DISIPLIN DAN PENDIDIKAN YANG BENAR (Pentingnya Perkembangan Tabiat)

      [AkhirZaman.org] Tuhan telah mengaruniakan pekerjaan kepada orang tua, guna membentuk tabiat anak-anak mereka menurut teladan Ilahi. Oleh Rahmat-Nya mereka dapat melaksanakan tugas itu; tetapi perlu sekali usaha yang tekun dan penuh kesabaran, keteguhan dan ketetapan hati, untuk membimbing kemauan dan menahan amarah. Suatu ladang yang sudah ditinggalkan hanya ditumbuhi duri dan onak. Ia yang menghendaki panen bagi kegunaan atau keindahan harus lebih dulu mempersiapkan tanah dan menabur benih, kemudian menyiangi pucuk-pucuk muda itu dan menggemburkan tanah di sekelilingnya, dan tanaman yang berharga itu akan tumbuh dengan suburnya dan memberikan hasil yang limpah untuk jerih payah dan pekerjaannya.

Pembangunan tabiat merupakan suatu pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia, dan belum pernah sebelumnya hal ini sangat perlu dipelajari dengan saksama seperti sekarang ini. Belum pernah sesuatu generasi yang terdahulu menghadapi persoalan sepenting itu; belum pernah sebelumnya para pemuda dan pemudi menghadapi bahaya yang begitu besar seperti yang dihadapi dewasa ini.26

        Tabiat yang teguh terdiri dari dua perkara,-kuasa kemauan, dan kuasa pengendalian diri. Banyak orang muda mempunyai anggapan yang keliru bahwa nafsu yang kuat dan tak dikendalikan merupakan tabiat yang teguh; tetapi yang benar ialah bahwa ia yang dikuasai oleh nafsunya adalah seorang yang lemah. Kebesaran dan keluhuran sejati diukur oleh kuasa perasaan yang ditaklukkannya, dan bukannya oleh kuasa perasaan yang menaklukkan dia. Orang yang paling kuat ialah orang yang, meskipun peka terhadap nistaan, namun mau menahan amarah dan mengampuni musuh-musuhnya. Orang sedemikian adalah pahlawan sejati.

        Banyak orang mempunyai pandangan yang picik tentang apa yang dapat mereka capai sehingga mereka selamanya tetap kerdil sedangkan kalau saja mereka mau mempergunakan kuasa yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka dengan sebaik-baiknya, mereka dapat mengembangkan suatu tabiat yang mulia dan memberikan suatu pengaruh yang akan menarik jiwa-jiwa kepada Kristus. Pengetahuan adalah kuasa; tetapi kesanggupan intelek, tanpa kebaikan hati, merupakan kuasa bagi kejahatan.

        Tuhan telah mengaruniakan kepada kita kuasa pikiran dan akhlak kita, tetapi sebagian besarnya setiap orang menjadi arsitek bagi tabiatnya sendiri. Setiap hari pembangunan berjalan terus. Firman Tuhan mengamarkan agar kita berhati-hati membangun, mengusahakan agar bangunan kita didirikan di atas Batu Karang yang kekal. Waktunya akan datang bila pekerjaan kita akan dinyatakan sebagaimana adanya. Sekaranglah waktunya bagi semua orang memelihara kuasa yang telah dikaruniakan Tuhan kepada mereka, agar mereka membentuk tabiat untuk kegunaan di dunia ini, dan untuk kehidupan yang lebih tinggi di akhirat.

        Setiap perbuatan dalam kehidupan, meskipun kurang penting, namun mempunyai pengaruh dalam pembentukan tabiat. Suatu tabiat yang baik lebih berharga daripada harta benda duniawi, dan pekerjaan membentuknya adalah yang paling mulia yang dalamnya manusia dapat mengambil bagian.

        Tabiat yang dibentuk oleh keadaan selamanya berubah-ubah dan tidak ada persesuaian-saling berlawanan. Para pemiliknya tidak mempunyai tujuan yang tinggi atau pun maksud dalam kehidupan. Mereka tidak mempunyai pengaruh yang meninggikan derajat terhadap tabiat orang-orang lain. Mereka tidak mempunyai tujuan dan kuasa.

        Kehidupan kita yang sangat singkat di dunia ini harus dipergunakan dengan bijaksana. Tuhan menghendaki agar sidang-Nya menjadi suatu sidang yang hidup, mengabdi dan bekerja. Tetapi anggota-anggota kita, sebagai suatu badan, sangat jauh dari tujuan ini sekarang. Tuhan memerlukan jiwa-jiwa yang kuat dan berani, orang-orang Kristen yang giat dan hidup-hidup, yang mengikuti Teladan yang benar, dan yang memberikan suatu pengaruh yang tetap teguh bagi Tuhan dan bagi kebenaran. Tuhan telah mempercayakan kepada kita, sebagai suatu tanggung jawab yang suci, kebenaran-kebenaran yang paling penting dan serius, dan kita harus menunjukkan pengaruhnya pada kehidupan dan tabiat kita.27

Suatu Pengalaman Pribadi Dalam Penyuluhan Bagi Anak-anak

        Ada ibu-ibu yang tidak seragam dalam perlakuan terhadap anak-anak mereka. Ada kalanya mereka memanjakan anak-anak sehingga merugikan anak-anak itu sendiri, dan kemudian mereka menolak sesuatu pemuasan yang tidak salah yang dapat membahagiakan hati anak-anak itu. Dalam hal ini mereka tidak meniru Kristus; Ia cinta akan anak-anak; Ia menyelami perasaan mereka, dan menaruh simpati kepada mereka dalam kesenangan dan ujian mereka.28

        Bila anak-anak memohon agar diperkenankan pergi bergaul dengan rombongan ini, atau ikut serta dalam hiburan itu, katakanlah kepada mereka: “Saya tidak dapat membiarkan kamu pergi, anak-anak; duduklah di sini, dan saya akan memberitahukan kepada kamu mengapa kamu tidak boleh pergi. Saya sedang melakukan pekerjaan untuk masa kekekalan dan untuk Tuhan. Tuhan telah mengaruniakan kamu kepada saya dan mempercayakan kamu kepada pemeliharaan saya. Saya sedang berdiri di tempat Tuhan bagi kamu, anak-anakku; sebab itu saya harus mengawasi kamu sebagai seorang yang wajib mempertanggungjawabkannya pada hari Tuhan. Maukah kamu melihat nama ibu tertulis di dalam buku-buku surga sebagai seorang yang gagal menunaikan kewajibannya terhadap anak-anaknya, sebagai seorang yang membiarkan musuh masuk dan lebih dulu menempati tanah yang seharusnya sudah saya tempati? Anak-anakku, saya akan memberitahukan kepada kamu mana jalan yang benar, dan kemudian jika kamu lebih suka menjauhkan diri dari ibu dan pergi ke jalan kejahatan, maka ibu kamu akan bebas dari kesalahan, tetapi kamu harus menanggung dosa kamu sendiri.”

        Beginilah caranya saya menasihati anak-anak saya dan sebelum saya selesai, mereka sudah menangis tersedu-sedu dan mengatakan,”Maukah ibu mendoakan kami?” Tentu saja saya tidak pernah menolak permohonan seperti itu. Saya bertelut di sisi mereka dan mendoakan mereka. Kemudian saya pergi dan memohonkan kepada Tuhan dan sampai matahari sudah tinggi, semalam suntuk, agar penarikan musuh dapat dipatahkan, dan saya memperoleh kemenangan. Meskipun saya harus bergumul semalam suntuk, namun saya merasa mendapat pahala yang limpah bila anak-anak saya bergantung di leher saya dan mengatakan, “Oh, ibu, kami senang sekali karena ibu tidak memperkenankan kami pergi ketika kami ingin sekali pergi. Sekarang kami melihat bahwa salah adanya mengikuti kemauan kami sendiri.”

        Hai orang tua, beginilah caranya kamu harus bekerja, seakan-akan kamu bermaksud demikian. Kamu harus bersungguh-sungguh dengan pekerjaan ini kalau kamu berharap menyelamatkan anak-anak kamu dalam kerajaan Tuhan.29

        Pendidikan yang betul sekali-kali tidak dapat diberikan kepada orang-orang muda di negeri ini, atau pun di negeri mana pun, kecuali mereka tinggal jauh dari kota-kota. Adat istiadat dan kebiasaan di kota-kota tidak melayakkan pikiran orang-orang muda untuk dimasuki oleh kebenaran.30

Orang Tua Memerlukan Lebih Banyak Bimbingan Ilahi

        Engkau tidak dapat terlepas dari kesalahan bila melalaikan pendidikan bagi anak-anakmu. Tabiat mereka yang bercacat akan memberitahukan bahwa engkau sudah kurang setia menunaikan tugasmu. Keburukan yang engkau lewatkan begitu saja tanpa diperbaiki, kelakuan yang kasar, sikap kurang hormat dan tidak menurut, kebiasaan malas dan kurang perhatian, akan mempermalukan namamu dan mendatangkan kepahitan dalam kehidupanmu. Nasib anak-anakmu sebagian besarnya terserah padamu. Kalau engkau gagal dalam kewajibanmu, engkau mungkin menjadikan mereka anak buah musuh dan menjadikan mereka alat-alatnya dalam membinasakan orang-orang lain; sebaliknya, kalau engkau menasihati mereka dengan setia, kalau dalam kehidupanmu sendiri engkau memberikan suatu teladan yang baik, maka engkau dapat menuntun mereka kepada Kristus dan sebaliknya mereka akan mempengaruhi orang-orang lain, dan dengan demikian banyak orang dapat diselamatkan dengan perantaraanmu.31

        Tuhan menghendaki agar kita memperlakukan anak-anak kita dengan jujur. Kita cenderung melupakan bahwa anak-anak belum mendapatkan pendidikan dalam jangka waktu yang lama seperti yang didapat oleh orang-orang yang lebih tua. Kalau anak-anak kecil itu tidak berbuat sesuai dengan pendapat kita dalam segala hal, kita sering beranggapan bahwa mereka patut dimarahi. Tetapi hal ini tidak akan memperbaiki keadaan itu. Bawalah mereka kepada Juruselamat, dan beritahukanlah kepada-Nya segala perkara itu; lalu percayalah bahwa berkat–Nya akan mereka peroleh.32

        Anak-anak harus diajar menghargai dan menghormati jam permintaan doa. Sebelum meninggalkan rumah untuk pergi bekerja, segenap keluarga harus dikumpulkan, dan ayah, atau ibu kalau ayah tidak ada di rumah, harus memohonkan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk memelihara mereka sepanjang hari itu. Datanglah dengan kerendahan dan kelemahlembutan hati dan dengan suatu perasaan bahwa kamu dan anak-anakmu sedang menghadapi berbagai pencobaan dan bahaya; oleh iman satukanlah mereka di atas mezbah, seraya memohonkan pemeliharaan Tuhan bagi mereka. Malaikat-malaikat yang melayani akan melindungi anak-anak yang diserahkan kepada Tuhan dengan jalan demikian. Adalah kewajiban orang tua Kristen, dengan doa dan iman yang tekun, memagari anak-anak mereka pagi dan petang. Mereka harus menasihati anak-anak itu dengan sabar, mengajar mereka dengan manis budi dan dengan tidak mengenal jerih payah perihal bagaimana anak-anak itu harus hidup agar berkenan kepada Tuhan.33

        Ajarkanlah kepada anak-anakmu bahwa mereka berhak menerima baptisan Roh Suci setiap hari. Biarlah engkau menolong Kristus untuk melaksanakan maksud-maksud-Nya. Oleh doa engkau boleh mendapat suatu pengalaman yang akan menjadikan pelayananmu bagi anak-anakmu suatu kemajuan yang sempurna.34

        Kuasa doa ibu tidak dapat dinilai terlalu tinggi. Ia yang bertelut di sisi anaknya laki-laki atau perempuan melalui perubahan di masa kanak-kanak, melalui bahaya yang mengelilingi orang-orang muda, tidak pernah akan mengetahui sampai masa pehukuman berapa besarnya kuasa doanya terhadap kehidupan anak-anaknya. Kalau ia dihubungkan oleh iman dengan Anak Allah, tangan ibu yang lemah-lembut dapat menahan anaknya laki-laki dari kuasa pencobaan, dapat menahan anaknya perempuan dari pemanjaan dalam dosa. Bila hawa nafsu sedang bergelora, hendak menguasai, kuasa kasih, pengaruh ibu yang mengekang, yang sungguh-sungguh dan tetap teguh itu dapat mengimbangi jiwa itu di pihak yang benar.35

        Setelah engkau menunaikan kewajibanmu kepada anak-anakmu dengan setia, serahkanlah mereka kepada Tuhan dan mintalah Dia menolong engkau. Katakanlah kepada-Nya bahwa engkau telah melakukan bagianmu, dan dengan iman mintalah Tuhan melakukan bagian-Nya, yang tidak dapat engkau lakukan. Doakanlah agar Ia menenangkan perangai mereka, menjadikan mereka lemah-lembut oleh Roh Suci-Nya. Ia akan mendengarkan engkau berdoa. Ia suka menjawab doamu. Oleh firman-Nya Ia telah menyuruh engkau memperbaiki anak-anakmu, “tidak menghendaki matinya,” dan firman-Nya harus diperhatikan dalam hal ini.36

Ajarkanlah Kehormatan dan Kesopanan

        Tuhan telah memberikan perintah khusus untuk menunjukkan kehormatan yang lemah-lembut terhadap mereka yang sudah lanjut usianya. Ia mengatakan, “ Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran” (Ams. 16:31). Dikatakannya tentang pergumulan yang dilalui dan kemenangan yang diperoleh; tentang beban yang ditanggung dan pencobaan yang dikalahkan. Dikatakannya tentang kaki yang penat yang sudah mendekati tempat peristirahatan, tentang tempat yang tidak lama lagi akan kosong. Tolonglah anak-anak untuk memikirkan hal ini, dan mereka akan melicinkan jalan bagi orang yang sudah lanjut usianya oleh kesopanan dan kehormatan mereka, dan akan membawa kemanisan dan keindahan ke dalam kehidupan mereka yang masih muda bila mereka memperhatikan perintah,”Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua.” Imamat 19:32.37

        Kesopanan merupakan juga salah satu sifat baik dari Roh, dan harus dipelihara oleh semua orang. Kesopanan itu dapat melembutkan tabiat yang tanpa itu akan menjadi keras dan kasar. Mereka yang mengaku pengikut Kristus, dan pada saat yang sama bersifat kasar, tidak ramah-tamah, tidak sopan, belum belajar dari Yesus. Ketulusan mereka mungkin tidak disangsikan, kejujuran mereka mungkin tidak diragukan; tetapi ketulusan dan kejujuran tidak akan menembus kurangnya keramah-tamahan dan kesopanan.38

________________________________________

(1) 1T 403; (2) 1T 119; (3) 4T 651; (4) AH 306; (5) 4T 313; (6) 1T 392, 393; (7) 3T 532; (8) 1T 388; (9) AH 310-315; (10) 1T 398; (11) 3T 132-135; (12) 1T 398, 399; (13) 1T 390, 391; (14) CG 115; (15) 1T 219; (16) 1T 395; (17) AH 284; (18) 3T 147, 148; (19) 1T 393; (20) 5T 180, 181; (21) 1T 396-400; (22) 7T 66, 67; (23) 1T 384-387; (24) CG 244, 245; (25) CG 151-152; (26) CG 169; (27) 4T 656,657; (28) MH 389, 390; (29) AH 528, 529; (30) FE 312; (31) 7T 66; (32) CG 287; (33) 1T 397, 398; (34) CT 131; (35) AH 266; (36 CG 256, 257; (37) Ed 244; (38) PK 237.

Oleh: Ellen White

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *