[AkhirZaman.org] Cegah Keributan dan Kegaduhan yang Tidak Perlu. Janganlah seorang ibu membiarkan pikirannya dipenuhi oleh terlalu banyak perkara…. Dengan ketekunan dan kewaspadaan yang sungguh‑sungguh ia harus mengawasi anaknya yang masih kecil yang, jikalau dibiarkan, akan mengikuti setiap dorongan yang timbul dari dalam hati mereka yang tidak terlatih dan tidak terdidik itu. Di dalam kegairahan roh mereka, mereka akan menimbulkan keributan dan kegaduhan di dalam rumah. Hal ini harus diawasi. Anak‑anak akan merasa sama bahagianya jikalau mereka dididik untuk tidak melakukan hal‑hal ini. Mereka harus diajar bahwa bilamana tamu‑tamu datang, mereka harus diam dan menunjukkan sikap hormat.
Biarlah Ketenangan Memenuhi Rumah Tangga. Bapa dan ibu, . . . ajarlah anak‑anakmu agar mereka tunduk kepada hukum. Jangan biarkan mereka berpikir bahwa oleh karena mereka adalah anak‑anak, adalah kesempat bagi mereka untuk mengadakan segala keributan yang mereka inginkan di dalam rumah. Peraturan‑peraturan yang bijaksana harus diadakan dan dijalankan, agar supaya keindahan kehidupan rumah tangga itu tidak dirusakkan
Orang tua berbuat kesalahan yang besar terhadap anak‑anak mereka bilamana mereka membiarkan anak‑anak itu berteriak‑teriak. Mereka tidak boleh dibiarkan menjadi lengah dan suka ribut. Jikalau sifat‑sifat yang tidak baik ini tidak dicegah waktu masa kanak‑kanak, maka anak‑anak akan membawanya bersama dengan mereka, dikuatkan dan diperkembangkan ke dalam hidup keagamaan dan usaha mereka. Anak‑anak akan merasa sama bahagianya jikalau mereka diajar untuk berdiam di dalam rumah.
Ajar untuk Menghormati Pertimbangan Orang yang Berpengalaman. Anak‑anak harus diajar untuk menghormati pertimbangan orang yang berpengalaman. Mereka harus dididik demikian rupa sehingga pikiran mereka akan bersatu dengan pikiran orang tua dan guru‑guru mereka, dan diajar demikian rupa sehingga mereka dapat menyadari bahwa memperhatikan nasihat mereka adalah sesuatu yang patut. Kemudian bilamana mereka lepas dari tangan yang membimbing itu, tabiat mereka tidak akan seperti buluh yang terkulai ditiup angin.
Kelengahan Orang Tua Memberikan Dorongan Terhadap Sikap Tidak Hormat. Jikalau di dalam rumah tangga mereka sendiri anak‑anak dibiarkan bersikap tidak hormat, tidak menurut, tidak berterima kasih, dan pemarah, maka dosa‑dosa mereka ada di pintu orang tua mereka.
Ibu . . . harus memerintahkan rumah tangganya dengan bijaksana, di dalam martabat keibuannya. Pengaruhnya di dalam rumah tangga haruslah terutama; kata‑katanya harus merupakan undang‑undang. Jikalau ia adalah seorang Kristen, di bawah pengendalian Allah, ia akan memperoleh hormat dari anak‑anaknya. Katakan kepada anak‑anakmu dengan tepat apa yang engkau tuntut dari mereka.
Bilamana orang tua tidak mempertahankan wewenang mereka, bilamana anak‑anak pergi ke sekolah, mereka tidak akan menunjukkan sikap hormat kepada guru dan kepala sekolah itu. Sikap menghargai dan menghormati yang harus mereka miliki itu tidak pernah diajarkan kepada mereka di dalam rumah tangga. Bapa dan ibu berada dalam taraf yang sama dengan anak‑anaknya.
Akibat‑akibat Sikap Tidak Hormat yang Tidak Dicegah. Tunjukkan sikap hormat terhadap anak‑anakmu, juga jangan biarkan mereka mengucapkan sepatah kata yang tidak hormat terhadap dirimu.
Satu Sikap Orang Muda yang Bijaksana. Bijaksanalah dan diberkatilah orang muda yang merasa bahwa adalah tugasnya, jikalau ia mempunyai orang tua, untuk menghormati mereka, dan jikalau tidak punya orang tua, menghormati walinya, atau induk semang mereka, sebagai penasihat, sebagai penghibur, dan di dalam beberapa hal sebagai pemerintahnya, dan yang membiarkan peraturan‑peraturan rumah tangganya berlaku bagi dirinya.
Sikap Hormat Harus Dipupuk dengan Hati‑hati. Sikap hormat . . . adalah satu sifat yang harus dipupuk dengan hati‑hati. Setiap anak harus diajar untuk menunjukkan sikap hormat yang sejati kepada Allah.
Tuhan menghendaki agar kita mengerti bahwa kita harus menempatkan anak‑anak kita di dalam hubungan yang benar kepada dunia, kepada gereja, dan keluarga. Hubungan mereka kepada keluarga adalah perkara yang pertama yang harus dipikirkan. Marilah kita ajar anak‑anak kita untuk menjadi sopan satu terhadap yang lain, dan sopan kepada Allah. “Apa maksudnya,” Mungkin demikian pertanyaanmu, “dengan mengatakan bahwa kita harus mengajar mereka untuk menjadi sopan kepada Allah?’ Maksudnya ialah agar anak-anak diajar untuk menghormati Bapa kita yang di sorga dan menghargai pengorbanan yang besar dan tidak terhitung yang telah diadakan Kristus untuk kita…Orang tua dan anak‑anak harus mempertahankan suatu hubungan yang amat erat dengan Allah sehingga malaikat‑malaikat sorga dapat berhubungan dengan mereka. Pesuruh‑pesuruh ini tidak bisa masuk ke dalam banyak rumah tangga dimana kejahatan dan sikap tidak sopan terhadap Allah memenuhinya. Biarlah kita mengambil dari dalam Firman‑Nya roh sorga itu dan membawanya ke dalam kehidupan kita di dalam dunia ini.
Bagaimana Caranya Mengajarkan Sikap Hormat. Orang tua dapat dan harus membuat anak‑anak mereka menaruh perhatian terhadap pengetahuan yang beraneka ragam yang terdapat di dalam halaman‑halaman suci itu. Tetapi jikalau mereka mau agar anak‑anak lelaki dan perempuan mereka itu menaruh perhatian di dalam Firman Allah, maka mereka sendiri harus juga menaruh perhatian di dalamnya. Mereka harus mengetahui ajaran yang terdapat di dalamnya, dan, sebagaimana Allah menyuruhnya pada bangsa Israel, mengajarkannya“apabila engkau duduk di dalam rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Ulangan 11:19. Mereka yang menghendaki agar anak‑anak mereka mengasihi dan menghormati Allah harus membicarakan tentang kebaikan‑Nya, keagungan‑Nya, dan kuasa‑Nya, sebagaimana yang dinyatakan di dalam Sabda‑Nya dan di dalam hasil ciptaan‑Nya.
Penghormatan Dinyatakan oleh Penurutan. Hendaklah anak‑anak ditunjukkan bahwa penghormatan yang sejati dinyatakan oleh penurutan. Allah tidak memerintahkan apa‑apa yang tidak berguna dan tidak ada jalan lain untuk menunjukkan penghormatan yang begitu diperkenankan‑Nya seperti oleh penurutan kepada apa yang telah dituturkan‑Nya.
Ellen White