Akankah Surga Terasa Seperti Neraka

ilstration of hvn Copy

[AkhirZaman.org] Apakah Anda mau pergi ke surga bila yang ada di sana hanyalah alunan harpa? Atau hanya suara mrdu dari piano? Kita juga tentunya tidak ingin ke sana! Tetapi anehnya banyak orang memandang surga yang ada dalam Alkitab sebagai tempat yang membosankan. Marilah kita bersyukur bahwa yang ditawarkan Tuhan lebih dari pintu gerbang mutiara dan jalanan emas.

Dalam artikelnya yang baru “10 Alasan Surga orang Kristen Akan Menjadi Seperti Neraka,” Valerie Tarico menghadirkan pandangan umum mengenai Surga yang akan membuat tanah perjanjian itu terlihat seperti neraka. Apakah benar bahwa kita harus menyembah dengan wajah menunduk selama kekekalan? Apakah Alkitab sungguh mengajarkan bahwa itu adalah sebuah tempat tanpa kreativitas, hubungan, kebebasan berkehendak, dan bahkan menikmati makanan enak?

Tarico menjelaskan, “Bagi banyak orang deskripsi Alkitab saja cukup untuk membuat Surga terasa tidak mengundang, terutama kalau Anda tambahkan tokoh-tokoh berbahaya seperti Pat Robertson, Mel Gibson, Sarah Palin, Ken Ham, ataupun Anita Bryant (Mengapa Tuhan memiliki departemen marketing seburuk itu?) Tetapi masalahnya bukan hanya kerumunan orang yang buruk. Semakin dalam Anda melihat seakan Surga versi Alkitab terasa seperti versi lain penyiksaan kekal.”

Dia lalu melanjutkan dengan mengatakan 10 alasan kenapa Surga semacam ini akan terasa seperti di neraka. Contohnya bahwa kesempurnaan di surga artinya adalah kesamaan dan bahwa kualitas Anda yang terbaik tidak akan relevan di sana. Juga lenyaplah segala emosi sukacita dan kesenangan fisik. Yang paling mengejutkan adalah kebebasan kita memilih dikatakan akan hilang juga. Dan juga kepercayaan yang paling diputarbalikkan tentang surga adalah gambaran para orang kudus menonton para pendosa berteriak kesakitan selama-lamanya di neraka.

Kita harus mengakui bahwa Surga memang akan menjadi seperti neraka kalau hal-hal yang dipelintir ini memang benar adanya. Untungnya hal itu tidaklah benar. Alkitab menyediakan sebuah gambaran yang seimbang mengenai tempat tinggal umat tebusan. Argumen mengenai kesamaan adalah bertentangan dengan dunia ciptaan di sekeliling kita. Saat Tuhan menciptakan planet kita, Ia memenuhinya dengan beranekaragam tumbuhan dan binatang hidup, bahkan kristal salju tidak pernah turun dalam bentuk yang sama.

Kualitas kita yang terbaik sudah barang tentu akan tetap ada di hati kita di surga. Kita tahu bahwa kualitas berhubungan dengan dosa tidak akan lagi diperbolehkan, seperti ketakutan, kebencian, kepalsuan, iri hati, ketidakmurnian, sinisme, kekuatiran, dan kejahatan. (Lihatlah Wahyu 21:8, 27; 22:15.) Buah-buah roh dalam kehidupan umat Tuhan adalah “kasih, sukacita, kedamaian, panjang sabar, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, pengendalian diri” (Galatia 5:22,23).

Sukacita yang sederhana dan murni tidak akan padam di Surga, “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa” (Mazmur 16:11). Kita tidak hanya akan duduk-duduk di awan seharian selama-lamanya. Alkitab mengajarkan, “Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya” (Yesaya 65:21,22).

Surga tidaklah seperti neraka. Sebuah kilasan bagaimana kebudayaan kita yang tidak percaya menggambarkan Surga meninggalkan kita dengan sebuah pandangan yang tidak kita dambakan. Tetapi Surga Alkitabiah yang mana para murid menggali kebenaran daripadanya lebih dari mahkota, jubah putih dan jalanan emas. Itu adalah di mana “Ia (Allah) akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).

Tetapi yang paling membahagiakan adalah “kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (ayat 3).

Untuk mengatakan bahwa Surga adalah tempat yang membosankan adalah sebuah pendapat yang kejam dan salah informasi yang ditujukan untuk menjauhkan kita dari tempat indah yang Tuhan telah siapkan untuk boleh kita nikmati.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *