[RH] HUKUM DALAM GALATIA

pirin mountain Copy

“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah: dan memang kita adalah anak-anak Alllah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia” (1 Yohanes 3:1).

[AkhirZaman.org] Mengenai hukum dalam buku Galatia, Hukum apakah yang merupakan guru sekolah yang akan membawa kita kepada Kristus? Keduanya, hukum upacara dan hukum moral dari sepuluh perintah itu.

Kristus adalah landasan segenap sistem upacara bangsa Yahudi. Kematian Habel adalah akibat penolakan Kain untuk menerima rencana Allah di sekolah penurutan supaya diselamatkan oleh darah Yesus yang dilambangkan oleh persembahan korban yang menunjuk kepada Kristus. Kain menolak penumpahan darah yang melambangkan darah Kristus yang akan ditumpahkan untuk dunia. Segenap upacara ini disediakan Allah, dan Kristus menjadi landasan seluruh system itu. Ini adalah permulaan pekerjaan sistem itu sebagai guru sekolah untuk membawa manusia berdosa kepada suatu pertimbangan tentang Kristus landasan segenap sistem upacara Yahudi.

Semua yang melayani berkaitan dengan bait suci senantiasa dididik sehubungan dengan campur tangan Kristus demi keselamatan bangsa manusia. Pelayanan ini dirancang untuk menciptakan kasih dalam setiap hati terhadap hukum Allah, yang adalah hukum kerajaan-Nya. Persembahan korban akan menjadi pelajaran perumpamaan tentang kasih Allah yang dinyatakan dalam Kristus—pada korban yang menderita dan akan mati, yang mengenakan ke atas diri-Nya sendiri dosa yang olehnya manusia bersalah, yang tidak berdosa dijadikan berdosa karena kita.

Dalam merenungkan tema besar tentang keselamatan ini kita melihat pekerjaan Kristus. Bukan hanya karunia Roh yang dijanjikan, tetapi juga sifat dan ciri-ciri korban ini dan campur tangan merupakan pokok-pokok pembicaraan yang harus menciptakan dalam hati kita gagasan yang terangkat, suci, dan tinggi terhadap hukum Allah, yang mempertahankan tuntutan-tuntutannya terhadap setiap manusia. Pelanggaran terhadap hukum tersebut dalam tindakan kecil memakan buah yang dilarang, mendatangkan ke atas manusia dan ke atas bumi akibat ketidaktaatan terhadap hukum Allah yang kudus. Sifat campur tangan itu harus selalu membuat manusia takut melakukan tindakan terkecil dalam ketidaktaatan terhadap tuntutan Allah.

Harus ada pengertian yang jelas tentang apa yang membentuk dosa, dan kita harus menghindarkan pendekatan terkecil untuk melangkah melewati tapal batas dari taat kepada tidak taat.

Allah menginginkan setiap anggota ciptaanNya mengerti akan pekerjaan besar Anak Allah yang kekal dalam menyerahkan nyawaNya demi keselamatan dunia. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah: dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia” (1 Yohanes 3:1).

Bilamana la melihat pada Kristus pembentukan kasih dan kebajikan yang kekal dan tidak mementingkan diri, timbullah dalam hati orang berdosa suatu perangai yang bersyukur untuk ikut ke mana Kristus tuntun.

Manuscript 87, 1900.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *