[RH] MEMANTULKAN KEMULIAAN ALLAH

rio Copy

“Ketika Musa turun dari gunung Sinai kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu — tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia” (Keluaran 34:29,30).

Sementara Musa tertahan di gunung dengan Allah, rencana keselamatan, sejak dari kejatuhan Adam, disingkapkan padanya dalam suatu cara yang paling kuat. Jadi la mengetahui bahwa malaikat yang memimpin perjalanan anak-anak Israel akan dinyatakan dalam daging.

Anak Allah yang kekasih, yang satu dengan Bapa, akan menjadikan semua manusia satu dengan Bapa yang mau mempercayai, dan berharap padaNya. Musa melihat makna yang sebenarnya dari persembahan-persembahan korban itu. Kristus mengajarkan rencana lnjil kepada Musa dan kemuliaan Injil, melalui Kristus, menerangi wajah Musa sehingga dengan demikian orang banyak tidak dapat memandangnya.

Musa sendiri tidak menyadari cahaya kemuliaan yang terpantul di wajahnya, dan tidak mengetahui mengapa anak-anak Israel melarikan diri dari padanya ketika Ia mendekati mereka. la memanggil mereka datang padanya tetapi mereka tidak berani memandang wajah yang mulia itu. Ketika Musa mengetahui bahwa orang banyak tidak dapat memandang wajahnya, oleh sebab kemuliaannya, ia menutupinya dengan sebuah tudung.

Kemuliaan di wajah Musa benar-benar sangat menyakitkan bagi anak-anak Israel oleh sebab pelanggaran mereka terhadap hukum Allah yang kudus. lni merupakan gambaran perasaan mereka yang melanggar hukum Allah. Mereka ingin menghilangkan dari cahaya yang menembus apa yang merupakan teror bagi pelanggar, sementara itu tampaknya kudus, benar, dan baik bagi yang setia. Hanya mereka yang mempunyai anggapan benar terhadap hukum Allah yang dapat menghitung dengan benar pendamaian Kristus yang diperlukan oleh pelanggaran terhadap hukum Bapa.

Mereka yang memelihara pandangan bahwa tidak ada Juruselamat dalam pambebasan lama, mempunyai tudung yang gelap terhadap pengertian mereka sebagaimana orang-orang Yahudi yang menolak Kristus. Orang-orang Yahudi mengakui iman mereka pada Mesias yang akan datang dalam persembahan korban yang melambangkan Kristus. Namun apabila Yesus muncul, menggenapi semua nubuatan mengenai Mesias yang dijanjikan, dan melakukan pekerjaan yang menandai-Nya sebagai Anak Allah yang llahi, mereka menolak-Nya, dan tidak mau menerima bukti yang paling jelas tentang tabiatNya yang benar. Sebaliknya, gereja Kristen, yang mengakui iman tertinggi pada Kristus, dengan merendahkan sistem orang Yahudi dengan jelas menyangkal Kristus, yang adalah pencetus seluruh sistem upacara bangsa Yahudi.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *