[RH] AKIBAT MENGERIKAN DARI PEMANJAAN SELERA

fall tree Copy

“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati” (Roma 13:13).

[AkhirZaman.org] Jikalau orang-orang yang hidup sebelum air bah telah taat kepada firman Allah, maka mereka akan dipelihara, dan tidak akan binasa oleh air banjir. la akan mencurahkan ke atas mereka berkat-berkat istimewa. Tetapi mereka jatuh dalam akibat pemanjaan selera makan dan hawa nafsu. 

Mereka tidak taat pada firman Allah. Pemanjaan terhadap selera yang menyimpang membawa mereka kepada dosa yang banyak dan menyedihkan. Jikalau mereka menjadikan tuntutan-tuntutan Allah pertimbangan mereka yang nomor satu, dan keperluan jasmani mereka nomor dua, dengan menyerahkan kepada pilihan Allah apa makanan yang baik untuk mereka, tidak seorang pun dari mereka yang jatuh di padang belantara. Mereka akan berdiri dengan mantap di tanah Kanaan dengan baik, sebagai suatu bangsa yang kudus dan sehat dengan tak seorang pun yang lemah dalam segenap suku mereka.

Juruselamat dunia menjadi dosa karena bangsa manusia. Ketika menjadi pengganti manusia, Kristus tidak menyatakan kuasa-Nya sebagai Anak Allah. la menyejajarkan diri-Nya sendiri di antara anak-anak manusia. la harus menanggung kesukaran pencobaan sebagai seorang manusia, demi keselamatan manusia, di bawah keadaan lingkungan yang paling sukar, dan meninggalkan suatu teladan iman dan kepercayaan sempurna pada Bapa-Nya yang di surga. Kristus tahu bahwa Bapa-Nya akan menyediakan makanan bagi-Nya apabila hal itu berkenan bagi-Nya untuk melakukannya. Ia tidak akan berada dalam pencobaan yang keras ini, bilamana rasa lapar menekan-Nya di luar ukuran, la tidak tergesa-gesa menghilangkan satu bagian dari pencobaan yang ditujukan kepada-Nya dengan menggunakan kuasa llahi-Nya.

Manusia yang jatuh, bilamana dibawa ke tempat-tempat yang diluruskan, tidak dapat memiliki kuasa untuk mengadakan mukjizat demi keselamatannya sendiri, untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari rasa sakit, atau kesengsaraan, atau memberi kemenangan pada dirinya sendiri atas musuh-musuhnya. Itulah maksud Allah mencoba dan menguji manusia, dan memberi mereka kesempatan untuk membangun tabiat dengan sering membawa mereka ke dalam keadaan dicobai untuk menguji iman dan keyakinan mereka dalam kasih dan kuasaNya. Kehidupan Kristus adalah suatu pola yang sempurna. Dengan teladan dan perintah-perintah-Nya, la senantiasa mengajar manusia bahwa Allah adalah pergantungannya, dan bahwa iman dan kepercayaannya yang teguh harus pada Allah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *