[RH] JIKA ALLAH DI PIHAK KITA

plantgrw Copy

“Sebab itu, ”apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: Yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita ?” (Roma 8:31-34).

[AkhirZaman.org] Di dalam kasih Allah telah terbuka nadi kebenaran indah yang paling ajaib, dan harta kasih karunia Kristus terletak di hadapan gereja dan dunia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal…”

(Yohanes 3:16). Alangkah besarnya kasih lni—alangkah ajaib, alangkah tak terduga kasih ini—yang akan membawa Kristus sampai mati bagi kita ketika kita masih orang berdosa! Alangkah ruginya bagi jiwa yang mengerti tuntutan-tuntutan hukum yang kuat, namun yang gagal mengerti kasih karunia Kristus yang berlimpah-limpah itu! Memang benar bahwa hukum Allah mengungkapkan kasih Allah ketika diberitakan sebagai kebenaran dalam Yesus; karena pemberian Kristus kepada dunia yang bersalah ini sebagian besar harus ada dalam setiap pembicaraan. Tidaklah mengherankan bahwa hati belum diluluhkan oleh kebenaran, bilamana itu disajikan dengan cara yang dingin dan tak bersemangat. Tidak heran iman goyah terhadap janji-janji Allah, ketika para pendeta dan pekerja gagal menyajikan Yesus dalam kaitan-Nya dengan hukum Allah. Berapa sering mereka harus memastikan kepada orang banyak bahwa “la yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32).

Setan bertekad supaya manusia tidak akan melihat kasih Allah itu, yang menyebabkan Dia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan bangsa yang hilang; karena adalah kebaikan Allah yang menuntun manusia kepada pertobatan. Oh, bagaimanakah kita akan berhasil dalam menyatakan kepada dunia kasih Allah yang dalam dan indah ltu? Tidak ada cara lain kita dapat mengarahkannya daripada dengan berseru, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (1 Yohanes 3:1)! Marilah kita katakan kepada orang-orang berdosa, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29)! Dengan menyatakan Yesus sebagai wakil Bapa, kita akan dapat mengusir bayang-bayang yang Setan lemparkan ke atas jalan kita, supaya kita tidak akan melihat kemurahan dan kasih Allah yaitu kasih yang tak dapat diungkapkan sebagaimana yang dinyatakan dalam Yesus Kristus.

—The Review and Herald, 20 Maret 1894.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *