[RH] PENCOBAAN YANG DIALAMI KRISTUS

paritutu Copy

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10:13).

[AkhirZaman.org] Kristus tidak berada pada kedudukan yang menyenangkan di padang belantara untuk menahan pencobaan Setan sama seperti Adam ketika ia dicobai di Eden. Anak Allah merendahkan diri-Nya sendiri dan mengenakan sifat manusia setelah umat manusia mengembara empat ribu tahun sejak dari Eden, dan dari keadaan mereka yang asli yaitu suci dan jujur. Dosa telah membuat landa-tandanya yang mengerikan terhadap bangsa manusia selama berabad-abad; dan kemerosotan jasmani, pikiran, dan moral, berlangsung di kalangan keluarga manusia.

Ketika Adam diserang oleh si penggoda di Eden ia tanpa noda dosa. Ia berdiri dengan kekuatan kesempurnaannya di hadapan Allah. Seluruh persendian dan kemampuan jiwa raganya berkembang dengan sejalan, dan seimbang dengan serasi.

Kristus, di padang belantara pencobaan, berdiri mengganti Adam untuk menanggung ujian yang la gagal untuk menahannya. Di sini Kristus menang demi keselamatan orang berdosa, empat ribu tahun setelah Adam membelakangi terang di rumahnya. Terpisah dari hadirat Allah, keluarga manusia telah berpisah, setiap generasi pengganti, semakin jauh dari kesucian, hikmat, dan pengetahuan yang asli, yang Adam miliki di Eden. Kristus menanggung dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan bangsa manusia, sebagaimana adanya mereka ketika la datang ke bumi untuk menolong manusia. Demi keselamatan bangsa itu, dengan kelemahan manusia yang sudah jatuh itu pada-Nya, la harus menanggung pencobaan-pencobaan Setan terhadap semua hal yang olehnya manusia akan diserang.

Adam dikelilingi dengan segala sesuatu yang diinginkan hatinya. Setiap keperluan tersedia. Tidak ada dosa, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan di Eden yang mulia. Malaikat-malaikat Allah bercakap-cakap dengan bebas dan dengan bersuka bersama pasangan yang kudus itu. Burung-burung penyanyi yang berbahagia menyanyikan nyanyian-nyanyian mereka yang bebas dan menyenangkan sebagai pujian kepada Pencipta mereka. Binatang-binatang yang damai dalam kemurnian bahagia bermain-main di sekeliling Adam dan Hawa, taat pada perinlah mereka. Adam dalam kesempurnaan perkasa, hasil kerja Allah yang paling mulia. la dalam rupa Allah, tetapi sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *