Delapan Orang Inggris

akhir zaman

    [AkhirZaman.org] Sepanjang tahun 1970-an, banyak orang Kristen yang termasuk di antara orang-orang yang lenyap di Uganda, “Mutiara Afrika.” Akan tetapi, mereka bukan yang pertama. Dekade tahun 1870-an, satu abad penuh sebelum Idi Amin, juga menumpahkan darah Gereja.

        Henry Stanley, murid Livingstone sekaligus penulis biografisnya, adalah yang pertama mencapai Uganda. Ketika ia menunjukkan Alkitabnya pada Raja Mutesa, kepala suku itu mengatakan kepadanya bahwa agama lain juga membawa sebuah kitab. “Bagaimana kami tahu mana yang lebih baik?” tanyanya.” Saya seperti orang yang di dalam kegelapan. Yang saya minta adalah agar saya di ajar untuk melihat.”

        Stanley mempublikasikan kata-kata Mutesa di surat kabar London, Daily Telegraph, menambahkan, “Oh, agar beberapa misionaris yang saleh dan berakal sehat mau datang. Sungguh panenan yang besar untuk dituai.” Imbauannya membangkitkan keinginan sehingga Masyarakat Misionaris Gereja tidak lama kemudian menunjuk seorang bujangan Skotlandia berumur 27 tahun, Alexander Mackay, untuk memimpin kelompok yang terdiri dari delapan orang Uganda. Mackay tidak pergi secara membuta. “Mungkinkah delapan orang Inggris berlayar ke Afrika Tengah dan semuanya masih hidup enam bulan kemudian?” tanyanya.”Seorang dari kami pasti akan jatuh. Saat itu tiba, jangan mundur, tetapi kirimkan seorang lain dengan segera untuk menggantikan tempat yang kosong.”

    Mackey sendiri terluka dalam sebuah kecelakaan kereta kuda di Zanzibar. Dua orang lain cacat. Yang lain dibunuh. Yang seorang lain tersenyum demam. Tiga yang masih tinggal pergi dari Zanzibar ke Uganda.

        Pada tanggal 30 januari 1877, mereka tiba di kerajaan Mukasa, tetapi dua dari ketiganya segera dibunuh, membuat  C. T. Wilsom mulai ibadah hari minggu sendirian. Mackey segera bergabung dengannya, dan keduanya bekerja keras selama bertahun-tahun sebelum membaptis orang pertama.

        Saat pekerjaan mereka mengalami kemajuan, Mutesa di gantikan oleh putranya, seorang remaja kejam yang langsung menyiksa kelompok orang muda yang telah dibaptis oleh Mackey karena menolak tuntutannya. Mackey selamat dari ancaman Tiran itu, tetapi meninggal akibat malaria saat sedang menerjemahkan Injil Yohanes. Ia berumur 40 tahun.

        Namun kerja kerasnya tidak sia-sia. Gereja bertumbuh semakin pesat dan menjadi satu di antara yang terkuat di Afrika.

        “Sekiranya kamu dari dunia,tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti Firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu (Yohanes 15:19-20).

Robert J. Morgan,

365 Kisah Dan Inspirasi Yang Menakjubkan Tentang Orang-Orang Kudus, Martir, Dan Pahlawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *