[RH] YESUS PASTI MENEPATI JANJINYA

salvador b Copy

“Lihatlah, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20).

[AkhirZaman.org] Bilamana musuh datang sama seperti banjir, dan berusaha menyelubungimu dengan pemikiran terhadap dosamu, katakan padanya: “Aku tahu aku seorang berdosa. Jika tidak, aku tidak dapat pergi kepada Juruselamat; karena la mengatakan, ‘…Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa supaya bertobat’ (Markus 2:17). Dan oleh sebab saya seorang berdosa maka saya berhak datang kepada Yesus. Saya berdosa dan cemar, tetapi la menderita hinaan dan kematian, dan melenyapkan kutuk yang harus menimpa saya. Saya datang. Saya percaya. Saya menagih janji-Nya yang pasti, ‘… Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal’ (Yohanes 3:16).”

Apakah permohonan seperti itu yang dilakukan dengan penyesalan jiwa yang besar akan disepelekan? Tidak, tidak pernah. Dengan penderitaan dan kematian Kristus terbuktilah kasih-Nya yang tidak terbatas kepada manusia. la mau dan sanggup menyelamatkan dengan setinggi-tingginya semua yang datang kepada Allah melalui Dia.

Kemudian sama seperti seorang anak kecil, datanglah kepada Allah, mempersembahkan dirimu sendiri sebagai orang yang tersungkur di kaki-Nya; karena kita tidak perlu naik ke surga untuk menurunkan Yesus; atau ke bumi untuk membawa-Nya ke atas; karena la senantiasa berada dekat kita. la mengatakan, “Lihatlah, Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20). Betapa relanya Kristus menempati kaabah jiwa jika kita mau mengizinkan-Nya la dilambangkan sedang berdiri dan mengetuk pintu hati. Lalu mengapa la tidak masuk’? Adalah oleh sebab cinta akan dosa telah menutup pintu hati. “Segera setelah kita setuju untuk meninggalkan dosa, memaklumi kesalahan kita, rintangan akan dilenyapkan antara jiwa dan Juruselamat.”

Tetapi dalam bertobat dari dosa kita tidak perlu masuk ke dalam penjara, sebagaimana yang dilakukan Luther, mengenakan penebusan dosa ke atas diri kita untuk menebus kejahatan kita, sambil mengira dengan berbuat demikian dapat memperoleh belas kasihan Allah. Pertanyaan ditanyakan: Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandungku karena dosaku sendiri? Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu; selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:7, 8. Pemazmur mengatakan, “…Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” (Mazmur 51:19).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *