Kita Harus Merendahkan Hati Kita Dengan Pertobatan yang Sungguh
[AkhirZaman.org] Suatu kebangunan kesalehan yang sejati di antara kita merupakan hal terbesar dan paling penting dari segala kebutuhan kita. Berusaha melakukan hal ini haruslah menjadi tugas kita yang utama. Harus ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan berkat Tuhan, bukan karena Allah tidak rela mencurahkan berkat-Nya pada kita, melainkah karena kita belum siap menerimanya. Bapa semawi kita lebih rela memberikan Roh Kudus-Nya kepada mereka yang meminta dari pada-Nya ketimbang bapak-bapak duniawi memberikan hadiah-hadiah yang bagus kepada anak-anak mereka. Tetapi adalah tugas kita, melalui pengakuan, kerendahan hati, pertobatan dan doa yang tekun, agar memenuhi akan syarat-syarat dengan mana Allah telah berjanji untuk mengaruniakan berkat-Nya kepada kita. Kebangunan perlu diharapkan hanya di dalam jawaban akan doa. -1SM 121 (1887).
Saya mengatakan kepadamu bahwa harus ada suatu kebangunan yang menyeluruh di antara kita. Harus ada pelayanan yang berubah. Haruslah ada pengakuan, penyesalan dan pertobatan. Banyak orang yang sedang mengkhotbahkan Firman itu memerlukan rahmat Kristus yang mengubahkan di hati mereka. Mereka tidak boleh membiarkan apa pun merintangi pekerjaan mereka yang sungguh-sungguh itu sebelum terlambat untuk selama-lamanya. -Surat 51, 1886.
Pembaruan Harus Menyertai Kebangunan
Kebangunan dan pembaruan harus terjadi di bawah tuntunan Roh Kudus. Kebangunan dan pembaruan adalah dua hal yang berbeda. Kebangunan menandakan suatu kehidupan rohani yang dibarui, rangsangan akan kemampuan pikiran dan hati, kebangkitan dari kematian rohani. Pembaruan menandakan suatu pengaturan kembali, perubahan gagasan dan teori, kebiasaan dan perbuatan. Pembaruan tidak akan menghasilkan buah-buah kebenaran yang baik kecuali hal itu dihubungkan dengan kebangunan oleh Roh. Kebangunan dan pembaruan harus melaksanakan tugas masing-masing yang telah ditentukan, dan dalam melakukan ini keduanya harus berpadu. -RH 25 Februari 1902.
Kita harus Menyingkirkan Segala Perselisihan dan Pertengkaran
Apabila para pekerja memiliki Kristus yang tinggal dalam jiwa mereka, bilamana segala sifat mementingkan diri sudah mati, manakala tidak ada persaingan, tidak ada usaha untuk saling unggul, bila ada kesatuan, apabila mereka menyucikan diri sehingga kasih terhadap satu sama lain terlihat dan terasakan, maka hujan rahmat Roh Kudus itu pasti akan datang ke atas mereka sebagaimana janji Allah itu tidak akan pernah gagal meski hanya satu noktah atau titik pun. Tetapi bilamana pekerjaan orang lain tidak dianggap, supaya pekerja-pekerja itu bisa menonjolkan kehebatan mereka, maka mereka menyatakan bahwa pekerjaan mereka sendiri tidaklah mengandung ciri yang semestinya. Allah tidak dapat memberkati mereka. -1SM 175 (1896).
Kalau kita berdiri pada hari besar Tuhan bersama Kristus sebagai pelindung kita, menara kita yang tinggi, maka kita harus membuang semua kedengkian, segala usaha untuk keunggulan. Kita harus membinasakan akar dari perkara-perkara yang najis ini agar itu tidak bisa tumbuh lagi dalam kehidupan kita. Kita harus menempatkan diri kita sepenuhnya pada pihak Tuhan. -TDG 258 (1903).
Biarlah orang-orang Kristen menyingkirkan segala perselisihan dan menyerahkan diri kepada Allah demi menyelamatkan yang tersesat. Hendaklah mereka meminta dalam iman akan berkat yang dijanjikan itu maka berkat itu akan datang.- 8T 21 (1904).
Kasihilah Satu Sama Lain
Kekristenan adalah menyatakan perasaan kasih sayang yang paling halus terhadap satu sama lain. . . . Kristus yang harus menerima kasih tertinggi dari makhluk-makhluk yang la telah ciptakan. Dan la pun menuntut agar manusia menyukai suatu penghargaan yang suci terhadap sesamanya. Setiap jiwa yang selamat akan diselamatkan melalui kasih yang dimulai dari Allah. Pertobatan sejati adalah suatu perubahan dari sifat mementingkan diri kepada perasaan kasih sayang yang disucikan terhadap Allah dan sesamanya. -1SM 114, 115 (1901).
Sifat-sifat yang Allah paling hargai adalah kedermawanan 1 dan kemurnian. Sifat-sifat ini harus disukai oleh setiap orang Kristen.-5T 85 (1882).
Alasan paling kuat yang selaras dengan lnjil adalah orang Kristen yang mengasihi dan dikasihi.—MH 470 (1905).
Dituntut Penyerahan Diri Seutuhnya
Allah mau menerima penyerahan diri yang tidak kurang dari penyerahan yang tanpa pamrih. Orang Kristen yang setengah-setengah dan berdosa tidak pernah dapat masuk ke surga. Di sana mereka tidak akan menemukan kebahagiaan, Karena mereka tidak mengenal prinsip-prinsip kudus yang luhur yang memerintah anggota-anggota keluarga kerajaan. Orang Kris- ten yang sejati menjaga jendela-jendelajiwa tetap terbuka ke arah surga. Dia hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Kemauannya disesuaikan dengan kehendak Kristus. Keinginannya yang paling tinggi adalah menjadi semakin menyerupai Kristus. -RH. 16 Mei 1907.
Kita tidak dapat menggunakan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menggunakan kita. Melalui Roh itu Allah bekerja dalam dlri umat-Nya baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Filipi 2:13). Tetapi banyak orang yang tidak mau berserah untuk ini. Mereka ingin mengatur diri sendiri. Inilah yang menyebabkan mereka tidak menerima karunia semawi. Hanya kepada mereka yang menunggu dengan rendah hati akan Allah, yang memperhatikan bimbingan dan rahmat-Nya, Roh itu diberikan.–DA 672 (1898).
Siapkan Jalan Bagi Hujan Akhir
Saya melihat tidak ada orang yang kebagian ‘penyegaran’ itu kecuali mereka memperoleh Kemenangan atas setiap kemalangan, kesombongan, mementingkan diri, cinta akan dunia, dan atas setiap perkataan dan perbuatan yang salah. Karena ltu kita harus kian dekat dan semakin dekat kepada Tuhan dan dengan sungguh-sungguh mengusahakan persiapan yang perlu guna menyanggupkan kita bertahan dalam peperangan di hari Tuhan itu.-EW 71 (1851).
Terserah kepada kitalah untuk memperbaiki cacat-cacat tabiat kita, untuk membersihkan kaabah jiwa dari setiap pencemaran. Kemudian hujan akhir akan turun ke atas kita sebagaimana hujan awal telah turun atas murid-murid itu pada Hari Pentakosta.–5T 214 (1882).
Tidak ada yang Setan begitu takuti selain dari umat Allah membersihkan jalan dengan menyingkirkan setiap penghalang, agar Tuhan dapat mencurahkan Roh-Nya ke atas gereja yang sedang merana. . . . Setiap penggodaan, tiap pengaruh yang melawan, apakah terbuka atau sembunyi-sembunyi, dapat berhasil ditolak, ‘bukan dengan keperkasaan, dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, Firman Tuhan semesta alam’ (Zakharia’4:6).–ISM 124 (1887).
Hujan akhir akan turun, dan berkat Allah akan mengisi setiap jiwa yang sudah dibersihkan dari setiap pencemaran. Adalah tugas kita sekarang ini untuk menyerahkan jiwa kita kepada Kristus, agar kita bisa dilayakkan bagi masa penyegaran dari hadirat Tuhan — dilayakkan untuk baptisan Roh Kudus.-ISM 191 (1892).
Menjadi Pekerja-Pekerja yang Giat Dalam Pekerjaan Kristus
Bilamana gereja-gereja menjadi gereja yang hidup dan bekerja, Roh Kudus akan diberikan sebagai jawaban kepada permohonan mereka yang sungguh-sungguh. . . . Lalu jendela-jendela surga akan terbuka untuk mencurahkan hujan akhir. -RH. 25 Februari 1890. Pencurahan besar-besaran Roh Allah itu, yang menerangi seluruh dunia dengan kemuliaan-Nya, tidak akan tiba sampai kita memiliki suatu umat yang telah diterangi, yang melalui pengalaman mengetahui apa artinya menjadi pekerja-pekerja bersama Allah. Bilamana kita mempunyai pengabdian menyeluruh dan sepenuh hati kepada pekerjaan Kristus, Allah akan menghargai kenyataan itu dengan pencurahan Roh-Nya tanpa batas; tetapi ini tak akan terjadi sementara sebagian besar dari anggota gereja bukanlah pekerja-pekerja bersama Allah.-ChS 253 (1896).
Apabila teguran terhadap kemalasan dan kelambanan hendak dihapuskan dari gereja, Roh Tuhan akan dinyatakan dengan mullanya. Kuasa llahi akan ditunjukkan. Gereja akan melihat pekerjaan pemeliharaan dari Tuhan semesta alam. -9T 46 (1909).
“Pelihara Bejana ltu Tetap Bersih dan Tegak Berdiri”
Kita tidak perlu mencemaskan hujan akhir. Apa yang perlu kita lakukan adalah memelihara bejana itu tetap bersih dan berdiri tegak serta siap untuk menerima hujan semawi, dan terus berdoa, ‘Biarlah hujan akhir itu turun ke dalam bejana saya. Biarlah cahaya malaikat yang mulia yang menyatu dengan cahaya malaikat yang ketiga menerangi saya; berikanlah saya bagian dari pekerjaan itu; biarlah saya mengumandangkannya; biarlah saya menjadi seorang mitra kerja bersama Yesus Kristus.’ Saya berkata kepadamu, dengan mencarl Allah sedemikian itu maka la melayakkan kamu sepanjang waktu, mengaruniakan kepadamu rahmat-Nya.–UL 285 (1891)
Jawaban bisa datang secara mendadak dan dengan kuasa yang luar biasa, atau bisa juga tertunda untuk beberapa hari atau minggu, dan iman kita mendapat suatu ujlan. Tetapi Allah mengetahui bagaimana dan kapan menjawab doa kita. Tugas kita dalam pekerjaan itu ialah menghubungkan diri kita dengan saluran llahi. Allah bertanggung jawab untuk tugas-Nya dari pekerjaan itu. Dia yang telah berjanji itu adalah setia. Masalah yang utama dan penting bagi kita ialah menjadi sehati dan sepikiran, menyingkirkan segala kedengkian dan kebencian, dan sebagai penerima yang rendah hati kita berjaga-jaga dan menunggu. Yesus, Pengantara dan Pemimpin kita, siap melakukan untuk kita apa yang telah dilakukan-Nya bagi orang-orang yang berdoa dan berjaga pada hari Pentakosta itu. -3SP 272 (1878).
Saya tidak menentukan waktu kapan untuk membicarakan kapan pencurahan” Roh Kudus itu akan terjadi – bilamana malaikat yang perkasa itu akan turun dari surga dan bergabung dengan malaikat yang ketiga untuk mengakhiri pekerjaan di dunia ini. Pekabaran saya ialah bahwa satu-satunya keselamatan kita adalah bersedia bagi penyegaran surgawi, menjaga agar lampu kita tetap menyala dan terang.-ISM 192 (1892).
Tidak Semua Orang Menerima Hujan Akhir
Telah ditunjukkan kepada saya bahwa jika umat Allah tidak berusaha mengerjakan bagian mereka, tetapi menunggu penyegaran itu datang ke atas mereka dan menghapus kesalahan-kesalahan mereka serta memperbaiki kekhilafan-kekhilafan mereka; kalau mereka bergantung kepada hal itu untuk membersihkan mereka dari kecemaran tubuh dan roh, serta melayakkan mereka untuk ikut ambil bagian dalam seruan nyaring malaikat yang ketiga itu, maka mereka akan kedapatan ringan. –1T 619 (1867).
Apakah kita mengharapkan agar gereja seluruhnya dibangunkan? Waktu seperti itu tidak akan pernah tiba. Ada orang-orang di dalam jemaat yang tidak bertobat, dan yang tidak akan bersatu dalam doa yang tekun dan terus-menerus. Kita harus memasuki pekerjaan itu secara perorangan. Kita harus lebih banyak berdoa dan lebih sedikit berbicara. -1SM 122 (1887).
Kita bisa pastikan bahwa bilamana Roh Kudus dicurahkan, mereka yang tidak menerima dan menghargai hujan awal itu tidak akan menyadari atau mengerti nilai dari hujan akhir.—TM 399 (1896).
Hanya mereka yang hidup sesuai dengan terang yang mereka punyai itulah yang akan menerima terang yang lebih besar. Kecuali setiap hari kita maju dalam memberi contoh akan kebaikan-kebaikan Kristen yang aktif maka kita tidak akan menghargai penyataan Roh Kudus dalam hujan akhir. Bisa saja hujan akhir itu menyirami hati orang-orang di sekitar kita, tetapi kita tidak akan memahami atau menerimanya.-TM 507 (1897).
Mereka yang tidak berusaha dengan sungguh-sungguh, tétapi hanya sekadar menantikan Roh Kudus memaksa mereka supaya bertindak, akan binasa dalam kegelapan. Kamu tidak boleh duduk diam dan tidak berbuat apa-apa di dalam pekerjaan Allah.—ChS 228 (1903).