APAKAH ALKITAB MENGAJARKAN BAHWA ANDA HARUS DIBAPTIS DEMI KEPENTINGAN KERABAT ANDA YANG SUDAH MENINGGAL?

yang telah meninggal

[AkhirZaman.Org] Ajaran yang menarik dari rasul Paulus ini dapat dikatakan seolah-olah seseorang dapat dibaptis secara perwakilan atas nama sanak saudara dan sahabat-sahabat mereka yang telah meninggal dan, dengan demikian, menjamin keselamatan bagi orang mati.

Sebelum mencermati lebih dekat pada ayat berikut, pertama-tama Anda harus jelas bahwa Alkitab mengajarkan seseorang untuk secara pribadi percaya kepada Kristus serta mengakui Dosa-dosanya sendiri kepada Tuhan agar baptisan memiliki makna yang sesungguhnya.

Rasul Petrus memberi pengajaran kepada orang banyak pada Pentakosta: “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa” [Kisah Para Rasul 2:38, penekanan saya]. Daud memberi tahu kita;

  • “Tidak seorang pun di antara mereka dapat dengan cara apa pun menebus saudaranya, atau memberikan tebusan kepada Allah untuknya” [Mazmur 49:8.KJV].
  • “Seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, tetapi sesudah itu dihakimi” [Ibrani 9:27]. Masa percobaan Anda ditutup ketika Anda meninggal; Anda tidak dapat diselamatkan oleh wali ataupun orang yang diberi surat kuasa.

Jadi apa yang mungkin rasul Paulus maksudkan dalam ayat ini? Dua penjelasan yang cocok untuk di uji dalam Kitab Suci.

  1. Keyakinan rasul Paulus bahwa hanya mengacu pada kebiasaan kafir sebagai ilustrasi untuk mendukung kebangkitan. Dengan kata lain, dia berkata, “Bahkan orang-orang kafir, yang dibaptis atas nama kerabat yang telah meninggal, percaya pada kebangkitan. Berapa banyak lagi yang harus kita percayai ketika kita tahu Kristus bangkit dari kematian?”
  2. Paulus menggunakan kata “membaptis” dalam arti kiasan. Perhatikan kata-kata Yesus: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Apakah kamu dapat meminum cawan yang akan Aku minum, dan dibaptis dengan baptisan yang Aku dibaptiskan?” [Matius 20:22.KJV] Paulus berkata, dalam ayat berikutnya, “Aku mati setiap hari” [I Korintus 15:30]. Jadi untuk mengutip teks kita, Paulus mungkin berkata, “Jika tidak ada kebangkitan, mengapa utusan Tuhan harus terus menghadapi kematian?”

AYAT INTI

“Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?”  [I Korintus 15:29]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *