“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu” (Roma 12:2a) “
[AkhirZaman.org] Pekerjaan keselamatan pribadi kita juga tergantung atas kerja sama kita dengan keagenan llahi. Allah sudah memberikan kepada kita kuasa moral dan tanggung jawab keagamaan.
la sudah memberikan Anak-Nya sebagai suatu pendamaian bagi dosa-dosa kita, supaya kita boleh didamaikan kepada Allah. Yesus menghidupkan suatu kehidupan penyangkalan diri dan pengorbanan, supaya kita boleh mengikuti teladan-Nya. la sudah memberikan Roh Kudus sebagai pengganti Kristus di setiap tempat di mana pertolongan dibutuhkan. la menggunakan kecerdasan-kecerdasan surgawi untuk membawa kuasa llahi bersatu dengan upaya-upaya manusia. Tetapi kita harus menerima pemberian Allah, kita harus bertobat, dan percaya kepada Kristus.
Kita harus berjaga-jaga, kita harus berdoa, kita harus mematuhi syarat-syarat Allah. Kita harus mempraktikkan penyangkalan diri dan pengorbanan diri bagi Kristus. Kita harus bertumbuh menjadi seperti Kristus oleh hubungan yang tetap dengan Dia. Apa pun yang mengalihkan pemikiran dari Allah untuk mempercayai manusia, atau untuk menyesuaikan diri terhadap suatu standar manusia, akan mencegah kita dari bekerja sama dengan Allah dalam pekerjaan keselamatan kita sendiri. lnilah alasan mengapa Tuhan melarang umat-Nya untuk membentuk suatu persekutuan dengan orang-orang kafir, “supaya jangan mereka menjadi suatu jerat bagimu di tengah-tengahmu” (Keluaran 34:12). la berkata, “Sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku” (Ulangan 7:4). Dan prinsip yang sama berlaku terhadap persekutuan orang Kristen dengan orang-orang yang tidak bertuhan.
Ketika kita menerima Kristus sebagai Penebus kita, kita menerima kondisi menjadi para pekerja bersama Allah. Kita membuat suatu perjanjian bersama Dia untuk menjadi sepenuhnya bagi Tuhan; sebagai para hamba yang setia pada anugerah Kristus, untuk bekerja membangun kerajaan-Nya di dunia ini. Setiap pengikut Kristus berdiri untuk berikrar untuk mendedikasikan semua kuasa pemikiran dan jiwa dan tubuh bagi Dia yang sudah membayarkan uang tebusan bagi jiwa kita. Kita dilibatkan menjadi para prajurit, yang akan masuk ke dalam pelayanan yang aktif, untuk menanggung cobaan, hinaan, olokan, untuk berperang dalam peperangan iman, dengan mengikuti Kapten keselamatan kita. Dalam hubungan kita dengan perhimpunan-perhimpunan duniawi apakah kamu menjaga perjanjianmu dengan Allah? Apakah persekutuan-persekutuan ini cenderung mengarahkan pemikiranmu atau yang lainnya kepada Allah atau apakah mereka menyimpangkan minat dan perhatian dari Dia? Apakah mereka memperkuat hubunganmu dengan keagenan-keagenan llahi, atau mengubah pemikiranmu kepada manusia sebagai pengganti Keilahian itu?
(2 SM 125, 124)