“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus”(Wahyu 14:12).
[AkhirZaman.org] Keradikalan gereja bukanlah kemenangan gereja. Tuhan menghendaki para hamba-Nya yang diuji, selama mereka hidup, untuk menyokong reformasi pertarakan.
Bukalah panji pertarakan itu. Ajarkan orang-orang untuk mempraktikkan pertarakan yang keras dalam semua hal, dan untuk menjadi para juara dalam ketaatan kepada hukum-hukum fisik.
Bertahanlah dengan keras bagi kebenaran Allah. Agungkanlah di hadapan orang-orang itu panji yang menyampaikan perkataan-perkataan ini, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14: 12) . . . .
Sedikit dari para pembawa standar yang sudah tua yang masih hidup sekarang ini. Saya sangat berkehendak supaya para saudara dan saudari kita mau menghargai dan menghormati para pionir ini. Kami menyampaikan kepada kamu sebagai orang-orang yang tahu apakah pencobaan-pencobaan itu. Kepada saya diberikan petunjuk untuk berkata, Biarlah setiap orang percaya menghargai orang-orang yang malakukan suatu bagian penting selama tahun-tahun pertama dari pekabaran itu, dan yang sudah menanggung pencobaan-pencobaan dan kesusahan-kesusahan dan banyak kemalangan.
Orang-orang ini sudah menjadi beruban dalam pelayanan. Tidak lama lagi mereka akan mendapatkan upah mereka . . . . Tuhan menghendaki para hamba-Nya yang sudah beruban dalam mendukung kebenaran itu untuk bertahan dengan setia dan benar, dengan menyampaikan kesaksian mereka tentang hukum itu. Para hamba Allah yang dicobai tidak harus dimasukkan ke tempat-tempat yang sulit. Mereka yang telah melayani Tuan mereka ketika pekerjaan itu menjadi sulit, mereka yang menanggung kemiskinan dan tetap setia dalam kasih terhadap kebenaran ketika jumlah kita masih sedikit, akan selalu dihormati dan dihargai. Biarlah mereka yang sudah datang ke dalam kebenaran di tahun-tahun yang akan datang mendengarkan perkataan-perkataan ini. Allah menghendaki semua untuk mendengar amaran ini.-—Letter47, 1902.
Allah memanggil para hamba-Nya yang sudah tua ini untuk bekerja sebagai para penasihat, untuk mengajar yang masih muda apa yang akan dilakukan dalam keadaan darurat. Para pengerja yang sudah tua ini akan menyampaikan suatu kesaksian yang hidup, sama seperti Yohanes, tentang pengalaman yang nyata. Dan ketika para pengerja yang setia ini harus berbaring beristirahat, dengan perkataan-perkataan, “Diberkatilah dia yang mati dalam Tuhan” (Wahyu 14:13), maka seharusnya ditemukan di sekolah-sekolah kita para pria dan para wanita yang bisa menerapkan standar dan membangkitkannya di tempat-tempat yang baru.
( 2 SM 226, 227)