Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah yang Mahakuasa. Wahyu 16:13, 14.
[AkhirZaman.org] Melalui undang-undang yang menegaskan lembaga kepausan menginjak-injak hukum Allah, bangsa kita [Amerika Serikat] akan melepaskan hubungannya dari kebenaran. Ketika Protestantisme mengulurkan tangannya melintasi teluk untuk merangkul kekuasaan Roma, ketika dia melintasi jurang yang dalam untuk bergandengan tangan dengan Spiritualisme, ketika di bawah pengaruh bersatunya tiga unsur ini, negara kita akan menyangkal setiap prinsip Konstitusinya sebagai pemerintahan yang berciri Protestan dan republik, dan akan membuat ketentuan yang menyebarluaskan kesalahan-kesalahan dan penyesatan-penyesatan kepausan; maka pada saat itulah kita mengetahui bahwa waktunya telah tiba untuk pekerjaan menakjubkan dari Setan dan bahwa akhir dari masa telah dekat.
Melalui dua kesalahan besar, yakni keabadian jiwa dan penyucian hari Minggu, Setan akan menjerumuskan umat manusia di bawah penipuannya. Kesalahan besar yang pertama itu, yakni keabadian jiwa, membentangkan dasar spiritualisme, sedangkan kesalahan besar yang kedua, yakni penyucian hari Minggu, membentuk tali simpati dengan Roma. Orang-orang Protestan Amerika Serikat akan menjadi yang terdepan dalam mengulurkan tangannya melintasi teluk untuk merangkul spiritualisme; mereka akan melampaui jurang dalam untuk bergandengan tangan dengan kekuasaan Katolik Roma; dan di bawah pengaruh persatuan ketiga unsur ini, negara ini akan mengikuti jejak Katolik Roma dalam menginjak-injak hak kesadaran hati nurani……
Para pengikut Paus, orang-orang Protestan, dan semua anak-anak dunia ini akan merasa suka menerima jubah keilahian tanpa kekuatan, dan mereka akan menyaksikan dalam persekutuan ketiga unsur ini suatu pergerakan besar untuk mengubah dunia dan penuntunan mereka ke dalam milenium yang telah lama dinantikan.
Ketika bangsa kita [Amerika Serikat] akan mengingkari prinsip-prinsip pemerintahannya oleh karena memaksakan hukum peribadatan hari Minggu, Protestantisme dalam pemberlakuan undang-undang ini akan bergandengan tangan dengan kepausan; maksudnya tak lain dan tak bukan hanyalah untuk memberi angin segar bagi tirani yang telah lama menunggu munculnya kesempatan untuk merajalela kembali di dalam kesewenang-wenangan seperti dulu.