Tidak Ada Waktu

1300798_54195916_b

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”
(Pengkhotbah 3:1).

   [AkhirrZaman.org] Banyak di antara kita hidup dalam suasana yang sangat tegang, yang dipenuhi dengan begitu banyak yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Bunda Teresa mengatakan, “Saya rasa bahwa saat ini dunia sedang jungkir balik dan sedang menderita karena kasih dalam keluarga dan rumah tangga. Kita tidak ada waktu untuk bersama dengan anak-anak, kita tidak ada waktu untuk satu sama lain. Tidak ada waktu untuk menikmati kebersamaan satu dengan yang lain.”

    Di daerah tertentu, keinginan untuk “lebih maju”, mendapat uang, dan menjadi “sukses” mendominasi segala-galanya sehingga mengorbankan pernikahan, kehidupan keluarga, dan bahkan kesehatan. Tentunya, bekerja keras, melakukan yang terbaik, berusaha mencari nafkah, dan berusaha memenuhi kebutuhan diri dan keluarga adalah sesuatu yang baik; Alkitab pun tidak suka pemalas (Amsal 6:9; 13:4; 2 Tesalonika 3:10). Namun, kita bisa saja melakukan yang baik itu melebihi takaran yang tepat sehingga kita sendiri serta semua yang kita kasihi malah jadi menderita. Kita sering mendengar ayah yang selalu bekerja dan membuat alasan bahwa dia bekerja “demi keluarganya”, padahal pada ujungnya, keluarga itu juga yang disakiti oleh ketidakhadiran sang ayah yang berkepanjangan.

    Sejak awal, bahkan pada saat bumi ini belum jatuh dalam dosa, rencana Allah bagi manusia adalah untuk bekerja. Dan beristirahat dari bekerja. Khususnya sekarang, sebagai makhluk berdosa yang telah dijauhkan dari pohon kehidupan beberapa ribu tahun yang lalu, tubuh kita memiliki keterbatasan,  sehingga membutuhkan istirahat.

    Dalam Markus 6:30-32, 45-46, Yesus dan para muridnya beristirahat. Dia tahu bahwa tubuh-Nya memerlukan waktu untuk disegarkan kembali. Kita pun demikian, memerlukan waktu untuk istirahat. Kebiasaan mencuri waktu tidur pada akhirnya akan mengakibatkan kerugian fisik dan emosi. Walaupun masih muda, sehat, dan kuat, tubuh membutuhkan istirahat. Cepat atau lambat, gaya hidup yang tidak bertarak akan merugikan kita.

    Hal-hal apakah yang membuat Anda bekerja paling keras? Apa pun hal-hal ini, betapapun baik dan mulianya hal tersebut, tanyakan pada diri Anda apakah itu layak untuk menggilas kesehatan Anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *