Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yoh 14:6
[AkhirZaman.org] Dalam melukiskan tugasnya di dunia ini, Yesus berkata, “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah rnengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4:18, 19).
Apakah kita begitu rapat bersatu dengan Kristus supaya kita dapat mewakili pekerjaanNya dan mengikuti teladanNya? PekerjaanNya memberi ciri pada tugasNya, menunjukkan bahwa itulah perjanjian ilahi. Dalam perkataan dan perbuatanNya dinyatakan kasih sayang, belas kasihan dan rahmat yang lembut. Yang termiskin dan terhina tidak akan merasa takut menghampiri Dia. la selalu memperhatikan anak-anak kecil, dan mereka pun tertarik kepadaNya.
Perkataan Juruselamat kita jelas dan pasti. Ia tidak memaksakan satu pun perkataan kebenaran, tetapi mengucapkan kebenaran itu dengan meyakinkan. Dan sementara la berbicara, orang-orang yang tawar hati datang lebih mendekat, lalu dipenuhi dengan pengharapan dan keberanian. la adalah Raja Sorga. la tidak pernah mengucapkan sepatah kata sia-sia yang menyakiti jiwa yang peka dan gemetar. Ia memandang dengan dukacita ke atas orang-orang yang menolak Dia dan menganggap enteng perkataanNya, dan berkata, “kamu tidak mau datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu” (Yoh 5:40)
Kristus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. HidupNya di dunia ini adalah satu penyangkalan diri. la menghibur dan memberi semangat kepada setiap orang yang datang kepadaNya untuk memperoleh kelegaan, sebab mereka semua indah pada pemandanganNya. Ia tetap menyandang keagungan ilahi pada diriNya sendiri, namun Ia menundukkan diriNya dengan lemah lembut kepada setiap anggota keluarga Allah. la datang berdiri sebagai pemimpin manusia yang memberi kuasa kepada setiap orang percaya kepadaNya supaya menjadi putera puteri Allah. ltulah teladan yang harus kita turut. Jikalau hal itu diikuti, maka musuh itu tidak akan menerima begitu banyak perhatian dan penghormatan, sebagaimana sekarang ia terima dari mereka yang mengaku menjadi para pengikut Kristus, tetapi yang dalam kenyataannya sedang mengikuti tipu daya setan. Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia supaya mereka yang percaya akan Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Para pengikutNya harus menunjukkan kejujuran, keadilan, dan ketulusan hati yang amat ketat dalam setiap urusan.
Biarlah pekerjaan itu mulai dengan segenap hati, melalui pertobatan kembali dan perubahan tabiat.—Naskah 53, 11 Mei 1905, “Sampai Tujuh Puluh Tujuh Kali.”