Pelaksanaan Disiplin yang Bersifat Memperbaiki (3)

anak think Copy

Akibat akibat Disiplin yang Disertai Kemarahan dan Tidak Teratur.
[AkhirZaman.org] Bilamana anak-anak telah berbuat kesalahan, mereka sendiri merasa yakin akan kesalahan mereka dan merasa tertekan dan susah hati. Memarahi mereka atas segala kesalahan mereka itu sering akan menjadikan mereka keras kepala dan suka merahasiakan sesuatu. Seperti anak-anak kuda yang tidak terkendalikan, mereka kelihatannya bertekad untuk mengadakan persoalan, dan memarahi tidaklah akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Orang tua harus berusaha mengalihkan pikiran mereka kepada saluran saluran yang lainnya.

Tetapi yang menjadi kesulitan adalah, orang tua tidak seragam dalam bimbingan mereka, tetapi bertindak lebih mengikuti dorongan hati daripada mengikuti prinsip. Mereka dipenuhi oleh nafsu amarah dan tidak memberikan teladan di hadapan anak-anak mereka sebagaimana orang tua Kristen harus lakukan. Satu hari mereka biarkan begitu saja kesalahan-kesalahan anak-anak mereka itu, dan hari berikutnya mereka tidak menunjukkan kesabaran atau pengendalian diri. Mereka tidak mengikuti jalan Tuhan untuk berbuat keadilan dan kebenaran. Mereka sering lebih bersalah daripada-anak anak mereka.

Beberapa anak dengan segera akan melupakan satu kesalahan yang telah diperbuat kepada mereka oleh bapa dan ibu; tetapi anak-anak lain yang berbeda sifatnya tidak dapat melupakan hukuman yang kejam dan tidak masuk di akal yang tidak seharusnya dikenakan kepada mereka. Dengan demikian jiwa mereka disakiti, dan pikiran mereka menjadi bingung. Ibu kehilangan kesempatannya untuk menanamkan prinsip-prinsip yang benar ke dalam pikiran anak itu, oleh sebab ia tidak mempertahankan pengendalian diri dan menunjukkan satu pikiran yang seimbang di dalam pembawaan dan kata-katanya.
Bersikaplah tenang, bebas dari kemarahan, demikian rupa sehingga mereka akan diyakinkan bahwa engkau mengasihi mereka, sekalipun engkau menghukum mereka.

Bujukan-bujukan Kadang-kadang Lebih Baik daripada Hukuman.
Saya menaruh satu perhatian yang dalam terhadap bidang pekerjaan ini sehingga saya telah mengangkat anak-anak agar mereka dapat dididik dalam jalan yang benar. Gantinya menghukum mereka pada waktu mereka berbuat kesalahan, saya akan membujuk mereka untuk berbuat yang benar. Seorang dari antaranya mempunyai kebiasaan untuk melemparkan dirinya ke atas lantai jikalau ia tidak diizinkan mengikuti jalannya sendiri. Saya berkata kepadanya, “Jikalau engkau tidak marah sekali saja hari ini, maka paman White dan saya akan membawa kamu naik kereta kuda, dan kita akan menikmati satu hari yang menyenangkan di luar kota. Tetapi jikalau engkau membuang dirimu ke atas lantai satu kali, maka kamu akan kehilangan hakmu atas kesempatan yang menyenangkan ini.” Saya bekerja dengan cara ini terhadap anak-anak ini, dan sekarang saya bersyukur bahwa saya mempunyai kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

195030 oertu7 CopyUrus yang Salah dengan Segera, dengan Bijaksana, dengan Tegas Pelanggaran harus dihukum. 
Perbuatan salah harus diperbaiki. Kejahatan yang terkandung di dalam hati seorang anak harus dihadapi dan dikalahkan oleh orang tua dan guru-guru. Kesalahan harus dihadapi dengan segera dan dengan bijaksana, dengan tegas dan dengan pasti. Benci terhadap pengendalian, kesukaan untuk memanjakan diri, bersikap acuh tak acuh terhadap perkara-perkara yang baka harus dihadapi dengan hati-hati. Kecuali kejahatan dihapuskan, jiwa akan hilang. Dan lebih dari hal ini: ia yang menyerahkan dirinya untuk mengikut ajakan setan senantiasa berusaha untuk memperdayakan orang lain. Dari sejak tahun tahun pertama dalam hidup anak-anak kita, kita harus berusaha untuk mengalahkan roh duniawi di dalam diri mereka.

Rotan Kadang-kadang Perlu.
Ibu boleh jadi bertanya, “Haruskah saya menghukum anak saya?”
Merotan anak boleh jadi diperlukan bilamana cara yang lain gagal, namun demikian ia jangan menggunakan rotan itu jikalau mungkin dihindarkan. Tetapi jikalau cara yang lebih halus ternyata tidak cukup, maka hukuman yang akan menuntun anak itu kepada perasaannya haruslah dilaksanakan dalam kasih. Sering cara memperbaiki seperti itu cukup satu kali untuk seumur hidup, untuk menunjukkan kepada anak itu bahwa ia tidak memegang tali kendali.

Dan bilamana langkah seperti ini diperlukan, maka anak itu harus diberi kesan dengan sungguh-sungguh dengan pemikiran bahwa hal dilakukan bukan untuk memuaskan orang tua, atau untuk menunjukkan kekuasaan yang sewenang-wenang, melainkan demi kebaikan anak itu sendiri. Ia harus diajar bahwa setiap kesalahan yang tidak diperbaiki akan mendatangkan ketidakbahagiaan kepada dirinya sendiri dan tidak menyenangkan kepada Allah. Di bawah disiplin seperti itu anak-anak akan mendapati kebahagiaan mereka yang terbesar di dalam menyerahkan kemauan mereka kepada kehendak Bapa yang di sorga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *