Tanda Binatang (666)

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Angka yang dicapkan pada kulit seperti tato, chip komputer yang ditanam (implant) di bawah permukaan kulit, atau sesuatu yang lebih terselubung dan tidak kelihatan? Ini adalah salah satu dari nubuatan yang paling disalahtafsirkan di seluruh Alkitab – tapi begitu penting bagi kita sehingga kita harus betul-betul mengerti topik ini secara menyeluruh. Tapi dalam mempelajari Tanda Binatang, kita terpaksa menyinggung beberapa hal yang sangat sensitif, mengekspos nama-nama, dan menjadi terperinci. Tindakan mengekspos bukanlah sesuatu yang populer zaman sekarang, tapi kami mau tidak mau harus tetap berkomitmen mengabarkan hal ini sebab Tuhan mengasihi umat-Nya dan Dia ingin agar umat-Nya mengetahui kebenaran.

Pekabaran ini bukan dari kami, tapi dari Tuhan sendiri. Dan dengan adanya kebinasaan (kematian tanpa dibangkitkan lagi) mengancam orang-orang yang menerima tanda itu, kami akan dipandang bersalah oleh Tuhan jika kami tidak membantu-Nya mengabarkan pekabaran ini. Pelajaran ini barangkali harus didahului dengan peringatan: “IBLIS TIDAK MAU ANDA MEMBACA DAN MENYELESAIKAN PELAJARAN INI.” Tolong baca Wahyu 13:1-8, 14:9-12, dan 16-18, dan berdoalah agar Roh Kudus memberi Anda hati yang tulus dan mau mengerti sebelum memulai pelajaran ini.

Amaran Mendesak
Kita sudah belajar di Pelajaran sebelumnya bahwa konflik mengerikan sedang terjadi antara Tuhan dan Setan. Hal itu sudah berlangsung selama berabad-abad sejak Lucifer, malaikat yang paling tinggi, memberontak melawan Tuhan. Dengan sepertiga malaikat yang bergabung dengannya, dia mencoba untuk mengalahkan Tuhan dan merebut kendali atas seluruh alam semesta. Tuhan dan malaikat-malaikat yang setia tidak punya pilihan lain selain mengusir Lucifer dari Kota-Nya. Lucifer, yang lantas dikenal dengan sebutan Iblis dan Setan, marah besar. Tujuannya untuk menghancurkan Tuhan dan mengendalikan alam semesta telah bertambah besar seiring dengan berjalannya waktu. Anehnya, dia telah mendapat dukungan dari mayoritas manusia dalam pemberontakannya itu. Tuhan juga meminta kesetiaan dan dukungan manusia, tapi Dia membiarkan semua orang memiliki kebebasan memilih. Tak lama lagi, semua orang di bumi akan memihak salah satu sisi: Tuhan atau Setan. Pertempuran terakhir antara Setan dan Tuhan sudah di ambang pintu, dan digambarkan di kitab Wahyu. Kitab ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki logo, atau tanda, yang akan berguna untuk mengidentifikasi umat-Nya. Setan juga punya tanda, yang akan mengidentifikasi orang-orang yang mendukungnya. Seperti biasa, Setan akan bekerja melalui kekuasaan politik duniawi (dilambangkan di Wahyu dengan seekor binatang) untuk menjalankan pemberian tanda ini. Pelajaran ini akan menunjukkan apa tanda binatang itu, yang akan diterima oleh semua orang di akhir zaman yang akan binasa nantinya. Kalau Anda tidak tahu apa “tanda binatang” itu, bagaimana Anda bisa mencegah diri Anda dari menerima tanda tersebut?

1. Untuk mengetahui apa tanda binatang itu, kita harus tahu dulu siapa binatang itu. Bagaimana Alkitab menggambarkan binatang itu?
Jawab: Wahyu 13:1-8, 16-18 memberikan 11 ciri-ciri.
Berikut daftarnya:

  1. Keluar dari laut (Wahyu 13:1).
  2. Gabungan dari empat binatang di Daniel 7 (Wahyu 13:2).
  3. Naga itu memberinya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya (ayat 2).
  4. Mendapat luka yang mematikan (ayat 3).
  5. Luka yang mematikan itu sembuh (ayat 3).
  6. Merupakan kekuasaan politik yang kuat (ayat 3, 7).
  7. Merupakan kekuasaan agama yang kuat (ayat 3, 8).
  8. Menghujat Tuhan (ayat 1, 5, 6).
  9. Memerangi dan mengalahkan umat Tuhan (ayat 7).
  10. Berkuasa selama 42 bulan (ayat 5).
  11. Memiliki angka (manusia) 666 (ayat 18).

Apakah beberapa poin ini terdengar tidak asing lagi?

Ya, tentu saja! Kita sudah mendapat beberapa ciri-ciri di atas sewaktu kita mempelajari tentang Antikristus di Daniel 7. Binatang di Wahyu 13 hanyalah nama lain dari Antikristus, yang menurut kebenaran yang sudah kita pelajari dari Daniel 7, adalah Kepausan. Nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu seringkali membicarakan hal yang sama, tapi setiap kali ada nubuatan baru, nubuatan yang diturunkan belakangan diberi tambahan detail yang membantu menjadikan nubuatan sebelumnya menjadi pasti. Jadi kita bisa yakin bahwa ada detail baru tentang Antikristus dari Pelajaran ini. Nah, sekarang mari kita lihat, satu demi satu, ke-11 poin yang menggambarkan binatang itu.

a. Keluar dari laut (Wahyu 13:1)
Laut (atau air) dalam nubuatan berarti bangsa-bangsa, atau daerah yang padat penduduknya (Wahyu 17:5). Jadi binatang itu, atau Antikristus, akan muncul dari antara negara-negara yang sudah berdiri pada waktu itu. Kepausan (Vatikan), seperti yang sudah kita ketahui, muncul di Eropa Barat, jadi cocok dengan poin ini.

Penjelasan Singkat
Dalam mematuhi perintah Tuhan untuk menghormati segala bangsa (1 Petrus 2:17), kita berhenti sejenak di sini untuk mengakui bahwa kepausan telah melakukan banyak perbuatan baik. Rumah sakit Katolik, panti asuhan Katolik, panti wreda Katolik, bantuan bagi orang miskin, dan rumah perlindungan bagi ibu yang melahirkan di luar nikah, sudah diakui secara luas. Dia bisa dipuji dalam banyak hal. Tapi, seperti semua organisasi lain, dia juga punya kesalahan. Tuhan mendefinisikan beberapa kesalahannya di kitab Wahyu. Tuhan yang gemar memberkati dan mengasihi manusia, kadang-kadang terpaksa menghukum dan memperbaiki. Berdoalah minta bimbingan Roh Kudus (Roh Tuhan) untuk berbicara pada Anda selagi Anda mempelajari topik yang penting ini.

b. Gabungan dari empat binatang di Daniel 7 (Wahyu 13:2).
Pelajari daftar perbandingan di bawah dan lihatlah bagaimana semua itu cocok satu sama lain:

Daniel 7 Wahyu 13
Babilon Singa (ayat 4) Mulut Singa (ayat 2)
Medo- Persia Beruang (ayat 5) Kaki Beruang (ayat 2)
Yunani Macan Tutul (ayat 6) Serupa dengan Macan tutul (ayat 2)
Roma Binatang bertanduk 10 (ayat 7) Bertanduk 10 (ayat 1)

 Keempat binatang di Daniel 7 digambarkan sebagai bagian dari Antikristus, atau binatang Wahyu 13, sebab Kepausan memang mengadopsi ajaran-ajaran dongeng dan praktik-praktik ibadah penyembahan dewa-dewi dari keempat kerajaan itu. Dia membungkus ajaran-ajaran dongeng itu dalam jubah kerohanian dan menyebarkannya ke seluruh dunia dan menyebutnya ajaran Kristen. Berikut ini adalah salah satu dari banyak bukti yang mendukung dari sejarah:

“Dalam beberapa hal, dia [Kepausan] telah mengkopi organisasinya dari organisasi Kekaisaran Roma, telah melestarikan dan menggandakan sudut pandang filosofis Socrates, Plato, dan Aristoteles, dipinjam dari kaum barbar dan Kekaisaran Roma Byzantium [“Roma” Timur/Turki], tapi selalu mempertahankan ciri-cirinya sendiri, mencerna semua unsur yang ditarik dari sumber-sumber luar sampai terserap total.” 1 Poin ini jelas cocok dengan Kepausan.

c. Binatang itu memperoleh kekuatan, takhta (ibukota) dan kekuasaannya dari sang naga (Wahyu 13:2).
Untuk mengidentifikasi naga itu, kita buka Wahyu 12, di mana umat Tuhan akhir zaman digambarkan sebagai perempuan yang murni. Dalam nubuatan, perempuan yang murni menggambarkan umat Tuhan (Yeremia 6:2; Yesaya 51:16). (Di Pelajaran selanjutnya, kita akan mendapati penelitian mendetail tentang umat Tuhan akhir zaman dari Wahyu 12. Pelajaran lain akan menjelaskan Wahyu 17 dan 18, di mana gereja-gereja yang kafir dilambangkan sebagai ibu yang cabul dan anak-anak perempuannya.)

Perempuan yang murni ini digambarkan sedang mengandung dan hampir melahirkan. Naga itu ada di dekatnya, siap menelan bayi itu sesudah dilahirkan. Tapi, sesudah lahir, Bayi itu mengalahkan sang naga, menggenapi misi-Nya, lalu naik ke takhta Tuhan. Jelas bahwa Bayi itu adalah Yesus, yang hampir dibunuh Herodes dengan cara membunuh semua bayi di Betlehem (Matius 2:16). Jadi naga itu melambangkan Kekaisaran Roma, di mana Herodes merupakan raja [khusus untuk wilayah Palestina]. Kekuasaan di balik rencana Herodes itu, tentu saja, adalah Setan (Wahyu 12:7-9). Setan bertindak melalui beberapa kepala negara untuk mencapai tujuannya – dalam kasus ini Kekaisaran Roma.

Kami akan menyajikan dua bukti dari sejarah, walau sebetulnya ada banyak: (1) ” Gereja Roma… menjejalkan diri ke kursi Kekaisaran Roma, di mana Gereja sebetulnya merupakan kelanjutan dari Kekaisaran. Paus … adalah penerus Kaisar.” 2 (2) “Gereja Katolik yang perkasa sebetulnya cuma Kekaisaran Roma yang dibaptis. Roma direnovasi dan diubah. Ibukota Kekaisaran Roma kuno menjadi ibukota kekaisaran Kristen. Kantor Pontifex Maximus diteruskan menjadi kantor paus.”3 Jadi poin ini juga sesuai dengan Kepausan. Dia menerima ibukota dan kekuasaannya dari Kekaisaran Roma.

d. Mendapat luka yang mematikan (Wahyu 13:3).
Luka yang mematikan ditimbulkan pada waktu jenderal Napoleon yang bernama Alexander Berthier, memasuki Roma dan menangkap Paus Pius VI menjadi tawanan pada bulan Februari 1798. Napoleon mengumumkan bahwa pada saat paus itu mati, kepausan akan berakhir. Paus mati di Perancis Agustus 1799. “Separo Eropa berpikir… bahwa tanpa Paus, Kepausan akan mati.”
Jadi poin ini juga cocok dengan kepausan.

e. Luka yang mematikan itu sembuh, dan seluruh dunia akan menyembahnya (Wahyu 13:3).

Sejak sembuhnya, kekuatan kepausan telah tumbuh dan membesar sampai saat ini dia menjadi organisasi agama-politik dan pusat-kekuasaan di dunia. Malachi Martin, orang-dalam Vatikan dan ahli intelijen, menyingkapkan yang berikut dalam bukunya The Keys of This Blood 5 (nomor halaman dalam tanda kurung):

Tentang Paus:
Dia segigih Kaisar Constantine di zamannya untuk menjadi penguasa dunia (49). Dia dilindungi oleh empat pemerintahan (120). Dia adalah orang paling terkenal di abad ke-20 (123). Dia adalah teman dekat dari 91 orang pemimpin negara (490). Bangsa-bangsa di dunia baginya sudah siap untuk membentuk pemerintahan sedunia yang kuat dengan kendali (160). Enambelas ribu jurnalis menyorot kunjungannya ke Amerika Serikat (490).

Tentang Kepausan:
Duta Besar Amerika mengatakan bahwa Vatikan tak tertandingi sebagai “listening post” [pusat informasi] (120). Vatikan sudah tahu pada hari Sabtu apa yang akan terjadi pada hari Senin di tempat mana pun di seluruh dunia (439). Struktur kepausan saat ini sudah siap untuk pemerintahan sedunia (143).
Jelas, luka itu sudah sembuh dan mata seluruh dunia terpaku pada Vatikan, jadi poin ini juga sesuai dengan kepausan.

f. Merupakan kekuasaan politik yang kuat (Wahyu 13:3, 7).
Lihat poin E di atas.

g. Merupakan kekuasaan agama yang kuat (Wahyu 13: 3, 8).
Lihat poin E di atas.

h. Menghujat Tuhan (Wahyu 13:1, 5, 6).
Kepausan melakukan dosa berupa menghujat Tuhan karena imam-imamnya mengaku bisa mengampuni dosa dan paus mengaku sebagai Tuhan.

i. Memerangi dan menganiaya umat Tuhan (Wahyu 13:7).
Kepausan sudah menganiaya dan membunuh jutaan orang tak bersalah selama Zaman Kegelapan.

j. Berkuasa selama 42 bulan (Wahyu 13:5).
Kepausan berkuasa selama 42 bulan-nubuatan, yang berarti 1260 tahun – dari tahun 538 sampai 1798.
Poin H sampai J juga cocok dengan Kepausan. Kita hanya membahasnya sekilas di sini, sebab sudah dibahas dengan menyeluruh di Pelajaran “Siapa Antikristus Itu”, pertanyaan 8, poin E, G, H.

k. Memiliki angka (manusia) 666 (Wahyu 13:18).
Ayat ini berkata, “bilangan itu adalah bilangan seorang manusia”, dan Wahyu 15:2 mengatakan bahwa angka itu adalah “bilangan namanya.” Siapa yang muncul di pikiran Anda bila kita memikirkan tentang pemerintahan Vatikan? Tentu saja, dalam pikiran kita semua akan ada “Paus”. Dari nama resmi Paus “Vicarius Filii Dei” kita dapat menemukan bilangan 666.

Ini adalah kutipan Katolik:
“Jabatan Paus adalah “Vicarius Filii Dei”  (“Wakil / Vikaris Anak Allah”)”.6,Malachi Martin, dalam The Keys of This Blood, menggunakan jabatan ini bagi paus di halaman 114, 122. (sikap paus yang sangat sering menyetarakan diri dengan Tuhan memberi arti yang jelas tentang makna 666)
Sekali lagi, kepausan cocok dengan ciri-ciri ini. Binatang dengan tandanya adalah Kepausan. Tak ada kuasa lain dalam sejarah yang cocok dengan semua ciri-ciri yang diberitakan Tuhan ini. Sekarang sesudah kita mengidentifikasi binatang itu, kita bisa tahu apa tandanya, atau lambang kekuasaan binatang itu. Tapi pertama-tama, mari kita lihat tanda kekuasaan Tuhan.

 

  1. Andre Retif, The Catholic Spirit, diterjemahkan oleh Dom Aldhelm Dean, Vol. 88 dari The Twentieth Century Encyclopedia of Catholicism (New York, Hawthorne Books, 1959), hal. 85.
  2. Adolf Harnack, What is Christianity? diterjemahkan oleh Thomas Bailey Saunders (New York: Putnam, edisi 2, revisi, 1901), hal. 270.
  3. Alexander Clarence Flick, The Rise of the Medieval Church (cetakulang: New York, Burt Franklin, 1959), hal. 148, 149.
  4. Joseph Rickaby, “The Modern Papacy,” Lectures on the History of Religion, Lecture 24, (London: Catholic Truth Society, 1910), hal. 1.
  5. (New York, Simon & Schuster, 1990)
  6. “Answers to Readers’ Questions,” Our Sunday Visitor, 15 Nov 1914.

2. Apakah tanda atau lambang kekuasaan Tuhan?
“Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi [tanda] peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” (Yehezkiel 20:12).
“Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu [tanda] peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” (Keluaran 31:17).

Jawab: Dalam ayat-ayat di atas, Tuhan mengatakan bahwa Dia memberi kita Sabat sebagai tanda yang mulia dari kuasa-Nya dalam menciptakan dan kuasa-Nya untuk menguduskan (menyelamatkan) kita. Di dalam Alkitab, kata meterai, tanda, lambang, tanda perjanjian, peringatan, digunakan silih-berganti dengan arti yang sama 7.

Tanda Tuhan, Sabat, melambangkan kekuasaan-Nya yang kudus untuk memerintah sebagai Pencipta dan Penyelamat. Wahyu 7:1-3 mengatakan tanda itu akan dituliskan pada dahi (akal budi – Ibrani 10:16) umat-Nya. Akan melambangkan bahwa mereka adalah milik kepunyaan-Nya dan mempunyai sifat-sifat-Nya. Ibrani 4:4-10 menegaskan hal ini dengan mengatakan bahwa apabila kita memasuki perhentian-Nya (menerima keselamatan), kita juga harus menguduskan Sabat Hari-Ketujuh-Nya sebagai lambang, atau tanda keselamatan. Pengudusan-Sabat yang benar melambangkan bahwa seseorang telah menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan mau mengikuti ke mana pun disuruh.

Karena tanda, atau meterai wewenang dan kekuasaan Tuhan adalah Hari Sabat-Nya yang kudus, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tanda binatang itu – musuh Tuhan – adalah sebuah hari yang dipercaya sebagai hari yang kudus. Mari kita lihat apa betul begitu.

7 (Bandingkan Kejadian 17:11 dengan Roma 4:11 dan Wahyu 7:3 dengan Yehezkiel 9:4.)

3. Apa yang diakui Kepausan sebagai tanda atau lambang kekuasaannya?
Jawab: Perhatikan kutipan dari salah satu katekismus Katolik berikut:
“Pertanyaan: Apa ada cara untuk membuktikan bahwa Gereja memiliki kuasa untuk mendirikan tugu peringatan ajaran-ajarannya?
“Jawab: Andai ia tak memiliki kuasa itu, ia tidak mungkin berhasil melakukannya di mana semua religionis modern sepakat dengannya — ia tidak mungkin berhasil membuat pemeliharaan hari Minggu, hari pertama menggantikan pemeliharaan Sabtu hari ketujuh, sebuah perubahan yang tidak memiliki otoritas Alkitab.”8
 
Jadi di sini Kepausan mengatakan bahwa dia mengubah Sabat menjadi Hari Minggu (hari pertama) dan bahwa hampir semua gereja menerima hari suci yang baru.
Dengan ini, kepausan mengklaim bahwa “Hari Minggu sebagai hari suci” adalah tanda atau lambang kekuasaan dan wewenangnya..
____________
8 Stephen Keenan, A Doctrinal Catechism [FRS No. 7.], (edisi ke-3 Amerika, direvisi: New York, Edward Dunigan & Bro., 1876), hal. 174.

4. Apakah Tuhan menubuatkan di Alkitab bahwa akan ada perubahan semacam itu?
Jawab: Ya! Dalam menggambarkan Antikristus di Daniel 7:25, Tuhan mengatakan bahwa ia “berusaha mengubah waktu dan hukum.”

A. Bagaimana Kepausan mencoba mengubah Hukum Tuhan? Dalam tiga cara: Di dalam katekismus, Kepausan telah (1) membuang Hukum kedua yang melarang manusia menghormati patung, dan (2) memperpendek Hukum keempat (Sabat) dari –77 kata menjadi sangat sedikit. Hukum Sabat (Keluaran 20:8-11) jelas mengidentifikasi Sabat sebagai hari ketujuh tiap pekan. Hukum yang sudah diubah Kepausan berbunyi: “Ingatlah dan kuduskan hari Sabat.” Kalau ditulis begini, hari Sabat bisa berarti hari apa pun. Dan, akhirnya, Kepausan (3) membelah Hukum nomor sepuluh menjadi dua bagian, diubah menjadi hukum nomor sembilan dan sepuluh.

B. Bagaimana Kepausan mencoba mengubah waktu? Dalam dua cara: (1) Dia mengubah waktu untuk ber-Sabat dari hari ketujuh Sabtu menjadi hari pertama hari Minggu (2) Dia juga mengubah perhitungan waktu Tuhan bagi pembukaan dan penutupan Sabat. Gantinya menghitung hari Sabat dari matahari terbenam Jumat sore hingga matahari terbenam Sabtu petang sebagaimana yang diperintahkan Tuhan (Imamat 23:32), Kepausan mengadopsi kebiasaan Roma kafir yang menghitung hari dari tengah malam hingga tengah malam. Tuhan menubuatkan bahwa “perubahan-perubahan” ini akan diusahakan oleh binatang itu, atau Antikristus.

Perhatikan yang berikut dari katekismus Katolik:

“Pertanyaan: Hari apa hari Sabat itu?

Jawab: Sabtu adalah hari Sabat.

Pertanyaan: Kenapa kita kuduskan hari Minggu dan bukan Sabtu?

Jawab: Kita menguduskan Hari Minggu gantinya Sabtu karena Gereja Katolik memindahkan kekudusan dari Sabtu ke Minggu.”9

Berikut pernyataan dari Vatikan lagi: “Gereja ada di atas Alkitab, dan pemindahan pengudusan Sabat dari Sabtu ke hari Minggu adalah bukti positif dari fakta itu.”10

Dalam kutipan-kutipan di atas, Kepausan menyatakan bahwa tindakannya dalam mengubah perbaktian Sabat ke ibadah hari Minggu adalah bukti bahwa wewenangnya lebih besar, atau “di atas”, Alkitab.
_____________________________
9 Peter Geiermann, The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (St. Louis, B. Herder Book Co., edisi tahun 1957), hal. 50.
10 The Catholic Record (London, Ontario, Canada, 1 Sep 1923).

5. Bagaimana mungkin ada orang yang berani mengubah hari kudus Tuhan?
Jawab: Kalau kita tanyakan hal ini pada Kepausan: “Apakah Anda sekalian betul-betul sudah mengubah Sabat ke hari Minggu?” Maka jawabnya adalah, “Ya, memang kami sudah melakukannya. Itu lambang atau tanda otoritas dan kekuasaan kami.
Coba kita tanyakan, “Bagaimana mungkin Anda berani melakukannya?

Ini pertanyaan penting. Tapi pertanyaan yang diajukan Kepausan kepada golongan Protestan malah jauh lebih penting. Tolong baca dengan teliti.
“Anda katakan Sabtu adalah hari Sabat Yahudi, tapi hari Sabat umat Kristiani sudah diubah ke hari Minggu. Diubah! oleh siapa? Siapa yang punya wewenang untuk mengubah perintah langsung dari Tuhan Yang Maha Kuasa? Bila Tuhan mengatakan, ‘Kuduskanlah hari Sabat… hari ketujuh’, siapa yang berani bilang, ‘Oh, tidak, kalian boleh kerja dan melakukan segala bentuk bisnis duniawi pada hari ketujuh, tapi kalian mesti rayakan hari pertama sebagai gantinya’? Ini adalah pertanyaan yang penting, yang saya tak tahu bagaimana Anda akan menjawabnya.

Anda orang Protestan, dan Anda mengaku mengikuti Alkitab dan hanya Alkitab saja; tapi dalam masalah yang begitu penting seperti pengudusan satu hari dari yang tujuh sebagai hari kudus, Anda menentang kata-kata Alkitab yang sangat jelas, dan menempatkan suatu hari lain menggantikan hari yang diperintahkan Alkitab. Perintah untuk menguduskan hari ketujuh adalah salah satu dari 10 Hukum; Anda yakin bahwa ke-9 lainnya masih berlaku; siapa yang memberi Anda wewenang untuk mengubah hukum ke-4? Jika Anda konsisten dengan prinsip Anda, jika Anda betul-betul mematuhi Alkitab dan Alkitab saja, Anda seharusnya bisa menunjukkan satu bagian saja dari Perjanjian Baru yang mengatakan hukum keempat sudah diubah.” 11
————————————
11 Library of Christian Doctrine: Why Don’t You Keep Holy the Sabbath-Day? (London: Burns and Oates, Ltd.), halaman 3, 4.
Tragisnya, baik organisasi Katolik maupun golongan Protestan ternyata bersalah pada Penghakiman Tuhan akibat menolak Sabat Tuhan yang kudus – tanda identifikasi-Nya (Yehezkiel 20:20).

6. Apa amaran keras yang diberikan Tuhan mengenai Hukum-Nya dan tanda-Nya atau meterai-Nya?
Jawab:

  1.  Tuhan mengamarkan pemimpin agama agar jangan menyebabkan umat tergelincir dengan mengatakan bahwa ada bagian dari 10 Hukum yang tidak penting (Maleakhi 2:7-9). Misalnya, ada beberapa pendeta yang mengajarkan, “Tidak jadi soal hari apa yang kamu kuduskan.”
  2.  Tuhan mengamarkan orang-orang yang meng-inginkan pemimpin mereka mengajarkan dongeng-dongeng indah dan bukannya kebenaran tentang Hukum-Nya (Yesaya 30:9, 10; 1 Timotius 4:7; 2 Timotius 4:3, 4; Ibrani 2:1).
  3.  Tuhan mengamarkan orang-orang terhadap hati yang membatu akibat menolak kebenaran Hukum-Nya (Zakharia 7:12; Ibrani 3:8, 15; 4:7).
  4.  Tuhan mengamarkan orang-orang yang mengatakan bahwa kelihatannya “aneh” (asing) untuk mematuhi 10 Hukum – berhenti bekerja pada hari Sabtu, misalnya (Hosea 8:12).
  5.  Tuhan menyatakan bahwa tragedi, masalah, dan penderitaan di bumi timbul karena umat-Nya menolak mematuhi Hukum-Nya – dan malah berusaha mengubahnya (Yesaya 24:4-6).
  6.  Tuhan mengamarkan pemimpin agama yang menolak mengabarkan tentang nubuatan akhir zaman (Yesaya 29:10, 11).
  7.  Tuhan mengamarkan bahwa para pemimpin yang mengajarkan bahwa tak ada perbedaan antara hal-hal yang kudus (misalnya hari Sabat Tuhan yang kudus yaitu hari Sabtu) dan hal-hal biasa (seperti hari Minggu) akan menghadap api murka-Nya (Yehezkiel 22:26, 31).

7. Wahyu 13:16 mengatakan bahwa orang-orang akan menerima tanda binatang itu di dahi atau di tangan. Apa artinya?
Jawab: Dahi melambangkan pikiran / akal budi (Ibrani 10:16). Seseorang akan diberi tanda di dahi jika dia memilih untuk menguduskan hari Minggu. Tangan melambangkan perbuatan (Pengkhotbah 9:10). Seseorang akan diberi tanda di tangan bila dia bekerja pada Hari Kudus Tuhan (Sabtu) atau ikut-ikutan berhenti bekerja pada hari Minggu, karena alasan praktis (pekerjaan, keluarga, dll.) Tanda atau meterai itu, baik yang milik Tuhan atau binatang, tidak akan bisa dilihat mata jasmani. Pada dasarnya, Anda akan memberi tanda pada diri Anda sendiri dengan menerima salah satu dari dua ini: meterai Tuhan – Sabtu, atau tanda binatang – Minggu. Walau tak bisa dilihat orang lain, Tuhan tahu siapa yang memiliki tanda yang mana (2 Timotius 2:19).

8. Menurut Yesaya 58:1, 13, 14, apa pekabaran penting yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya di akhir zaman?
“Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka…” “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, … maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN.” (Yesaya 58:1, 13, 14).

Jawab: Tuhan berkata, “beritahukanlah kepada “umat-Ku” bahwa mereka (barangkali tanpa sadar) sedang berdosa karena menginjak-injak hari kudus-Ku, dan minta mereka berhenti melanggar Sabat-Ku supaya Aku bisa memberkati mereka. Serukanlah kuat-kuat supaya mereka bisa mendengar!”
Perhatikan bahwa malaikat ketiga di Wahyu 14:9-12, yang membawa pekabaran tentang tanda binatang, juga berkata dengan suara nyaring (ayat 9). Pekabaran ini terlalu penting untuk dianggap sebagai pekabaran biasa. Ini adalah masalah hidup-atau-mati. Tuhan berkata, domba-domba-Nya, atau umat-Nya, akan mengikut Dia bila dipanggil oleh-Nya. (Yohanes 10:16, 27; Wahyu 18:4).

9. Apakah orang-orang yang sekarang ini beribadah pada hari “Minggu” (Sunday) dan menganggapnya sebagai hari suci sudah memiliki tanda binatang itu?
Jawab: Tidak! Tak ada seorang pun yang memiliki tanda binatang sebelum Ibadah Minggu menjadi Undang-undang yang dipaksakan. Pada waktu itu (sebentar lagi), barulah orang-orang yang memutuskan untuk mengikuti ajaran-ajaran dongeng binatang itu dan beribadah pada hari Minggu (hari kudus-yang-palsu dari si binatang) akan menerima tanda binatang itu.
Orang-orang yang mengikut Tuhan dan mematuhi kebenaran-Nya akan menguduskan hari Sabat-Nya dan menerima meterai-Nya. Orang-orang yang memutuskan untuk menolak tanda binatang itu di masa depan harus berdiri di bawah panji Sabat Tuhan sekarang juga. Kuasa-Nya disediakan bagi orang-orang yang mentaati Dia (Kisah Para Rasul 5:32). Tanpa Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5). Bersama-Nya, segala sesuatu adalah mungkin (Markus 10:27).

10. Menurut kitab Wahyu, siapa yang secara spesifik dilihat Yohanes di kerajaan Tuhan yang abadi?
Jawab: Jawabannya rangkap-tiga dan sangat jelas:

  1.  Orang-orang yang memiliki meterai Tuhan, atau tanda-Nya (Sabat-Nya), pada dahi mereka (Wahyu 7:3).
  2.  Orang-orang yang telah menolak binatang itu atau patungnya dan yang menolak menerima tanda atau namanya pada dahi mereka (Wahyu 15:2).
  3.  Orang-orang yang – sekarang ini dan selamanya – mau mengikuti Anak Domba itu ke mana pun dituntun, percaya pada-Nya seratus persen dalam segala hal (Wahyu 14:4).

Tak ada jalan lain.

11. Apa yang dikatakan Tuhan pada umat-Nya sekarang ini?
“Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12).
Jawab: Sungguh suatu janji yang indah! Jika kita mengikut Dia, kita tidak akan berakhir dalam kegelapan, tapi malah akan memiliki terang kebenaran. Tak ada yang lebih hebat dari ini! Lebih jauh lagi, mengikuti Dia dan memelihara Sabat-Nya akan menempatkan meterai Tuhan pada dahi kita dan melindungi kita dari malapetaka mengerikan (Mazmur 91:10) yang akan menimpa orang-orang yang tidak patuh pada 10 Hukum (Wahyu 16). Juga akan menandai kita sebagai umat yang siap diangkat pda waktu kedatangan-Nya. Sungguh suatu perlindungan dan jaminan indah yang telah diberikan Tuhan pada kita!
Amaran Mendesak

Anda akan menemukan beberapa informasi mengejutkan selagi Anda mempelajari tiga pelajaran terakhir dari sembilan pelajaran yang membicarakan tentang pekabaran tiga malaikat di Wahyu 14:6-14. Pelajaran-pelajaran itu akan menjelaskan (1) peran Amerika Serikat dalam pertempuran terakhir di bumi, (2) bagaimana gereja-gereja dan agama-agama di dunia akan berperan, (3) apa kondisi-kondisi dunia yang akan memicu pertempuran terakhir di bumi, dan (4) strategi Setan yang menakjubkan dalam menjerat miliaran orang.

Barangkali Anda penasaran apa komentar gereja-gereja Protestan mengenai pengakuan Kepausan dalam mengubah Sabat menjadi Minggu. Kutipan-kutipan yang tampak pada bagian “Pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab” di pelajaran ini akan menyediakan jawaban-jawaban yang mengejutkan.

12. Tuhan meminta Anda memutuskan untuk mulai merayakan Sabat hari ketujuh-Nya (Sabtu) sebagai hari kudus-Nya dan mengikuti-Nya ke mana pun Dia menuntun Anda. Apa jawab Anda?

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

 

Daniel 7

Wahyu 13

Babilon

Singa (ayat 4)

Mulut Singa (ayat 2)

Medo-Persia

Beruang (ayat 5)

Kaki Beruang (ayat 2)

Yunani

Macan Tutul (ayat 6)

Serupa dengan Macan Tutul (ayat 2)

Roma

Binatang Bertanduk 10 (ayat 7)

Bertanduk 10 (ayat 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *