Bagaimana Cara Obat Bekerja?

akhir zaman

Obat Tidak Menyembuhkan
[AkhirZaman.org] “Obat tidak menyembuhkan penyakit; obat hanya mengubah bentuk dan lokasi dari penyakit… Ketika obat dimasukkan ke dalam sistem, untuk beberapa saat ia akan tampak memberikan efek yang menguntungkan. Sebuah perubahan mungkin saja terjadi, namun penyakitnya tidak tersembuhkan. Penyakit itu akan menampakkan dirinya dalam bentuk yang lain . . Penyakit yang menjadi penyebab diberikannya obat tersebut mungkin akan hilang, namun akan datang lagi dalam bentuk yang berbeda, seperti penyakit kulit, sariawan, persendian yang sakit, dan kadang dalam bentuk lain yang lebih berbahaya dan mematikan . . Alam terus bergumul, dan si pasien menderita oleh berbagai penyakit, sampai usahanya mogok, dan kematian mengikuti.”
— Ellen White, How to Live, hal.60.

Bagaimana Obat Bekerja?
Bagaimana obat bekerja? Bagaimana cara kerja aspirin? Jika Anda menanyakannya kepada seprang apoteker, dia akan berkata, “Kami tidak sepenuhnya mengerti bagaimana cara kerjanya, namun setahu saya obat ini memberikan efek kebal bagi seluruh tubuh, karena aspirin dapat menghilangkan penyakit yang timbul di bagian manapun, kecuali sakit perut.”

Namun, kenapa tidak bisa? Jika aspirin memiliki efek kebal terhadap seluruh tubuh, kenapa tidak berlaku pada perut?

Setiap aspirin menyebabkan pendarahan yang cukup deras di lambung. Karena jika tidak demikian, oabt ini tidak akan berfungsi.

Sakit kepala disebabkan oleh darah yang kotor dan beracun. Otak kita menyukai darah yang bersih dan sehat, itulah mengapa otak menjadi sakit. Lalu kita mengonsumsi aspirin yang menyebabkan pendarahan di lambung; pendarahan ini merupakan ancaman yang lebih besar bagi tubuh, sehingga tubuh mengalihkan perhatiannya ke lambung dan Anda tidak akan merasakan sakit kepala itu lagi. Jika Anda merasa sakit perut, aspirin tidak akan berfungsi, karena konsentrasi tubuh memang sudah ada di lambung. Namun jika Anda mengonsumsi Tylenol, yang menyebabkan malapetaka bagi liver Anda, obat itu akan meredakan sakit lambung Anda.

Itulah cara kerja obat! Sederhananya obat-obatan menimbulkan sebuah kondisi penyakit yang mereka ciptakan sendiri, mengalihkan perhatian tubuh kepada obat tersebut dan menyebabkan gejala penyakit yang sebelumnya hilang.

Pertama-tama kita sakit flu, lalu kita mengonsumsi obat, maka ‘flu’ itu ‘sembuh’
Lalu selanjutnya kita terserang Bronkitis, dan kita berpikir bahwa kita memiliki penyakit baru, lalu kita pergi ke dokter dan mendapatkan obat-obatan baru.
Lalu kita terkena asma: ini adalah sebuah penyakit baru, obat itu  telah “menyembuhkan” bronkitisnya. Jadi kita mengonsumsi lebih banyak obat-obatan, lalu semakin berlarut-larut kita akan menderita peradangan paru-paru atau penyakit jantung.

Kita berpikir bahwa semua ini adalah penyakit baru yang secara ‘tidak sengaja’ terjadi pada kita, namun ini semua terjadi karena tubuh kita menjadi semakin toxic / penuh racun dan kita terus mengganggu usaha tubuh untuk membersihkan dirinya sendiri.

Tubuh mencoba untuk membuang obat-obatan tersebut, dan kita menyebut usaha tersebut sebagai efek samping. Tubuh mencoba untuk membuang racun melalui kulit, yaitu dalam bentuk ruam. Rasa pusing dan mengantuk terjadi karena tubuh tidak dapat menangani obat tersebut sekaligus mempertahankan keadaan Anda yang bugar secara bersamaan.

Rasa mual, muntah atau diare terjadi; sekali lagi, tubuh sedang berupaya untuk mengeluarkan racun tersebut.

Lalu bagaimana dengan anestesia (obat bius)? Obat tersebut sangat beracun sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kesadarannya dan berhadapan dengan racunnya secara bersamaan, jadi obat tersebut membuat Anda KO.

Namun ingatlah bahwa Anda tidak bisa memberhentikan obat-obatan Anda dalam semalam, karena tubuh Anda mungkin sudah memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan tersebut. Namun saat Anda meningkatkan kesehatan dan sistem kerja tubuh Anda, tubuh Anda tidak akan membutuhkan obat-obatan itu lagi. Ini semua merupakan proses yang bertahap dan untuk beberapa macam obat tertentu mungkin diperlukan kerjasama dan konsultasi dengan dokter atau pihak medis untuk melepaskan obat-obatan tersebut secara bertahap.

Selagi Anda mempelajari lebih lanjut tentang ilmu tubuh manusia yang diciptakan oleh Sang Pencipta, Anda akan dapat berpikir dari penyebab kepada efek dan dapat bekerjasama dengan tubuh saat penyakit menyerang.

Jangan mengonsumsi Aspirin, Tylenol atau obat-obatan lain untuk menurunkan demam: jika tubuh sendiri yang menyebabkan demam itu, itu artinya tubuh memerlukan proses demam tersebut. Anda bisa menggunakan sponge yang hangat dan enema dingin jika demamnya diatas 39,5 derajat Celcius dan jika Anda khawatir. Semua proses ini akan membantu proses pembersihan yang dilakukan oleh tubuh gantinya mengganggu usaha yang sedang dilakukan oleh tubuh. Satu hal lagi, jangan gunakan kipas angin atau memaparkan tubuh yang demam kepada angin atau udara yang dingin. Ini bisa membahayakan walaupun ini merupakan praktik standar di rumah sakit.

 “Orang-orang perlu diajar bahwa obat-obatan tidak menyembuhkan penyakit. Memang benar bahwa terkadang obat-obatan dapat memberikan kesembuhan saat itu, dan si pasien tampak sembuh sebagai hasil dari obat tersebut; ini disebabkan karena alam memiliki kekuatan vital (vital force) yang cukup untuk mengeluarkan racun tersebut dan memperbaiki kondisi yang menjadi penyebab penyakit tersebut. Kesehatan dipulihkan bukan karena obat tersebut. Namun dalam beberapa kasus, obat-obatan hanya mengubah bentuk dan lokasi dari penyakit yang ada.”
– Ellen White, Counsels on Health, hal.89

Diterjemahkan dari: www.truehealthandhealing.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *