuali dalam saat-saat mendadak ketika menderita sakit parah ketika saya menggunakannya sebagai obat dan bukan se- bagai minuman . . . . Saya tidak mengkhotbahkan satu hal dan mempraktikkan hal yang lain. Saya tidak menyampaikan kepada pendengar saya aturan-aturan kehidupan untuk mereka ikuti sementara saya membuat pengecualian bagi kasus saya sendiri. Saya tidak bersalah karena meminum teh terkecuali teh semanggi berwarna merah, dan jika saya menyukai anggur, teh dan kopi, saya tidak akan menggunakan narkotik yang menghancurkan kesehatan ini, karena saya menghargai kesehatan dan saya menghargai teladan yang menyehatkan dalam perkara-perkara ini. Saya mau menjadi suatu teladan pertarakan dang pekerjaan-pekerjaan yang baik bagi orang-orang lain.—Letter 12, 1888 (Kepada seorang pendeta di Pantai Barat).

Kopi sebagai Obat.—-Saya tidak lagi meminum secangkir kopi asli selama dua puluh tahun, hanya, sebagaimana yang saya katakan, selama masa sakit saya-sebagai obat— saya meminum secangkir kopi, yang sangat pekat, dengan sebutir telur yang dicampur ke dalamnya.—Letter20, 1882

(2 SM 502, 503)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *