Heboh China Minta Warga ‘Timbun’ Makanan Pokok, Ada Apa?

Heboh China Minta Warga 'Timbun' Makanan Pokok, Ada Apa?

[AkhirZaman.org]– Pemerintah China mendesak warganya untuk mulai ‘menimbun’ bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Pemberitahuan diberikan secara resmi oleh Kementerian Perdagangan, Senin (1/11/2021) malam waktu setempat.

Hal ini dilakukan seiring sejumlah masalah yang menyerang negara itu, mulai dari cuaca buruk, kekurangan energi dan pembatasan sosial akibat Covid-19 yang akan menganggu pasokan. Pemerintah Daerah (Pemda) diminta wajib memastikan hal ini.

Kebutuhan ini juga termasuk sayuran, minyak dan unggas untuk kebutuhan darurat. Bukan hanya untuk musim dingin ini, China meminta warga menyetok makanan hingga musim semi.

Hal ini mendadak membuat gelombang kepanikan di media China. Sejumlah netizen berspekulasi soal apa yang terjadi.

Heboh China Minta Warga 'Timbun' Makanan Pokok, Ada Apa?
Pembeli yang melakukan pembelian panik menelanjangi rak di Wuhan setelah menguji berita.

“Pemerintah bahkan tidak menyuruh kami untuk menimbun barang saat wabah Covid merebak di awal 2020,” tulis salah satu pengguna Weibo menanggapi kabar tersebut.

“Mungkin pihak berwenang mengingatkan orang-orang bahwa mereka mungkin tidak mampu membeli sayuran musim dingin ini,” ujar yang lain.

Sementara media ekonomi setempat, menulis bahwa pemerintah hanya mengingatkan tiap keluarga agar bersiap pada penguncian (lockdown). Ini akibat gelombang baru Covid-19 China.

Klaster Covid-19 baru muncul sejak 17 Oktober dari sebuah grup wisata. Dari awal ditemukan hingga kini, Covid-19 telah menyebar di 11 provinsi dengan ratusan kasus, dan menyebabkan China melakukan penguncian ketat di tiga kota.

China sendiri telah mempertahankan kebijakan nol covid-19 yang ketat. Ini terjadi saat sejumlah negara dunia secara bertahap membuka diri untuk belajar hidup dengan virus.

Meski demikian, CCTV mengatakan pengumuman yang meminta warga ‘menimbun’ makanan tersebut dibaca terlalu berlebihan. Media itu juga merilis wawancara dengan seorang pejabat Kemendag yang mengatakan pasokan harian untuk warga masih cukup dan akan dijamin sepenuhnya.


https://bit.ly/3GPlbOX


Kepanikan sangat terlihat jelas dari gambaran kisah di atas. covid lagi…. Covid lagi, lockdown lagi…. Lockdown lagi. Sepertinya situasi ini tidak berhenti-berhenti. Sampai kapankah situasi ini akan membaik dan bahkan bisa merasakan kehidupan yang seperti dulu lagi? Seorang saudara dapat memeluk saudaranya yang tinggal di tempat terpisah, seorang anak bisa memeluk orang tuanya yang tinggal di tempat terpisah? Mungkin bahkan ada di antara Anda yang mungkin berpikir, “Dimanakah Tuhan, melihat situasi seperti ini?”

Ini adalah gambaran kecil akan situasi yang serba kacau, kenapa? Karena akan ada suatu kekacauan besar yang nantinya terjadi di dunia ini. Setan bekerja di udara; dia meracuni atmosfer, sehingga di sinilah kita bergantung kepada Allah demi hidup kita, yakni kehidupan kita yang sekarang maupun yang akan datang.

Dan karena kita berada pada keadaan kita seperti sekarang ini, maka kita perlu waspada, berserah sepenuhnya, bertobat sepenuhnya, mengabdi sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi kita tampaknya hanya duduk-duduk saja seolah-olah kita ini lumpuh. Allah di surga, bangunkanlah kami.

Allah tidak merintangi kuasa kegelapan untuk menjalankan pekerjaannya yang mematikan untuk merusak udara, salah satu sumber kehidupan dan zat gizi kita, dengan gas beracun dari dalam tanah. Bukan saja kehidupan tumbuh-tumbuhan yang terpengaruh, tetapi juga manusia menderita karena serangan wabah. Hal ini diakibatkan oleh tetesan-tetesan dari cawan murka Allah, yang terpercik ke atas dunia, dan ini hanya Sebagian kecil saja dari apa yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Allah mengizinkannya terjadi supaya dunia memperhatikannya, agar orang-orang berdosa merasa takut dan gemetar di hadapanNya.

Firman Tuhan nasehatkan kepada kita: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” [Yesaya 55:6,7].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *