Ramalan Ekonomi Dunia: Amerika “bersin”, Seluruh Dunia Terjangkit “flu”

IMF Copy

[AkhirZaman.org] Sepanjang sejarah para elite IMF mengadakan meeting, yang selalu terjadwal rutin adalah hanya dua kali per dekade (dalam sepuluh tahun hanya dua kali). Dan yang paling dekat akan diselenggarakan pada Oktober 2015 nanti. Pertemuan ini disebut-sebut (issue yang santer terdengar kuat dari beberapa pengamat ekonomi dan pakar keuangan) akan mengumumkan penetapan mata uang Tingkok (China) yaitu Yuan (CNY) / Renminbi (RMB) sebagai mata uang dunia yang kedua setelah selama beberapa dekade ini US dollar (USD) perkasa sendirian sebagai world reserve currency.

Reserve currency adalah mata uang yang dipegang dalam jumlah tertentu, sebagai instrument transaksi internasional. Baik untuk pembelian dan pembayaran. Semua orang tahu bahwa US Dolar adalah mata uang yang dimaksud. Selama 48 tahun terakhir, US Dolar tidak tergoyahkan dari posisinya itu. Artinya, US Dolar adalah mata uang yang bisa diterima di seluruh dunia dan yang paling banyak digunakan.

Jika hal ini benar terjadi, akan ada suatu perubahan yang besar pada ekonomi dunia. USD akan berhadapan dengan CNY (Yuan China), mereka akan mencari titik keseimbangan, penggunaan USD yang mendominasi sekarang akan berkurang, sedangkan CNY akan meningkat, USD akan melemah, CNY akan menguat.

Bila ini sungguh benar terjadi maka apa yang akan menjadi dampaknya? Seorang pakar keuangan, Theo F Toemion, yang juga adalah pengamat ekonomi serta pelaku pasar yang telah lama malang melintang di trading floor valuta asing, menyebutkan akibat yang akan terjadi tatkala dia membandingkannya dengan yang terjadi di Swiss sekitar 6 bulan lalu:

“Tanggal 15 Januari 2015, sekitar pukul 9.30 waktu setempat. Sama sekali tidak ada peringatan. Tiba-tiba Bank Sentral Swiss mengumumkan kebijakan “depegging” Swiss Franc. Ingat bahwa saat itu nilai Swiss Franc terikat dengan Euro, yang berarti Franc dianggap sebagai salah satu save haven currency. Suku bunganya sangat rendah, memungkinkan para traders (pedagang) meminjam dengan menggunakan Franc. Kemudian dalam waktu overnight (satu malam), keadaan berubah dan mengirim siapa saja yang tidak siap masuk ke dalam masalah besar. Dalam hitungan jam, Swiss Franc mengalami apresiasi sebesar 40%. Para pelaku pasar kemudian ramai-ramai membuang Franc karena terlalu mahal – apalagi berbicara tentang quality stock seperti Nestle, Credit Suisse, Cartier dan lain-lain. Triliunan hanyut begitu saja, sebuah rekor tertinggi dalam kurun waktu 30 tahun terakhir . . . Ketika peristiwa Swiss Franc terjadi Januari lalu, jutaan masyarakat kelas menengah di seantero Eropa rugi besar. Karena Franc dianggap sebagai mata uang teraman, maka semua meminjam dalam Franc. Tiba-tiba semua hutang-hutang mereka membengkak sebesar 40%. Bayangkan, itu kan mimpi buruk . . . Sama persis tentang apa yang akan terjadi Oktober nanti. Jika mata uang minor seperti Swiss Franc bisa menimbulkan kegaduhan seperti itu, bagaimana jika nanti US Dolar yang mengalami hal serupa? Apa tidak kacau bumi ini? . . . Begini. Kita harus menyadari bahwa Swiss Franc hanya sebutir debu jika dibandingkan dengan penting dan besarnya pengaruh US Dolar di seluruh dunia. Betul tidak? Tapi jika setitik debu ini ternyata bisa menggoyang sebuah negara, bayangkan seperti apa dampak yang akan dihasilkan jika terjadi sesuatu dengan US Dolar? Ingat bahwa Amerika saja, baik swasta atau pemerintah, memiliki hutang yang 100 kali lebih besar dari hutang negara Swiss. Sementara itu ada sekitar 1 trilun dolar mata uang Amerika tersebut, yang kini beredar di seluruh penjuru dunia – sama dengan 3000 kali lebih banyak dari peredaran Swiss Franc. Apa yang akan diumumkan oleh IMF, nantinya akan berdampak pada penggunaan US Dolar di seluruh dunia. Imbasnya tidak hanya akan dirasakan oleh para pelaku pasar, fund manager atau para trader di lantai bursa, tetapi seluruh masyarakat global akan ikut terpengaruh. Inilah arti sebenarnya dari ungkapan ketika Amerika bersin, seluruh dunia terjangkit flu.”

Kita belum tahu dengan pasti apa sungguh akan terjadi bahwa Yuan akan menjadi world reserve currency menyaingi US Dolar? Namun bilamana prediksi Theo F Toemion itu menjadi kenyataan, maka keadaan ekonomi dunia akan berada dalam keadaan sungguh merana bagi sebagian besar orang. Bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana dengan hutang yang kebanyakan dalam USD? Bagaimana dengan expor impor yang menggunakan USD? Tanpa disadari bahwa prediksi Theo F Toemion menggenapi tulisan rasul Yakobus berikut ini: “Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir” (Yakobus 5:2, 3). Saat itulah akan tampak siapakah umat Tuhan sejati dan yang bukan; mana yang menempatkan Tuhan sebagai Tuhan atau memposisikan harta sebagai ilah.

Menanggapi ramalan ini seorang teman mengatakan, “Kalau itu terjadi sistem perekonomian bisa benar-benar ambruk dan akan terjadi perang dunia. Karena setelah perang mata uang kemungkinan besar jadi perang sungguhan. Persis seperti yang terjadi sebelum PD II pada tahun 1929-1930.”

Sungguhkah perang itu akan terjadi seperti yang teman saya katakan? Bisa jadi adalah demikian seperti yang yang Yesus nubuatkan bahwa akan ada peperangan sebelum kesudahan dunia ini.

“Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan” (Matius 24:6, 7).

Menjadi pertanyaan adalah apakah Amerika akan berdiam diri? Saya pikir tidak. Apa yang dulu terjadi dengan Perang Dunia II di mana Amerika menjadi aktor kuat dalam pertempuran itu demi memenangkan ekonomi dunia (khususnya melawan Uni Sovyet kala itu).

Dan apakah mereka akan berhasil mengalahkan China (atau negara manapun) dalam persaingan ekonomi dunia ini? Alkitab mengindikasikan hal tersebut. “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya” (Wahyu 13:16, 17).

Ayat di atas berbicara bahwa transaksi jual beli hanya dapat dilakukan oleh siapa saja yang memiliki tanda binatang (kuasa antikristus yang dilambangkan sebagai “binatang dari dalam laut” – Wahyu 13:1). Namun ayat itu juga berbicara tentang siapa yang akan menyebabkan sebagian besar orang yang akan menerima tanda binatang itu. Ayat 16 berbicara mengenai “ia”, yaitu “binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” (ayat 11).

Siapakah binatang bertanduk seperti anak domba ini? Seorang penulis Kristen kurang lebih seratus tahun silam menulis demikian: “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domab.” (Wah. 13:11). Baik penampilan maupun cara munculnya binatang ini menunjukkan bahwa bangsa yang dilambangkannya tidak seperti yang dilambangkan oleh lambang-lambang sebelumnya. Kerajaan-kerajaan besar yang telah memerintah dunia ini telah ditunjukkan kepada nabi Daniel sebagai binatang buas, yang muncul pada waktu “keempat angin dari langit menggoncangkan laut (air) besar.” (Dan. 7:2). Dalam Wahyu 17, seorang malaikat menerangkan bahwa air melambangkan “bangsa-bangsa, dan rakyat banyak, dan kaum dan bahasa.” (Wah. 17:15). Angin adalah lambang perselisihan, pertentangan. Keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar melambangkan pemandangan mengerikan peperangan penaklukan dan revolusi dengan mana kerajaan-kerajaan memperoleh kekuasaan. Akan tetapi binatang bertanduk seperti domba tampak “keluar dari dalam bumi.” Gantinya menggulingkan kekuasaan-kekuasaan lain untuk mendirikan kekuasaannya sendiri, maka bangsa yang dilambangkan di sini harus muncul di suatu wilayah yang sebelumnya belum diduduki, dan bertumbuh pelan-pelan dan dengan damai. Dia itu tidak muncul di antara bangsa-bangsa yang padat dan yang berjuang di Dunia Lama . . . Itu harus dicari di Benua Sebelah Barat . . . Satu bangsa, dan hanya satu-satunya yang memenuhi spesifikasi nubuatan ini; tanpa diragukan lambang itu menunjuk kepada Amerika Serikat. Berulang-ulang pemikiran penulis kudus, kata-katanya hampir sama, telah digunakan secara tidak sadar oleh ahli pidato dan ahli sejarah dalam menerangkan kebangkitan dan pertumbuhan bangsa ini. Binatang itu tampak “keluar dari dalam bumi;” dan menurut penerjemah, perkataan “keluar” di sini berarti “bertumbuh atau muncul seperti tanaman.” Dan sebagaimana kita lihat, bangsa itu harus muncul di suatu wilayah yang sebelumnya belum diduduki. Seorang penulis yang menonjol menerangkan kebangkitan Amerika Serikat berbicara mengenai “misteri kemunculannya dari kekosongan,” mengatakan, “Bagaikan bibit yang diam kita bertumbuh menjadi negara atau kerajaan.” — Townend, G.A., The New World Compared with the Old, hal. 462 (ed. 1869). Sebuah surat kabar Eropa pada tahun 1850 berbicara mengenai Amerika Serikat sebagai suatu kerajaan ajaib, yang “muncul” dan “di tengah-tengah keheningan dunia setiap hari bertambah kekuasaan dan kebanggaannya.” — The Dublin Nation. Edward Everett, dalam sebuah orasi tentang Musafir (Pilgrim) pendiri bangsa itu , berkata “Apakah mereka mencari sebuah tempat yang terpencil dan tenang, menyenangkan karena tidak dikenal, dan aman karena terpencil jauh, di mana gereja kecil Leyden dapat menikmati kebebasan hati nurani? Lihatlah daerah-daerah luas di atas mana di daerah pendudukan yang aman damai . . . mereka telah membawa panji-panji Salib!” — Speech delivered at Plymouth, Mass., Dec. 22, 1824, p. 11.” Kemenangan Akhir, bab 25.

Jadi dengan sangat jelas bahwa binatang bertanduk dua itu adalah Amerika ( Anda dapat melihat lebih jauh tentang Amerika dalam http://goo.gl/bZDJ9m )

Kembali ke Wahyu 13:16, 17 mengatakan bahwa Amerika akan membuat sebagian besar orang di dunia menerima tanda binatang (tentunya lambang dari kuasa yang menentang Tuhan karena di Wahyu 14:9-10 diamarkan supaya jangan menerima tanda binatang itu). Dan yang menarik adalah barang siapa yang menerima tanda binatang itu (berpaling dari Allah) akan memiliki kuasa untuk melakukan transaksi jual beli. Jadi, bisakah Anda dapat melihat bahwa apa pun yang akan terjadi dengan perekonomian Amerika dalam waktu dekat ini, bagaimanapun juga pada akhirnya negara itu akan kembali memiliki kendali atas ekonomi dunia. Bahkan dengan kuasa itu pula dunia akan dibuatnya untuk berpaling dari menyembah Tuhan.

Menjadi pertanyaan penting buat kita adalah apa yang perlu kita lakukan? Ayat yang cukup terkenal berbicara kepada kita: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan

ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (1 Timotius 6:9, 10).

Amaran yang jelas dinyatakan kepada kita bilamana dalam hati dan pikiran uang menjadi ilah, maka dalam hidup sekarang manusia sama saja dengan menempatkan diri ke dalam pencobaan, jerat, nafsu, dan mendorong pada akhirnya menyimpang dari iman. Dan pada akhirnya nanti akan digiring untuk meninggalkan penyembahan yang sejati kepada Tuhan.

Biarlah Amerika dan China ataupun negara lain memainkan peranannya dalam “panggung sandiwara dunia”, namun ambillah keputusan untuk memberi tempat kepada Tuhan Yesus sebagai yang terutama mengendalikan kehidupan Anda.

sumber: http://goo.gl/tPJ0Cahttps://goo.gl/X68D8q

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *