Okultisme GLOBAL

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Di kalangan agama-agama dunia dikenal suatu usaha tradisional untuk mencari “jalan lurus” dengan penguasaan kekuatan alam semesta melalui okultisme/perdukunan (kebatinan dan mistik) seperti Yoga, Tai Chi, nujum/ramalan, rajah tangan (palmistry), perbintangan (astrologi/horoscope), dan seterusnya. Di kalangan modern dikenal usaha serupa dalam kemasan berbeda seperti Mind Power, Human Potential Development, New Consciousness Movement, Creative Imagination, Self Motivation, Transformation Movement, dan ratusan bentuk lainnya. Jalan pembenaran melalui kekuatan-kekuatan magis dan okultisme agama-agama dunia ini secara nyata telah mengalami kebangkitan globalnya, baik okultisme secara tradisional konvensional maupun dalam bentuk neo-spiritualisme. Disini kita melihat bahwa okultisme bukanlah kepercayaan kuno yang sudah berlalu, tetapi merupakan suatu system religi yang selalu ada dan berkembang di setiap tahapan budaya manusia. Okultisme telah menjadi “kebutuhan pokok” spiritual manusia dunia. Disinilah The New Age Movement mengambil peran besar dalam menyesatkan manusia (artikel terkait: The New Age Movement).

Kekuatan-kekuatan magis melalui berbagai praktek okultisme dapat ditemui di bagian manapun di dunia ini. Baik dalam masyarakat yang memang kental dengan tradisi budaya okultisme maupun masyarakat sekular modern. Ramalan nasib, rajah tangan, dan perbintangan bahkan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dunia. Spiritisme jenis ini telah diterima semua orang, menjadi budaya universal yang bahkan sudah menjadi konsumsi anak-anak diseluruh dunia.

Berkat atau kutuk bisa dihasilkan oleh perbuatan manusia dalam mengolah kekuatan magis untuk tujuan-tujuan tertentu. Sudah menjadi anggapan umum bahwa ketika kekuatan magis tersebut ditujukan untuk kebaikan, maka akan disebut sebagai “white magic”, misalnya penyembuhan penyakit, keamanan, mencari jodoh, kelancaran bisnis, dan seterusnya. Dan ketika kekuatan magis tersebut digunakan untuk tujukan kejahatan, maka akan disebut “black magic”, misalnya mengirimkan sakit penyakit, membunuh orang, menjatuhkan seseorang dari kedudukannya, menyebarkan kerusuhan, dan seterusnya. Dalam dualisme ini kita melihat penyesatan Iblis di dalam pemanfaatan kekuatan-kekuatan spiritual tersebut. Begitu banyak tradisi dan agama dunia yang membenarkan praktek okultisme asalkan untuk tujuan kebaikan. Padahal kita ketahui tidak ada kebenaran yang berasal dari Iblis, apapun bentuk kebaikannya selama itu bersumber dari alam roh kegelapan Iblis adalah kejahatan. Dia adalah pencuri, pembunuh, dan pembinasa, dan barangsiapa melakukan kebaikan dengan memakai sumber Iblis berarti melakukan kehendak Iblis, dan itu kejahatan yang keji dihadapan Tuhan.

“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yohanes 8:44).

INDUSTRI RAKSASA

Pada masa sekarang ini praktek-praktek spiritisme seperti astrologi, sihir, nujum/ramalan, bahkan pengobatan alternative oleh paranormal telah menjadi suatu usaha bisnis yang besar. Data terakhir di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 40.000 orang yang bekerja “full-time” di bidang ini (meningkat hampir 400 persen dalam 10 tahun terakhir), dan sedikitnya 350.000 orang lainnya bekerja “part-time” di bidang okultisme, paranormal, dan astrologi (meningkat 200 persen dalam 10 tahun terakhir). Angka-angka tersebut merupakan angka resmi yang dalam realitasnya bisa jauh lebih tinggi dari pada itu. Di Brazil kehidupan spiritualisme yang okultis semakin berkembang pesat ditandai dengan tumbuhnya begitu banyak “bidat” keagamaan yang menyimpang dan bertendensi klenik. Di Inggris sebanyak 6000 orang ahli sihir terlibat dalam pertemuan-pertemuan secara teratur untuk membuat strategi-strategi bisnis yang baru. Bila di hitung secara global maka keterlibatan manusia kepada hal-hal yang okultis dan klenik ini tidak terhitung lagi banyaknya.

Di China dan India misalnya, juga di Afrika dan belahan dunia lainnya, terutama di wilayah Negara-negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa (Afrika Tengah – Amerika Tengah – dan Indonesia) merupakan basis spiritisme terbesar di dunia dimana okultisme dan klenik telah menjadi bagian dari tradisi budaya manusia yang sangat akrab dalam hidup keseharian. Di Indonesia, seperti pada umumnya terjadi di dalam masyarakat klenik, budaya ini telah menjangkau segenap lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat bawah sampai pejabat Negara. Membangun rumah harus selamatan dengan bubur merah, bubur putih, harus mengibarkan bendera, membangun jembatan harus ada korban kepala kerbau, bahkan di dalam pernikahan harus mandi air kembang, menginjak telor, dan seterusnya. Begitu akrabnya hal-hal ini kita lihat disekitar kita sehingga kita tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang salah. Budaya, kebiasaan, dan tradisi dipakai Iblis sebagai kemasan penipuannya sejak ribuan tahun yang lalu.

Pada kenyataannya okultisme sejauh ini telah menjadi industri yang menghasilkan bermilyar-milyar dolar diseluruh dunia. Satu contoh, di Perancis telah terjadi peningkatan penghasilan bisnis para astrolognya. Diperkirakan mereka menghasilkan 650-850 juta dolar setahun yang menghidupi sekitar 60 ribu sampai 80 ribu astrolog. Organisasi-organisasi mereka dirikan dalam setiap strata kehidupan manusia. Buku-buku dan majalah-majalah mereka terbitkan, diantaranya yang paling terkenal adalah majalah “Occult Trade Review”, dan buku-buku best seller seperti “The Stock Market and Witchcraft” (Bursa Saham Dan Ilmu Sihir), juga “Sexual Power Through Witchcraft” (Daya Sex Melalui Ilmu Sihir), dan banyak lagi. Jika pada semua industri tersebut ditambahkan juga produksi Kartu Tarot, Paket-paket Astrologi, Papan-papan Ouija, sampai stiker-stiker okultisme yang dijual diseluruh dunia setiap harinya, maka jumlah penghasilan kerajaan Lucifer dalam industri ini akan mencapai angka yang mengejutkan siapapun.

Jenis industri klenik semacam ini memang tidak dikenal dalam sekolah-sekolah bisnis manapun, tetapi kehadirannya telah melibatkan sekian milyar manusia melalui metode-metode spiritual yang lebih pasti dari semua ilmu pasti manusia. Kekuatan spiritual kerajaan Iblis menjadi pendukung utama penyebaran industri ini, dan hal ini sudah dimulai sejak “menara Babel” ribuan tahun yang lalu tanpa seorangpun mampu mencegahnya. Kitab Suci telah menubuatkan: “…mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana” (Kejadian 11:6b).

KECERDASAN IBLIS

Dalam hirarkhi kerajaan bisnis Iblis, Lucifer menduduki jabatan tertinggi, mungkin semacam Presiden Komisaris. Ia dibantu oleh setan-setan penguasa wilayah melalui murid-murid manusianya. Mereka menghimpun segala daya dan cara untuk membangun jumlah pengikut sesuai dengan “target market” mereka. Tujuan akhirnya adalah membawa sebanyak mungkin manusia untuk neraka. Dan tidak diragukan lagi bahwa mereka sangat professional dalam menjalankan tipu daya dan penyesatannya. Lucifer adalah makhluk yang paling cerdas di alam semesta dalam hal dusta (ia adalah bapak pendusta). Ada dua sebabnya, pertama pemberontakan yang dilakukannya dengan menipu sepertiga malaikat disorga, dan kedua, ia telah belajar banyak karena telah hidup begitu lamanya. Sesungguhnya ia menggunakan kecerdasannya untuk mencapai tujuan jahatnya. Dan kecerdasan yang super ini menjadikan ia musuh yang sangat tangguh bagi gereja Tuhan di bumi. Disamping itu, kerajaan Iblis juga memiliki pemerintahan yang sangat efisien. Sasarannya telah dipikirkannya baik-baik. Ia juga mengatur jaringan hirarkhi roh-roh jahatnya lebih baik daripada managemen perusahaan manapun di dunia. Ia sangat tahu kapan harus bersikap fleksibel untuk menyesuaikan strateginya di dalam keadaan yang berubah-ubah. Bahkan pengetahuan Iblis tentang kekristenan membuat dia memenuhi syarat untuk di tahbiskan sebagai pendeta di banyak gereja. Yesus Kristus telah memberi peringatan tentang datangnya banyak mesias palsu, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, dan gembala-gembala palsu di ujung akhir zaman ini. Iblis akan berada dibelakang mereka sebagai pendukung utama, dan melalui mereka ia akan berusaha untuk menawarkan teologinya sendiri dengan memasukkan ajaran spiritisme, sihir dan segala bentuk penyembahan berhala (okultisme) dalam kemasan menarik.

“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka” (1 Timotius 4:1-2).

PARA DUKUN, MOTIVASI, dan KERAJAANNYA

Para pelaku okultisme ini memiliki kekuatan magis melalui hubungan mereka dengan roh-roh kegelapan dari dunia orang mati. Mereka percaya bahwa roh-roh orang mati selalu berada di dekat manusia hidup, mereka dipercaya dapat menghibur, memberi petunjuk, menolong, dan dapat juga diminta untuk membalas dendam, menghantui, mengancam, dan mengganggu. Pada dukun-dukun tertentu diberikan spesialisasi misalnya kemampuan untuk meramal, menyembuhkan penyakit, mendatangkan kekayaan atau kekuasaan, memberi jodoh, dan seterusnya. Secara tradisional kekuatan spiritual mereka biasanya di dapat dari wangsit melalui proses bertapa, berpuasa, pembacaan mantera atau jampi-jampi yang menyertakan korban, sesajen, ataupun jimat-jimat. Ritual-ritual tertentu dilakukan seperti tari-tarian, tabuhan bunyi-bunyian, dan sebagainya. Seorang dukun atau paranormal biasanya dikultuskan sebagai seorang guru ataupun lainnya oleh kelompok pendukung/pengikut yang fanatik. Secara modern pengalaman spiritual dalam prinsip-prinsip okult yang sama dilakukan, hanya mengubah kemasan dan penampilannya. Dari ritual di hutan atau di gunung kepada ritual di hotel bintang lima, dari musik-musik tradisi kepada musik tekno-punk, dari kumpulan orang berjubah hitam berkuda kepada kumpulan orang berdasi bermobil mewah, dari penampilan seram seorang dukun kepada ahli sulap professional berkepala botak, juga ahli kebatinan yang buka counter di mall-mall, dan paranormal peramal gemuk yang mengiklankan diri di televisi dan dapat dihubungi dengan SMS (ketik REG spasi NAMA, dan seterusnya), dan seterusnya.

Seseorang biasanya pergi ke dukun/paranormal atau apapun namanya, untuk minta berkat fisik dan materi seperti kesehatan, kekayaan, atau untuk mencapai tujuan tertentu seperti jabatan tinggi, pangkat, usaha maju, mendapat jodoh, ataupun ingin mengetahui nasib. Tetapi semua keinginan tersebut lebih banyak ditujukan untuk kepentingan diri sendiri. Egoisme menjadi dasar dari segala keinginan mereka. Dan memang peran dukun/paranormal lebih banyak menolong kemajuan dan keberuntungan perorangan daripada kesejahteraan masyarakat. Lebih berorientasi pada sikap untung sama untung. Kelompok kami (Cherubims) memiliki cukup banyak pengalaman berurusan dengan dukun-dukun dalam tingkat hirarkhi tinggi/tertinggi ketika merobohkan kekuatan kerajaan kegelapan yang bekerja atas seorang calon presiden. Memang, saat pemilihan presiden tiba, dukun dan paranormal menjadi laku keras seperti pisang goreng. Sudah menjadi rahasia umum, para pejabat atau calon pejabat dari level rendah sampai tertinggi juga menyertakan para dukun untuk mencapai ambisi-ambisi politik mereka. Sudah menjadi hal umum bila pejabat pemerintah mempunyai hubungan erat dengan para dukun. Bahkan ada pejabat yang secara rutin mengunjungi dukun-dukun untuk mempertahankan jabatannya. Dan penentu keberhasilan mereka sangat bergantung kepada pekerjaan para dukun daripada dukungan politik dari rakyatnya. Di alam roh terjadi peperangan antar mereka, dukun melawan dukun dalam segala hirarkhinya. Pemilihan kepala desapun bisa menjadi arena perang dukun. Bagi mereka yang tidak mengerti hal ini akan terlihat seperti setan melawan setan namun sesungguhnya hal itu tidaklah demikian karena Kitab Suci menyatakan kerajaan Iblis itu kuat karena mereka tidak terpecah.

BERHALA YANG MENGIKAT

Dalam memanfaatkan kekuatan magis melalui praktek okultisme, seseorang biasanya diikat oleh beberapa ketentuan atau persyaratan tertentu yang dapat berakibat celaka bila dilanggar. Pantangan dan tabu akan mengikat manusia tersebut selama hidupnya, ia berada dibawah kontrol Iblis. Bahkan keterlibatan dalam praktek-praktek okultisme itu akan memenjara kehidupan kita kedalam apa yang disebut sebagai “kuasa kerajaan kegelapan”.  Okultisme  membawa manusia masuk kedalam ikatan penyembahan berhala. Dan segala keterlibatan manusia kepada berhala menjauhkan manusia itu dari Tuhan. Rasul Yohanes telah memperingatkan:

“anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” (1 Yohanes 5:21).

Faktanya, banyak orang Kristen yang kehidupannya dipenuhi oleh berhala, sadar atau tidak. Tradisi orang-orang tua merupakan salah satu penyebabnya. Kebiasaan ala dunia juga memberi pengaruh besar. Kesukaan membaca ramalan bintang misalnya, dapat menjadi awal dari keterikatan seseorang terhadap berhala. Kebiasaan untuk mempertanyakan sesuatu masalah kepada paranormal, Feng Shui, minta kesembuhan, membaca nasib, melancarkan rezeki, naik pangkat dan jabatan, secara langsung mengikat diri kepada kerajaan Iblis. Perlunya kita memutuskan semua jenis okultisme yang pernah dilakukan keturunan-keturunan diatas kita. Firman Tuhan mengatakan:

“Maka Aku berkata kepada anak-anak mereka di padang gurun: Janganlah kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan ayahmu dan janganlah berpegang pada peraturan-peraturan mereka dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala mereka. Akulah TUHAN, Elohim-mu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia” (Yehezkiel 20:18-19).

Keterikatan spiritual kegelapan seringkali tidak disadari atau dianggap sebagai sesuatu yang tidak berbahaya bagi banyak orang Kristen. Bahkan jarang orang memikirkannya sehingga pendalaman akan hal ini sering juga dianggap sebagai perilaku tidak normal dan aneh. Apa yang dinyatakan dan digambarkan dalam banyak kasus di Perjanjian Lama dan apa yang dilakukan Yesus sendiri dalam perjalanan pelayanannya akhirnya hanya dianggap sebagai penggambaran-penggambaran visual yang mengetengahkan pengertian abstraktis yang bermakna filosofis (dalam hal ini siapa yang tidak normal dan aneh?). Jelas dan tidak dapat disangkal lagi, bahwa manusia yang masuk dalam aktifitas spiritisme akan menuai konsekwensi spiritual yang mengikat dan memenjara seluruh kehidupan luarnya. Itu sebabnya Tuhan melarang umat-Nya untuk berhubungan dengan segala jenis okultisme/perdukunan. Kalau anda pernah minta kekayaan ke gunung Kawi, misalnya, selama anda belum bertobat dan menyelesaikannya, maka ikatan spiritual kegelapan itu tetap memenjara anda, tidak perduli jabatan anda sekarang sebagai penginjil atau gembala. Semakin kita mengerti dimensi roh semakin kita berhati-hati untuk melakukan sesuatu yang bisa berakibat secara spiritual.

“Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Elohim-mu” (Imamat 19:31).

“Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya” (Imamat 20:6).

“Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati” (Ulangan 18:10-11).

“Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,” maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Tuhan-nya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?” (Yesaya 8:19).

MODERNISASI OKULTISME

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur kita keterbukaan pada hal-hal “batin” membuat masyarakat juga sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman membuat kecenderungan kepada okultisme menjadi makin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan peradaban Kristen. Istilah “perdukunan/occult” sendiri sangat samar, mencakup secara luas hal-hal yang dianggap rahasia, tersembunyi, mistik dan metafisik dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa. Pada umumnya, hal-hal berikut ini dianggap tercakup dalam okultisme:

Spiritisme: Kepercayaan bahwa manusia dapat berhubungan dengan dunia orang mati (roh orang mati) dalam rangka mencari wahyu dari dunia seberang sana.

Astrologi: Kepercayaan bahwa masa depan seseorang arau sesuatu dapat dibaca dengan mempelajari letak dan hubungan matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet yang mempengaruhi seseorang atau sesuatu tersebut.

Horoskop: Perkembangan astrologi yang meramal berdasarkan peta zodiac. Nasehat-nasehat diberikan berdasarkan ramalan peristiwa-peristiwa masa depan.

Clairvoyance: Kepercayaan bahwa orang tertentu memiliki kemampuan ekstra indra (ESP = extra sensory perception), yang membuatnya sanggup melihat yang tidak kasat mata.

Peramal nasib: Meramalkan nasib atau masa depan dengan melihat garis-garis telapak tangan, permainan kartu, daun teh, bola kristal, tanggal lahir, dan sebagainya.

Pedukunan: Sistem agama sesat ini berakar pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan kuno walaupun dapat ditampilkan secara modern. Dukun-dukun atau paranormal dengan upacara, alat, mantera, dan syarat tertentu, berdasarkan kitab-kitab gaibnya, berhubungan dan mencoba mengendalikan kekuatan-kekuatan gaib.

Biasanya banyak orang yang terlibat dalam praktek okultisme di atas, terlibat pula dalam penyalahgunaan obat bius dan musik-musik setan, dan pelanggaran-pelanggaran norma susila, Obat-obat bius dianggap sebagai sarana untuk membawa mereka kepada bentuk “kesadaran yang lain”, atau masuk (trans) kedalam alam gaib/roh Iblis.

LARANGAN TUHAN

“Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Elohimmu, menghalau mereka dari hadapan Tuhan, Elohimmu” (Ulangan 18:10-12).

“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim” (Galatia 5:19-21).

“Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai” (1Tawarikh 10:13,14).

Kitab Wahyu 21:8 berisi penghakiman terhadap mereka yang melakukan kebiasaan okultisme: “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua”. Dalam ucapan hukumannya terhadap Babel di Yesaya 47:11-15, Tuhan menyebut suatu daftar panjang kebiasaan-kebiasaan occult bangsa itu dan penghakimannya: “Tetapi malapetaka akan menimpa engkau, engkau tidak tahu mempergunakan jampimu terhadapnya; bencana akan jatuh atasmu, engkau tidak sanggup menampiknya dengan mempersembahkan korban; kebinasaan akan menimpa engkau dengan sekonyong-konyong, yang tidak terduga olehmu. Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan. Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.

Kitab Suci, mengamarkan bahwa segala sesuatu yang membuat gereja Tuhan menyimpang atau berpaling dari Elohim melalui tindakan/perbuatan yang bersifat okultis haruslah ditolak karena kebenaran tidak dapat dikompromikan. Tuhan dan Kerajaan-Nya adalah sesuatu yang spiritual, gereja diajar untuk memelihara kehidupan dan hubungan spiritualnya dengan Tuhan, dan bukan dengan roh yang lain. Gereja harus mampu untuk membedakan ”apakah mereka berasal dari Elohim; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yohanes 4:1).

Pegangan kita sebagai gereja Tuhan yang hidup bukanlah kekuatan dari Iblis yang diperoleh melalui berbagai praktek penyembahan berhala dan okultisme melainkan didalam Tuhan. “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:21); “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, bukan apa kata manusia, bukan juga dukun-dukun dan paranormal-paranormal, bukan pada ramalan-ramalannya, dan bukan kepada roh-roh Iblis yang bergerak dibelakangnya. Pengharapan kita hanya kepada Yesus Kristus, Dialah jawaban atas segala masalah bahkan setiap kerinduan kita, so…it is better to trust in the LORD than to put confidence in man (Psalm 118:8). “Terpujilah Elohim, Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan yang diteguhkan oleh Roh Kudus” (1 Petrus 1:3).

Artikel asli oleh: Roy pratomo – CherubimS Prophetic Ministry

Sumber: http://www.cherubimsonline.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *