Dilahirkan dari Atas
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Matius 5:3.
AkhirZaman.org: Bantuan untuk hati yang miskin dan sombong rohani. Semua orang yang merasakan kemiskinan jiwa mereka yang mendalam, yang merasa bahwa mereka tidak memiliki kebaikan dalam diri mereka sendiri, dapat menemukan kebenaran serta kuasa, agar memandang kepada Kristus.
“Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Mazmur 51:19.
1.0 Hati yang Hancur
Manusia harus mengosongkan dari dirinya sendiri sebelum ia dapat, dalam arti yang sepenuhnya, menjadi orang yang percaya kepada Kristus. Ketika diri ditinggalkan, maka Allah dapat menjadikan manusia sebagai ciptaan baru.
Ketika manusia telah berdosa terhadap Allah yang suci dan penuh belas kasihan, maka manusia tidak dapat menempuh jalan yang begitu mulia untuk bertobat dengan tulus serta mengakui Kesalahan-kesalahannya dalam air mata penyesalan dan kepahitan jiwa.
Allah ini menuntut dari manusia; Allah tidak menerima apa pun kecuali patah yang hancur serta jiwa yang kosong dan menyesal.
2.0 Hati yang Keras
Hati yang keras dan sombong berusaha untuk memperoleh keselamatan; dengan gelarbaik Anda ke surga ataupun kelayakan Anda hanya itu ditemukan dalam kebenaran Kristus. Allah tidak dapat berbuat Apa-apa terhadap pemulihan manusia, hingga manusia yakin akan kelemahannya sendiri, serta menanggalkan semua merasa diri cukup , kemudian menyerahkan dirinya pada kendali Allah.
Barulah dia dapat menerima karunia yang Allah siap untuk limpahkan. Dari jiwa yang merasakan kebutuhannya, tidak ada yang ditahan. Dia memiliki akses tak terbatas kepada Kristus, yang di dalam-Nya semua kepenuhan berdiam.
Satu-satunya alasan mengapa Anda mungkin tidak memiliki pengampunan akan Dosa-dosa yang telah lalu adalah karena kita tidak mau menyerahkan hati Anda yang keras dan sombong dan menuruti Syarat-syaratnya.
3.0 Melembutkan Hati yang Keras
Allah sangat sedih, karena Dia memahami kelemahan dan godaan Anda; dan ketika manusia datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan jiwa yang menyesal. Dia menerima pertobatan Anda, dan berjanji bahwa, saat Anda memegang kuasa-Nya untuk berdamai dengan-Nya, kita akan berdamai dengan-Nya.
Oh, betapa bersyukurnya, betapa sukacita, yang hendak Anda rasakan bahwa Allah itu berbelas kasihan! Bahwa Persembahan yang paling manis dan dapat diterima dalam pemandangan Allah adalah dengan melembutkan hati yang keras oleh penyangkalan diri, dengan mengangkat salib serta mengikuti jejak Kristus.
— The Faith I Live By, 136.1-8