“Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Matius 4:3.
[AkhirZaman.Org] Jika kodrat Ilahi-Nya tidak mengenakan pakaian umat manusia, Kristus tidak dapat berhubungan dengan ras yang telah jatuh dan telah menjadi Penebus manusia. Adalah perlu bagi Kristus untuk mengetahui Kuasa dari semua godaan Anda, untuk melewati semua pencobaan dan kesusahan yang harus Anda lalui, agar sesungguhnya menjadi Juru Selamat.
Setan, musuh yang kuat yang telah berpaling dari surga, telah lama mengklaim menguasai di bumi, dan Kristus datang untuk menaklukkan musuh ini, agar Anda, melalui rahmat Ilahi, juga mendapat kemenangan atas musuh jiwa kita.
Berdiri sebagai kepala umat manusia, Kristus melalui ketaatan-Nya yang sempurna menunjukkan kepada alam semesta bahwa manusia dapat mematuhi perintah-perintah Allah.
Dalam segala keadaan, baik dalam kemakmuran maupun dalam kemalangan, apakah diterima atau ditolak, baik pada pesta pernikahan atau menderita rasa lapar—Kristus tetap setia pada setiap ajaran hukum Allah, dan memberikan teladan hidup yang sempurna bagi Anda.
Kristus telah menanggung setiap kesullitan yang datang kepada yang miskin dan yang menderita. Tanpa dosa Kristus telah menderita kelelahan dan kelaparan. Kristus memahami setiap ketidaknyamanan yang mungkin Anda alami. Sejak masa kanak-kanak hingga dewasa-Nya Kristus menghadapi ujian kepatuhan.
Ketika Kristus dituntun ke padang belantara untuk dicobai, Dia dibimbing oleh Roh Allah. Kristus tidak mengundang godaan. Kristus pergi ke padang belantara untuk menyendiri, untuk merenungkan misi dan pekerjaan pelayanan-Nya. Dengan berpuasa dan berdoa Dia harus menahan diri-Nya sendiri untuk menempuh jalan yang berlumuran darah yang harus tempuh-Nya.
Tetapi Setan tahu bahwa Juruselamat telah pergi ke padang gurun, dan setan berpikir ini adalah waktu terbaik untuk mendekati-Nya. karena lemah dan kurus karena berpuasa, menderita dan lesu karena penderitaan mental, “wajah Kristus begitu dirusak lebih dari siapa pun, dan bentuk-Nya lebih dari anak-anak manusia.” Sekarang adalah kesempatan Setan. Sekarang dia mengira bahwa dia dapat mengatasi Kristus.
Godaan pertama adalah pada titik nafsu makan. Datanglah ia kepada Juruselamat, seolah-olah sebagai jawaban atas doa-doa-Nya, setan menyamar sebagai malaikat dari surga. Ia mengaku memiliki tugas dari Allah untuk menyatakan bahwa puasa Kristus telah berakhir.
Juruselamat menjadi lemah karena kelaparan; Dia sangat ingin makan, ketika Setan Tiba-tiba datang kepada-Nya. Sambil menunjuk ke Batu-batu yang bertebaran di padang pasir, dan yang tampak seperti roti, si penggoda berkata, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini dijadikan roti.”—Manuscript 155, 1902 (Sermons and Talks, 2:217, 218).
—Christ Triumphant, 192.1-5
