[RH] MENGHADAPI PENCOBAAN

phuket beach Copy

“Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia—begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi” ( Yesaya 52: 14).

[AkhirZaman.org] Ketika Yesus dibawa ke padang belantara untuk dicobai, la dipimpin oleh Roh Allah. la tidak mengundang pencobaan. la pergi ke padang belantara supaya sendirian,untuk merenungkan tugas dan pekerjaan-Nya. Dengan berpuasa dan berdoa la harus memperkuat diri-Nya sendiri untuk jalan berlumur darah yang harus dijalani-Nya. Bagaimanakah la harus memulai pekerjaan-Nya membebaskan orang-orang tawanan yang tertahan dalam pertarungan oleh si pembinasa? Selama puasa-Nya yang panjang, seluruh rencana kerja-Nya selaku pembebas manusia diletakkan di hadapan-Nya.

Ketika Yesus memasuki padang belantara la terkurung dengan kemuliaan Bapa. Larut dalam hubungan dengan Allah, la ditinggikan di atas kelemahan manusia. Tetapi kemuliaan itu berlalu, dan la dibiarkan untuk bertempur dengan pencobaan. Pencobaan menekan Dia setiap saat. Sifat manusia-Nya menyusut terhadap pertentangan yang menunggu-Nya. Selama empat puluh hari la berpuasa dan berdoa. Lemah dan kurus karena lapar, letih dan lunglai dengan derita pikiran, “begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi” (Yesaya 52:14). Sekarang adalah kesempatan Setan. Sekarang Setan mengira bahwa ia dapat mengalahkan Kristus.

Maka datanglah kepada Juruselamat, seakan-akan dalam jawab terhadap doaNya, orang yang menyamar malaikat terang, dan inilah berita yang ia bawa: “… Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti” (Matius 4:3).

Yesus menghadapi Setan dengan kata-kata, Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Dalam setiap pencobaan senjata-Nya dalam peperangan adalah firman Allah. Setan menuntut dari Kristus suatu mukjizat sebagai suatu tanda Keilahian-Nya. Tetapi apa yang lebih besar dari semua mukjizat, suatu kepercayaan teguh terhadap “Demikianlah firman Tuhan” adalah suatu tanda yang tidak dapat diubahkan. Selama Kristus berpegang pada kedudukan ini, si penggoda tidak dapat meraih kemenangan.

Yang tidak asing dengan firman Allah hanyalah pengharapan kita. Mereka yang rajin menyelidiki Kitab Suci tidak akan menerima penipuan Setan sebagai kebenaran Allah. Tak ada orang yang perlu dikalahkan oleh spekulasi-spekulasi yang disodorkan oleh musuh Allah dan Kristus. Kita tidak boleh berspekulasi mengenai hal-hal di atas mana firman Allah tidak mengatakan apa-apa. Semua yang perlu untuk keselamatan kita diberikan dalam firman Allah. Hari demi hari kita harus menjadikan Alkitab penasihat kita.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *