Kenangan Buku Berdebu

Akhir Zaman

[AkhirZaman.org] Di sudut ruang tamu, di rumah yang sangat sederhana, sebuah rumah warisan turun-temurun  berdiam  kenangan, tentang sebuah buku.  

“Itu sebuah buku pusaka,” kata seorang kakek menceritakan ihwal buku tersebut.   “Itu warisan dari seorang Guru yang sakti, yang ketika melepasnya mewanti agar setia menjaganya.”

Nampak buku itu terjaga sesuai wasiat Sang Guru, tersimpan rapi, kendati beralas debu.

Terlalu banyak kenangan tentang buku itu. Ihwal buku itu sendiri erat berkaitan dengan masa kecilku yang riang jenaka.  Dimana saban hari ibu berkisah dari buku itu, tentang berani, jujur, dan cinta.

Tak lupa aku akan kisah tentang seorang ayah yang punya duabelas anak.  Anak-anak yang hebat, mereka tidak suka menangis kalau mau minta makan, juga tidak takut gelap ketika malam tiba, karena mereka dijaga oleh malaikat-malaikat bersayap yang berjubah putih.  Mereka rajin dan turut pada orang tua.

 Ada juga kisah om Petrus yang hebat, yang bisa berjalan diatas air, yang buatku berandai, “kalau besar nanti aku ingin seperti dia!”

Buku itu kini tergeletak penuh debu.  Entah berapa tahun yang lalu ia terakhir kali terbuka.

Konon buku itu  Buku Suci, yang ditulis oleh jari-jari Tuhan.  

Ah, apakah Tuhan bisa menulis sesuatu? Bukankah Tuhan itu tak bisa dilihat diraba dan dipegang? Bukankah Tuhan itu cuma sejumlah konsep manusia yang takut akan kemiskinannya dan berusaha menghibur diri dengan itu?

Zaman sudah berubah.  Banyak hal yang harus ku kerjakan.

Biarlah buku berdebu itu tetap terhempas…biarlah ia tinggal kenangan

Mungkin lain kali aku akan merindukan untuk membaca kisah-kisahnya.

Penulis:  Tak dikenal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *