“Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah” (Roma 7:22).
[AkhirZaman.org] Oleh penurutan-Nya terhadap semua hukum Allah, Kristus mewujudkan penebusan bagi manusia. lni tidak dilakukan dengan keluar dari diri-Nya sendiri kepada yang lain, melainkan dengan mengenakan kemanusiaan kepada diriNya sendiri. Jadi Kristus memberi kepada manusia suatu keberadaan dari diri-Nya sendiri. Untuk membawa manusia kepada Kristus, untuk membawa bangsa yang jatuh kepada kesatuan dengan Ke-llahian, adalah pekerjaan penebusan.
Kristus mengenakan sifat manusia supaya manusia dapat menjadi satu dengan Dia sebagaimana la satu dengan Bapa, supaya Allah dapat mengasihi manusia sebagaimana la mengasihi Anak-Nya yang tunggal, sehingga manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat llahi, dan menjadi lengkap di dalam Dla.
Roh Kudus, yang berasal dari Anak Allah yang tunggal itu, mengikat agen manusia, tubuh, jiwa, dan Roh, kepada sifat Kristus yang adalah manusia—llahi yang sempurna. Persatuan ini dilambangkan oleh persatuan pokok anggur dan cabang-cabangnya. Manusia fana disatukan dengan kemanusiaan Kristus. Melalui iman sifat manusia digabung dengan sifat Kristus. Kita dijadikan satu dengan Allah di dalam Kristus.
Setelah kejatuhan manusia, Setan menyatakan bahwa manusia terbukti tidak dapat memelihara hukum Allah, dan ia berupaya untuk menyeret semesta alam dengan dia dalam kepercayaan ini. Kata-kata Setan kelihatannya benar, dan Kristus datang untuk membuka kedok si penipu. Yang agung di surga menanggung perbuatan manusia, dan dengan perlengkapan yang sama yang manusia bisa peroleh, menanggung pencobaan-pencobaan Setan sebagaimana manusia harus menanggungnya. Ini adalah satu-satunya jalan di mana manusia yang jatuh dapat menjadi peserta yang ikut mengambil bagian dalam kodrat llahi. Ketika mengenakan sifat manusia, Kristus dilayakkan untuk mengerti kesukaran dan kesusahan manusia serta semua pencobaan dimana la dikurung. Malaikat-malaikat yang tidak berkenalan dengan dosa tidak dapat bersimpati dengan manusia dalam pencobaan pencobaannya yang ganjil. Kristus merendahkan diri untuk mengenakan sifat manusia, dan dicobai dalam segala hal sama seperti kita, supaya la dapat mengetahui bagaimana menolong semua yang harus dicobai.
Dalam mengenakan kemanusiaan, Kristus mengambil bagian setiap makhluk manusia. la adalah kepala manusia. Oknum llahi dan manusia, dengan tangan manusiaNya yang panjang la dapat melingkari manusia, sedangkan dengan tangan llahi-Nya Ia dapat memegang takhta kekal itu.